JUMAT, 29 MARET 2023 | KALENDER GEREJAWI : JUMAT AGUNG | PEMBACAAN ALKITAB : LUKAS 23 : 26 – 49
TEMA : JALAN DERITA BAGI KEBAIKAN MANUSIA
LATAR BELAKANG
Kita kenal banyak sekali jalan di dunia ini, sebut saja jalan tol (Jalan bebas hambatan), Jalan Protokol (Jalan utama), ada juga jalan Propinsi, Kabupaten dan jalan pusat, ada juga jalan jauh (jalan yang jaraknya cukup jauh), ada jalan pendek (Jalan yang jaraknya pendek). Di antara jalan-jalan ini ada jalan yang menyenangkan tapi ada juga jalan yang tidak menyenangkan. Jujur kita harus akui bahwa seringkali manusia menginginkan jalan gampang, mudah dan menyenangkan, kalaupun jalan itu sulit dan susah maka manusia mencari jalan agar dapat melewati dan merasakan jalan yang gampang agar tidak merepotkan dan menyusahkan dirinya.
Kehadiran Yesus dalam dunia ini dengan jalan yang dinyatakan Bapa di sorga bukanlah melewati suatu proses jalan yang gampang dan mudah dilalui. Yesus bisa saja melewati jalan yang mudah dan gampang karena ke-Allah-an-Nya namun ketaatan dan kesetiaan akan perintah Bapa-Nya di sorga hingga jalan salib yang dilalui Yesus agar manusia dan dunia ini diselamatkan.
PENJELASAN TEKS
Ada tiga teks yang ditampilkan kepada kita (Pasal 23:26-32), (pasal 23:33-43) dan (Pasal 23:44-49) dalam bagian ini yang kita perlu pahami guna mengikuti konteks Jalan salib Kristus yang ingin di sampaikan kepada kita antara lain:
Ayat 26 : Perjumpaan Simon dari Kirene dengan Yesus guna membantu memikul salib Kristus. Simon pergi ke Yerusalem untuk merayakan Paskah dan tidak sama sekali ada rencana bahwa dia akan memikul salib. Simon berpikir di kondisi hari itu ia berpas-pasan dengan para penjahat namun kondisi tak terduga terjadi disuruhnya untuk memikul salib.
Ayat 27-31 : Tanggapan Yesus terhadap tangisan orang banyak dan perempuan-perempuan. Perempuan-perempuan ini menangisi Yesus karena tidak tega melihat kesengsaraan Yesus yang memikul salib dan berjalan sambil dicambuk dan dipukul namun tangisan terhadap Yesus dibalas dengan tanggapan Yesus untuk memperhatikan diri dan masa depan. Meski sedang menderita kesakitan dan penghinaan yang luar biasa, pusat perhatian Yesus bukanlah diri-Nya sendiri, melainkan kehidupan dan jiwa mereka yang akan mengalami hukuman kekal karena dosa-dosa mereka.
Ayat 32 : ada dua orang yang nantinya bersama Yesus di salibkan sementara dalam perjalanan itu. Semua yang dibawa ke bukit tengkorak menurut orang banyak adalah penjahat namun Yesus bukanlah penjahat seperti dua orang lainnya yang dibawa bersama Yesus.
Ayat 33 : Perjalanan menuju ke bukit tengkorak. Bagi orang banyak Yesus adalah penjahat bersama dua orang lainnya namun penulis kitab Lukas ingin memberitahukan posisi Yesus berbeda dengan dua orang lainnya ..”mereka menyalibkan Yesus disitu dan juga kedua orang penjahat itu..” sehingga walaupun status vonis pemerintah Romawi adalah mereka yang dibawa ke bukit tengkorak adalah penjahat namun Lukas ingin memberikan perbedaan tentang status itu.
