MINGGU, 30 JUNI 2024 – KELENDER GEREJAWI : MINGGU BIASA
PEMBACAAN ALKITAB : 1 PETRUS 3:8-12
TEMA : KASIH DAN DAMAI
LATAR BELAKANG
Bapak, Ibu, Saudara-saudara terkasih, umat Kristen di GKI Tanah Papua pada hari ini tanggal 30 juni 2024 adalah akhir bulan sekaligus mengakhiri triwulan kedua dengan tema “Kristus Penebus dan Roh Kudus pembaharu adalah pokok pemberdayaan, dan memasuki Triwulan ketiga Juli-September 2024 : dengan tema “Injil Yang Memberdayakan Keutuhan Ciptaan” dan di tuntun oleh firman Tuhan dari 1 Petrus 3:8-12. Kasih dan Damai. “Dan akhirnya, hendaklah kamu semua seia sekata, seperasaan, mengasihi saudara-saudara, penyayang dan rendah hati, dan janganlah membalas kejahatan dengan kejahatan, atau caci maki dengan caci-maki, tetapi sebaliknya, hendaklah kamu memberkati, karena untuk itulah kamu dipanggil, yaitu untuk memperoleh berkat. Siapa yang mau mencintai hidup dan mau melihat hari- hari baik, ia harus menjaga lidahnya terhadap yang jahat dan bibirnya terhadap ucapan-ucapan yang menipu. Ia harus menjauhi yang jahat dan melakukan yang baik, ia harus mencari perdamaian dan berusaha mendapatkannya. Sebab mata Tuhan tertuju kepada orang-orang benar, dan telinga-Nya kepada permohonan mereka yang minta tolong, tetapi wajah Tuhan menentang orang-orang yang berbuat jahat.”
Bpk/ibu/saudara-saudari, umat GKI di seluruh Tanah Papua, pada saat ini kita ber-ibadah pada akhir bulan juni 2024, melalui teks Pembacaan Alkitab diingatkan bagaimana kehidupan ataupun karakter umat Kristiani sebagai orang-orang pilihan Tuhan. Kita diingatkan bahwa Allah sudah memilih dan menetapkan kita sebagai komunitas kasih dan damai. Tentunya ini menjadi satu ucapan syukur bagi kita sebagai umat pilihan yang sudah ditetapkan dan dipilih oleh Tuhan sebagai persekutuan yang tidak ada batasnya, tidak dihalangi oleh tempat, tidak dihalangi oleh ruang dan waktu. Persekutuan seluruh Tanah Papua adalah kehidupan yang Kristiani di menggambarkan komunitas kesatuan yang berkarakter yang sangat spesifik, yang khusus ditetapkan oleh Tuhan kita Yesus Kristus. Untuk itu, ada juga yang menyebut bahwa umat adalah sebagai komunitas (hagios), komunitas cinta kasih, komunitas yang membawa damai dari segala aspek kehidupan, umat dari segala aspek profesi. Setiap orang yang percaya, adalah orang-orang yang dipanggil, ditetapkan, diutus sebagai duta Kristus yang hidup untuk mewujudkan cinta kasih dan perdamaian, hidup dalam kasih dan perdamaian adalah anugerah Allah yang didemonstrasikan oleh Yesus Kristus. Itu bisa dilakukan pada saat Dia mengosongkan diri-Nya. Dia mengambil rupa seorang hamba, menjadi sama dengan manusia. Dia merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati. Bahkan, mati-Nya pun di tempat yang sangat hina yaitu di kayu salib. Hanya demi kasih dan perdamaian, menyebabkan la memandang bahwa seluruh manusia yang sudah berdosa pada saat Tuhan datang ke dunia ini melalui Yesus Kristus, orang yang berdosa tidak dipandang lagi sebagai musuh-Nya, tetapi orang yang berdosa justru dipandang sebagai umat tebusan-Nya melalui kasih dan damai. Oleh karena la telah membenarkannya dalam diri Yesus Kristus. Untuk itulah, kita harus hidup dalam suasana sukacita, damai sejahtera dan penuh anugerah Tuhan yang sudah dilimpahkan bagi orang yang percaya pengampunan-Nya, penebusan-Nya, dan keselamatan- Nya. Inilah yang menyebabkan kita dapat memiliki kasih dan damai dari Tuhan kita sehingga kita dimampukan untuk hidup menghargai sesama dan seluruh ciptaan Allah.