KAMIS 29 FEBRUARI 2024
KELENDER GEREJAWI : AKHIR BULAN FEBRUARI 2024
PEMBACAAN ALKITAB : ULANGAN 22:1-4
TEMA : KARAKTER KITA : PURA-PURA ATAU JUJUR
LATAR BELAKANG
Mari kita rayakan akhir bulan ke-2 Februari dengan tanggal 29, nanti pada tahun 2026, satu tahun setelah 2025, kita tidak merayakan akhir tahun pada tanggal 29, tetapi kita rayakan pada tanggal 28 Februari 2026. Kita diingatkan oleh Firman Tuhan yang mendatangi kita melalui 4 (empat) kali ibadah hari minggu dan yang sudah kita pelajari sepanjang bulan Februari, yaitu I Korintus 1:18-31 (tgl 4 Februari), Ayub 10:1-22 Minggu Sengsara I (11 Febr), Ayub 29:1- 25 Sengsara II (18 Feb), Luk 17:20-37 Sengsara III (25 Febr), diantaranya Ibadah Hut PI 169 Tahun dan ibadah akhir bulan Februari 2024.
Sekali lagi kita mendengarkan Tuhan menyapa kita dengan Firman Tuhan Ulangan 22:1-4 yang menjadi dasar ucapan syukur sekaligus menuntun kita memasuki bulan baru Maret 2024.
PENJELASAN TEKS
Ayat 1 Anak Tuhan dilarang Pura-Pura
Hidup rohani seseorang bila mengalami pertumbuhan atau peningkatan dari segi pengertian secara bertahap, maka peningkatan itu akan diikuti dengan perubahan di dalam mengelola perilaku dan tata krama di dalam hidupnya. Salah satu perilaku yang menunjukkan “kedewasaan karakter seseorang adalah seseorang sampai pada kesadaran bahwa ia jangan pura-pura”. Seseorang atau siapapun dia yang disebut anak-anak Allah, hidupnya adalah dalam keterbukaan, kedewasaan dan rendah hati dalam memberikan hormat terhadap siapapun dan dalam kondisi apapun. Kasus yang disampaikan kepada kita pada teks Ulangan 22:1 sangat menarik, yaitu hewan peliharaan apapun milik orang lain, entah orang yang kita kenal atau orang yang tidak kita kenal, apabila tersesat, artinya tidak dijaga dan waktunya untuk kembali ke kandang atau ke rumah, tetapi masih berkeliaran, maka kita memiliki kewajiban untuk menolong dengan sukarela dan jujur untuk mengembalikan. Kebiasaan buruk yang mengambil kesempatan dan mengelabui, sebaiknya sudah harus ditiadakan dari hidup anak-anak Tuhan atau berpura-pura seolah- olah yang ada di depan mata kita tetapi berlagak seperti tidak melihat atau tidak pernah melihat. Sikap seperti ini wajib ditinggalkan.
Ayat 2 Integritas Kejujuran Anak Tuhan
Integritas setiap anak-anak Tuhan ditentukan dari “budi-baiknya, kejujurannya, kerelaannya, kesantunannya”. Kita mulai dari hal-hal kecil, seperti yang disampaikan kepada kita melalui teks ini, bahwa untuk zaman ulangan ditulis, mungkin lembu, kambing, domba merupakan salah satu alat yang dapat mengukur prestise atau status hidup seseorang. Apakah ia kaya, terkenal atau bersahaja. Kalau zaman sekarang barangkali mempunyai Penghasilan tetap, dan memiliki berbagai aset bergerak dan tidak bergerak, dan mempunyai kedudukan tertentu, dll. Dalam semua pekerjaan yang kita dapatkan kepercayaan, maka marilah kita menunjukkan integritas kita sebagai anak-anak Tuhan untuk eksis dengan jujur dan santun.
Ayat 3 4 Anak Tuhan Wajib Melakukan Kejujuran Berulang-ulang dan Dalam berbagai kondisi
Apakah karakter hidup jujur, hanya dilakukan sekali saja dan selanjutnya dalam momen tertentu boleh tidak jujur?. Alkitab memberikan penjelasan atau keterangan yang luar biasa hebat, yaitu: kejujuran dalam diri anak-anak Tuhan, adalah berkat bagi semua orang, adalah cahaya yang bergerak menerangi dunia sekelilingnya. Karena itu pada ayat (23) disebutkan perilaku jujur yang berulang “harus kau perbuat dengan keledainya, demikianlah kauperbuat dengan pakaiannya, demikianlah kauperbuat dengan setiap barang yang hilang dari saudaramu dan yang kautemui; tidak boleh engkau pura-pura tidak tahu.” Kita dianjurkan untuk bangkit dan segera “menolong”. Janganlah hal-hal ini kita anggap sepele dan tidak mewujudkannya, melainkan marilah kita merendahkan diri dan terus melayani dengan jujur. Terus menjadi yang setia dalam menolong sesama.