Ayat 34 : Perkataan Yesus saat di Kayu Salib. Pernyataan Yesus untuk pengampunan bagi mereka yang melakukan fitnahan, pemukulan dan siksaan terhadap Yesus adalah hal yang luar biasa, karena tidak mudah untuk mengampuni orang yang telah berbuat jahat terhadap kita, namun Yesus mengajar untuk mengampuni. Kasih dan pengampunan Allah ditunjukkan oleh perkataan Yesus ketika Dia berada di kayu salib, Yesus meminta Allah untuk mengampuni semua orang yang akan membunuh Dia karena mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat (Luk 23:34).
Ayat 35-38 : Olokkan dan ejekan dari semua yang membenci Yesus. Ada banyak yang menghadiri proses eksekusi penjahat-penjahat yang di vonis pemerintah Romawi karena kejahatan mereka. Diantara mereka ada yang sedih dan merasakan dukacita karena Yesus mengalami penderitaan namun ada orang lain lagi yang Lukas ingin sampaikan mereka yang tidak senang terhadap Yesus bahkan mengejek dan menghina Yesus walaupun Yesus sudah melaksanakan hukuman itu di atas kayu salib.
Ayat 39-43 : Percakapan di atas kayu salib. Walaupun sama-sama mengalami penderitaan di atas kayu salib namun penjahat yang satu dengan perkataan yang bernada mengejek Yesus dan menginginkan Yesus mencoba membuktikan ke Allah an-Nya kepada-Nya di atas kayu salib untuk menyelamatkan diri Yesus dan semua yang diatas kayu salib.
Ayat 44-45 : tanda-tanda menjelang kematian Yesus. Kematian Yesus berdampak atas alam semesta ini, alampun ikut bersedih atas pencipta-Nya yang di hukum, dipermalukan dan mati sengsara dan hina diatas kayu salib hanya untuk keselamatan manusia yang ditebus-Nya.
Ayat 46 : Perkataan Yesus diatas kayu salib. Penyerahan diri Yesus kepada Bapa di sorga hingga titik akhir di kematian-Nya memberikan bukti bagaimana Yesus taat pada BapaN-ya dalam rancangan kekal kasih yang abadi kepada dunia. Walaupun jalan yang dilalui adalah jalan yang menyakitkan, jalan yang penuh penderitaan tapi demi manusia dan dunia ini hingga Yesus harus menjalani semua itu hingga menyerahkan diri-Nya kepada Bapa di surga yang mengutusnya untuk dapat ke dunia.
Ayat 47-49: Kematian Yesus menggugah banyak orang baik yang membenci dan yang mengasihi Yesus. Kesadaran yang sungguh yang diperlihatkan orang- orang disekitar kematian Yesus dengan melihat tanda-tanda alam yang tidak biasanya memberikan arti bagi kita tentang penyesalan yang terlambat untuk sebuah respon awal tidak senang terhadap Yesus namun berubah menjadi sedih karena keputusan awal tersebut.
PENERAPAN
Penderitaan dan kesengsaraan yang dirasakan dan dialami Yesus menunjukan kepada kita betapa besar dan beratnya jalan salib yang dilalui Yesus. Yesus secara fisik sangat lemah merasakan hukuman yang harus Yesus tanggung untuk menebus dosa-dosa manusia. Di perjalanan penderitaan itulah Yesus ingin menunjukkan ketaatan-Nya tetap pada jalan yang diberikan atau ditentukan Bapa bagi-Nya. Yesus tetap dan senantiasa menjadi pedoman bagi kita.
Penderitaan dan kematian-Nya disalib membawa la pada tingkat kesempurnaan kasih dan yang mendatangkan keselamatan bagi seluruh ciptaan-Nya termasuk kita manusia. Yesus setia melaksanakan kehendak Bapa-Nya, karena la sendiri tahu dengan benar bahwa jalan penderitaan yang ditanggung-Nya tidak akan menjadi sia-sia. Melainkan, ada kebahagiaan sejati dan kesempurnaan hidup Bagian teks-teks ini ingin memberikan pelajaran penting perayaan Jumat Agung hari ini, antara lain :
- Perjumpaan Simon dengan Yesus merupakan bagian yang mengajarkan kepada kita bagaimana Simon ikut ambil bagian dan peduli terhadap penderitaan orang lain. Simon walau dipaksa tapi ikut merasakan bagaimana tidak enaknya jalan salib itu.
