Samuel Sera Chadi Erari, S.H., M.Kn., Ketua Pengurus Wilayah Papua Ikatan Notaris Indonesia (INI) untuk masa bakti 2023-2026, di percayai Oleh BP. Sinode GKI DI Tanah Papua yang merupakan Dewan Yayasan sebagai Notari yang mengurusik Legalitas Hukum Penggabungan dan Penyatuan 3 Yayasan menjadi 1 yang dikerjakan dalam beberapa Bulan dan dalam waktu yang cukuo singkat.
“Samuel Sera Chadi Erari, S.H., M.Kn., Ketua Pengurus Wilayah Papua INI, memberikan apresiasi atas langkah GKI Di Tanah Papua dalam menyatukan ketiga yayasan pendidikan. Menurut beliau, proses penggabungan ini tidak hanya memiliki makna teologis, tetapi juga memiliki implikasi hukum yang sangat penting. ‘Legalisasi melalui akta notaris merupakan langkah yang tepat untuk memberikan kepastian hukum dan perlindungan bagi semua pihak yang terlibat. Notaris akan memastikan bahwa seluruh prosedur hukum telah dipenuhi dan kepentingan semua pihak terlindungi. Selain itu, notaris juga dapat berperan sebagai mediator dalam menyelesaikan berbagai permasalahan yang mungkin timbul,’ ujar Erari.”
“Samuel Sera Chadi Erari, S.H., M.Kn., menegaskan bahwa legalisasi melalui akta notaris memiliki banyak manfaat bagi yayasan pendidikan Kristen yang baru terbentuk. Selain memberikan kepastian hukum dan perlindungan bagi semua pihak yang terlibat, legalisasi juga akan meningkatkan stabilitas, kredibilitas, dan kepercayaan publik terhadap yayasan. Dengan demikian, yayasan dapat lebih fokus pada tugas utamanya, yaitu meningkatkan kualitas pendidikan. Selain itu, melalui mekanisme ADRT yang tertuang dalam akta notaris, berbagai potensi konflik dapat diselesaikan secara internal, cepat, dan efisien.”.
Penyatuan Ketiga Yayasan ini berlanjut dengan Ibadah syukur tanggal 25 Oktober 2024 yang digelar di Jemaat GKI I. S. Kijne Padang Bulan Kompleks Kampus STFT GKI I. S. Kijne Abepura dengan mengudang semua pihak yang terlibat Langsung dalam Proses Penyatuan Yayasan. Ibadah ini bertujuan untuk merayakan penyatuan Yayasan Pendidikan Gereja Kristen Injili di Tanah Papua. Acara ini juga menjadi momen memperingati 99 tahun nubuat I.S. Kijne tentang peradaban orang Papua.