PENERAPAN
Kelakuan atau karakter seseorang menjadi kekuatan alami bawaan, tetapi juga ada bagian lain yang dipelajari entah melalui pembelajaran ataupun dengan perubahan cara berpikir akan menentukan kultur perilaku seseorang. Kita menyampaikan syukur atas pencapaian kita mengakhiri bulan Februari 2024 dan sekaligus memasuki bulan baru Maret 2024, tuntunan Firman Tuhan yang memberikan kita suatu aplikasi ke dalam hidup memasuki bulan baru adalah:
- Meninggalkan gaya atau pola hidup “pura-pura”.
- Hidup jujur akan menentukan prinsip hidup dan integritas seseorang
- Melakukan kebaikan berulang-ulang.
Kita mencapai bulan Maret dengan minimal memiliki pegangan dari masa lalu bulan Februari, masuk ke masa depan bulan Maret bersama tuntunan dan kehendak Tuhan yang benar, yang menjadi gaya hidup kita. Amin.
_____________________________________________
TEMA : “TIDAK BOLEH ENGKAU PURA-PURA TIDAK TAHU (ayat 3)
Tambahan Reverensi Ibadah Kunci Bulan, Kamis, 29 Februari 2024
BY ; Pdt Nelson Kapitarau,S.Th,MM.
PENDAHULUAN,
Bapak,Ibu Jemaat Tuhan yang Allah kasihi, hari ini kita berada pada akhir dari bulan Februari 2024 dan akan memasuki bulan yang baru Bulan Maret 2024,untuk menyukuri kasih dan kebaikan Tuhan dan permohonan penyertaan Tuhan maka pembacaan Alkitab pada ibadah saat ini terdapat pada Kitab Ulangan 22:1-4.
Kitab Ulangan adalah bagian dari Alkitab, terdapat dalam Perjanjian Lama, dan merupakan bagian kelima dari lima kitab Musa, yang dikenal sebagai Pentateukh. Kitab ini diperkirakan ditulis oleh Musa, yang merupakan pemimpin bangsa Israel pada masa keluar dari Mesir dan perjalanan mereka menuju Tanah Perjanjian (Kanaan).
Kitab Ulangan terutama berisi pidato terakhir Musa kepada bangsa Israel sebelum mereka memasuki Tanah Perjanjian. Pidato ini berfungsi sebagai pengingat kepada bangsa Israel mengenai hukum-hukum Allah, sejarah perjalanan mereka, perjanjian dengan Allah, serta panggilan untuk setia kepada Allah dalam hidup mereka di tanah yang dijanjikan.
Latar belakang Kitab Ulangan melibatkan periode setelah bangsa Israel keluar dari Mesir, ketika mereka berada di gurun Sinai dan sedang dalam persiapan untuk memasuki Tanah Perjanjian. Dalam latar belakang ini, bangsa Israel telah mengalami berbagai pengalaman, termasuk kebangkitan sebagai bangsa yang dijanjikan, penerimaan hukum Taurat di Gunung Sinai, serta masa penjelajahan di padang gurun yang penuh tantangan.
Kitab Ulangan memberikan instruksi hukum dan moral yang rinci kepada bangsa Israel, serta mengajarkan nilai-nilai seperti ketaatan, kesetiaan, dan pengabdian kepada Allah. Ini merupakan bagian integral dari pembentukan identitas bangsa Israel sebagai umat Allah yang dipilih dan panggilan mereka untuk hidup dalam kekudusan dan ketaatan kepada hukum Allah.
PENJELASAN AYAT PER AYAT:
Penjelasan ayat perayat dari kitab Ulangan 22:1-4 secara terperinci:
- Ayat 1 ” Ayat ini menekankan pentingnya kepedulian terhadap harta benda sesama. Jika seseorang melihat hewan ternak milik sesama yang tersesat atau terlantar, mereka diminta untuk tidak mengabaikannya. Sebaliknya, mereka harus bertindak untuk membawa kembali hewan tersebut kepada pemiliknya. Ini mencerminkan nilai-nilai solidaritas dan tanggung jawab sosial dalam masyarakat.
- Ayat 2: ” Ayat ini menunjukkan sikap bertanggung jawab yang lebih jauh. Jika pemilik hewan tidak diketahui atau tidak dikenal, orang yang menemukan hewan tersebut diminta untuk merawatnya dengan baik, bahkan membawanya ke dalam rumah mereka sendiri, sampai pemiliknya dapat diidentifikasi dan hewan tersebut dapat dikembalikan.
- Ayat 3: “ Ayat ini memperluas prinsip-prinsip yang telah dijelaskan sebelumnya. Selain hewan ternak, prinsip ini juga berlaku untuk barang-barang lain yang hilang dari sesama. Orang-orang diminta untuk tidak mengabaikan atau merampas barang-barang yang hilang, melainkan harus berusaha mengembalikannya kepada pemiliknya.
- Ayat 4: “Ayat terakhir ini menegaskan kembali pentingnya bertindak dengan belas kasihan terhadap hewan-hewan milik sesama. Jika seseorang melihat hewan ternak yang terlantar atau terluka di jalan, mereka diminta untuk tidak mengabaikannya, tetapi harus bertindak untuk membantunya, bahkan jika itu memerlukan usaha tambahan.
Secara keseluruhan, kitab Ulangan 22:1-4 mengajarkan nilai-nilai empati, kepedulian, dan tanggung jawab sosial dalam hubungan antar sesama manusia serta terhadap harta benda yang dimiliki oleh sesama. Ini adalah bagian dari ajaran moral dalam agama Yahudi yang memandang pentingnya menjaga kesejahteraan dan solidaritas dalam masyarakat.
PESAN BUAT KITA DALAM MENGAKHIRI BULAN FEBRUARI:
Tema “TIDAK BOLEH ENGKAU PURA-PURA TIDAK TAHU” dari Ulangan 22:1-4 mencerminkan pentingnya tanggung jawab sosial dan kepedulian terhadap sesama. Pesan penting yang dapat diambil dari tema ini untuk kita pada hari ini adalah:
- Tanggung Jawab Individu: Pesan ini mengingatkan kita bahwa sebagai individu, kita memiliki tanggung jawab untuk membantu sesama yang membutuhkan. Kita tidak boleh pura-pura tidak tahu atau mengabaikan kebutuhan orang lain di sekitar kita.
- Kepedulian Terhadap Lingkungan: Pesan ini juga berlaku untuk lingkungan sekitar kita, termasuk hewan dan alam. Kita harus bertanggung jawab untuk merawat dan menjaga lingkungan, serta tidak boleh pura-pura tidak tahu terhadap kerusakan lingkungan yang terjadi.
- Solidaritas dan Empati: Pesan ini mengajarkan tentang pentingnya solidaritas dan empati dalam masyarakat. Ketika kita tidak pura-pura tidak tahu terhadap penderitaan atau kesulitan sesama, kita memperkuat ikatan sosial dan membangun masyarakat yang lebih inklusif dan peduli.
- Integritas dan Kehormatan: Mengikuti pesan ini juga menunjukkan integritas dan kehormatan pribadi. Dengan tidak berpura-pura tidak tahu, kita memperlihatkan kejujuran dan kemurahan hati, yang merupakan nilai-nilai yang dihargai dalam berbagai tradisi agama dan budaya kita.
Dengan menerapkan tema “Tidak boleh engkau pura-pura tidak tahu” dalam kehidupan sehari-hari, kita dapat menjadi agen perubahan positif dalam masyarakat, menciptakan lingkungan yang lebih berbelas kasih dan adil bagi semua, untuk mencapai kemakmuran bersama. Amin.
_____________________________________________
TATA IBADAH AKHIR BULAN III
Nyanyian Jemaat : Nyanyian Mazmur–Rohani–Suara Gembira-Kidung Jemaat (berdiri)
PANGGILAN BERIBADAH
Pelayan : Jemaat yang dikasihi TUHAN,
marilah kita menyembah TUHAN yang menjadikan kita.
Jemaat : Sebab Dia-lah ALLAH kita, dan kitalah umat gembalaan-Nya
dan kawanan Domba tuntunan tangan-Nya.
- Pembukaan dan Salam
Nyanyian Jemaat : Nyanyian Mazmur-Rohani-Suara Gembira-Kidung Jemaat
- Puji-Pujian
Pelayan : Sekarang ini muliakan TUHAN, ALLAH kita.
Jemaat : Dan pujilah nama-Nya yang tinggi luhur!
Pelayan : Bersyukurlah kepada TUHAN sebab Ia baik
Jemaat : Bahwasannya untuk selama-lamanya kasih setiaNya!
Pelayan : Bersyukurlah kepada TUHAN, serukanlah nama-Nya, perkenalkanlah
perbuatan-Nya di antara bangsa-bangsa.
Jemaat : Bernyanyilah bagi-Nya, bermazmurlah bagi-Nya, percakapkanlah
segala perbuatan-Nya yang ajaib.
Pelayan : Bermegahlah di dalam nama-Nya yang kudus, biarlah bersukahati
orang-orang yang mencari TUHAN.
Jemaat : Carilah TUHAN dan kekuatan-Nya, carilah wajah-Nya selalu.
Pelayan : Ingatlah perbuatan-perbuatan ajaib yang dilakukan-Nya.
Jemaat : Mujizat-mujizat-Nya dan penghukuman-penghukuman yang
diucapkan-Nya.
Pelayan : Hai anak cucu Abraham hamba-Nya.
Jemaat : Hai, anak-anak Yakub, orang-orang pilihan-Nya.
P+J : Dialah TUHAN ALLAH kita.
Nyanyian Jemaat : Nyanyian Mazmur-Rohani-Suara Gembira-Kidung Jemaat
(duduk)
- Pengakuan Dosa
Pelayan : Dosaku kuberitahukan kepada ALLAH dan kesalahanku tidaklah kusembunyikan.
Jemaat : Aku berkata ”Aku akan mengaku kepada TUHAN pelanggaran-pelangaranku,
dan Engkau mengampuni kesalahan karena dosaku.”
Pelayan : Marilah kita mengaku dosa kita kepada TUHAN, kita berdoa : …
Nyanyian Jemaat : Nyanyian Mazmur-Rohani-Suara Gembira-Kidung Jemaat
- Kabar Pengasihan Allah
I Yohanes 1:8–9, menyatakan “Jika kita berkata, bahwa kita tidak berdosa, maka kita menipu diri kita sendiri dan kebenaran tidak ada di dalam kita. Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.” (atau dapat dipilih sesuai dengan bacaan khotbah)
Nyanyian Jemaat : Nyanyian Mazmur-Rohani-Suara Gembira-Kidung Jemaat
Paduan Suara/Vocal Group
- Pemberitaan Firman
- Doa
- Pembacaan Alkitab
- Khotbah
Paduan Suara/Vocal Group
- Persembahan
Nyanyian Jemaat : Nyanyian Mazmur-Rohani-Suara Gembira-Kidung Jemaat
- Pengakuan Iman (Berdiri)
Pelayan : Bersama dengan gereja Tuhan di segala zaman dan tempat, bersama-sama
kita mengaku iman kita, sesuai Pengakuan Iman Rasuli :
Aku percaya kepada Allah, Bapa yang mahakuasa, Khalik langit dan bumi, dan kepada Yesus Kristus, anak-Nya yang tunggal, Tuhan kita, yang dikandung daripada Roh Kudus, lahir dari ana dara Maria, yang menderita sengsara di bawah pemerintahan Pontius Pilatus, disalibkan, mati dan dikuburkan, turun ke dalam kerajaan maut, pada hari yang ke tiga bangkit pula dari antara orang mati, naik ke sorga, duduk di sebelah kanan Allah, Bapa yang mahakuasa, dan akan datang dari sana untuk menghakimi orang yang hidup dan yg mati. Aku percaya kepada Roh Kudus, Gereja yang kudus dan am; persekutuan orang kudus, pengampunan dosa, kebangkitan daging dan hidup yang kekal.
- Doa Persembahan dan Syafaat
(Menyebutkan dan mengundang semua yang ulang tahun untuk berdiri dan didoakan)
Nyanyian Jemaat : Nyanyian Mazmur-Rohani-Suara Gembira-Kidung Jemaat
(berdiri)
- Berkat
Pelayan : Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, dan kasih Allah persekutuan
Roh Kudus menyertai saudara sekalian.
Jemaat : (Menyanyi) A….min. A…min. A…min.
Nyanyian Jemaat : Nyanyian Mazmur-Rohani-Suara Gembira-Kidung Jemaat
_____________________________________________
Pembacaan Alkitab : Ulangan 22:1-4
Tema : Karakter Kita : Pura-Pura Atau Jujur
Konteks : Tentang Tolong-Menolong, Ulangan 22:1-4
22:1 : “Apabila engkau melihat, bahwa lembu atau domba saudaramu tersesat, janganlah engkau pura-pura tidak tahu; haruslah engkau benar-benar mengembalikannya kepada saudaramu q itu.
22:2 : Dan apabila saudaramu itu tidak tinggal dekat denganmu dan engkau tidak mengenalnya, maka haruslah engkau membawa hewan itu ke dalam rumahmu dan haruslah itu tinggal padamu, sampai saudaramu itu datang mencarinya; engkau harus mengembalikannya kepadanya.
22:3 : Demikianlah harus kauperbuat dengan keledainya, demikianlah kauperbuat dengan pakaiannya, demikianlah kauperbuat dengan setiap barang yang hilang dari saudaramu dan yang kautemui; tidak boleh engkau pura-pura tidak tahu.
22:4 : Apabila engkau melihat keledai r saudaramu atau lembunya rebah di jalan, janganlah engkau pura-pura tidak tahu; engkau harus benar-benar menolong membangunkannya s bersama-sama dengan saudaramu itu.”
- Ulangan 22:1-4 Terjemahan Sederhana Indonesia (TSI)
Selanjutnya, Musa mengajar umat Israel, “Kalau kalian melihat sapi atau domba milik sesamamu tersesat, janganlah mengabaikannya. Bawalah hewan itu kembali kepada pemiliknya. Jika hewan itu bukan milik penduduk di sekitarmu, atau kalau kamu tidak tahu siapa yang punya, bawalah hewan itu ke rumahmu dan peliharalah sampai pemiliknya datang mencari. Lalu kembalikanlah hewan itu kepadanya. Lakukan hal yang sama jika kamu menemukan keledai, pakaian, atau apa pun milik orang lain. Janganlah mengabaikannya. “Kalau kamu melihat keledai atau sapi milik sesamamu rebah di jalan karena muatannya terlalu berat, janganlah berpura-pura tidak tahu. Tolonglah dia agar hewannya bisa berdiri kembali.
Sumber : https://www.bible.com/bible/320/DEU.22.TSI
- Ulangan 22:1-4 Alkitab Terjemahan Baru (TB)
”Apabila engkau melihat, bahwa lembu atau domba saudaramu tersesat, janganlah engkau pura-pura tidak tahu; haruslah engkau benar-benar mengembalikannya kepada saudaramu itu. Dan apabila saudaramu itu tidak tinggal dekat denganmu dan engkau tidak mengenalnya, maka haruslah engkau membawa hewan itu ke dalam rumahmu dan haruslah itu tinggal padamu, sampai saudaramu itu datang mencarinya; engkau harus mengembalikannya kepadanya. Demikianlah harus kauperbuat dengan keledainya, demikianlah kauperbuat dengan pakaiannya, demikianlah kauperbuat dengan setiap barang yang hilang dari saudaramu dan yang kautemui; tidak boleh engkau pura-pura tidak tahu. Apabila engkau melihat keledai saudaramu atau lembunya rebah di jalan, janganlah engkau pura-pura tidak tahu; engkau harus benar-benar menolong membangunkannya bersama-sama dengan saudaramu itu.”
Sumber : https://www.bible.com/bible/306/DEU.22.TB
- Ulangan 22:1-4 Alkitab dalam Bahasa Indonesia Masa Kini (BIMK)
Apabila sapi itu atau domba milik orang sebangsamu sesat dan kamu melihat binatang itu, janganlah pura-pura tidak tahu, tetapi bawalah binatang itu kembali kepada pemiliknya. Kalau pemiliknya jauh rumahnya, atau kamu tidak tahu siapa pemiliknya, bawalah binatang itu ke rumahmu. Apabila pemiliknya datang mencarinya, serahkanlah kepadanya. Buatlah begitu juga kalau kamu menemukan seekor keledai, sepotong pakaian, atau apa saja milik orang sebangsamu. Kalau seekor keledai atau sapi milik orang sebangsamu rebah di jalan, janganlah pura-pura tidak tahu, tetapi tolonglah dia membangunkan binatang itu kembali.