- Ikut ambil bagian dan merasakan kesusahan orang lain adalah bagian penting bagi setiap orang percaya yang hidup dan melakukan sesuatu untuk kemuliaan Tuhan. Tidak semua orang bisa melakukan hal seperti yang Simon buat untuk Yesus. Simon Tahun untuk siapa dia lakukan hal ini..
- Pengampunan adalah bagian dari integral dari setiap orang percaya yang ikut merasakan bagaimana jalan salib itu. Pengampunan yang diajarkan Yesus bagi kita dibuktikan Tuhan hingga pada akhirnya.
- Bagi orang percaya, penderitaan dan kesengsaraan merupakan anugerah. Bagian ini berdasar atas penderitaan Yesus Kristus yang sudah menebus dan menyelamatkan manusia. Tetapi, ada juga yang menilai penderitaan sebagai kutukan dan hukuman. Jalan yang dilalui Yesus adalah jalan sengsara namun untuk sebuah kebaikan umat manusia dalam kerangka Anugerah Tuhan.
_______________________________________________
JUMAAT,29 Maret 2024 | KALENDER GEREJAWI: JUMAAT AGUNG
PEMBACAAN ALKITAB : LUKAS 23:26-49 | TEMA : JALAN DERITA BAGI KEBAIKAN MANUSIA.
BY : PDT NELSON KAPITARAU,S.TH,MM
PENDAHULUAN:
Injil Lukas merupakan salah satu dari empat Injil dalam Perjanjian Baru. Penulisnya adalah Lukas, seorang dokter dan sahabat Paulus, yang menulis Injil ini untuk memberikan rekaman terperinci tentang kehidupan, pelayanan, kematian, dan kebangkitan Yesus Kristus.
Pasal ini adalah bagian dari narasi penyaliban Yesus Kristus. Ini adalah momen penting dalam kehidupan Yesus yang menggambarkan penderitaan, pengorbanan, dan kasih-Nya yang tak terhingga bagi umat manusia.
Tema “Jalan Derita bagi Kebaikan Manusia”: Tema ini menyoroti konsep bahwa jalan menuju kebaikan sering kali melibatkan penderitaan dan pengorbanan yang besar. Dalam konteks pasal ini, tema ini mencerminkan pengorbanan Yesus Kristus untuk keselamatan manusia. Dia rela menanggung derita dan kematian agar manusia dapat diselamatkan.
Latar Belakang Injil Lukas 23:26-49 mencatat peristiwa penyaliban Yesus. Yesus, setelah mengalami perlakuan yang tidak adil dan siksaan fisik yang mengerikan, dipaksa untuk memikul salib-Nya menuju tempat penyaliban di Bukit Golgota. Di sana, Dia disalibkan bersama dengan dua orang lainnya. Selama proses penyaliban, Yesus disalahpahami, dihina, dan disoraki oleh orang-orang di sekitarnya. Namun, dalam penderitaan-Nya, Dia tetap mempertahankan kasih dan pengampunan-Nya yang tak terbatas, bahkan mendoakan bagi para pelaku kejahatan-Nya.
Melalui pembacaan Lukas 23:26-49 dengan tema ini, kita diajak untuk merenungkan betapa besar pengorbanan Yesus Kristus bagi keselamatan manusia. Meskipun Dia mengalami penderitaan yang tak terbayangkan, Dia tetap setia pada misi-Nya untuk membawa keselamatan bagi umat manusia. Hal ini mengingatkan kita bahwa jalan menuju kebaikan sering kali melibatkan pengorbanan dan penderitaan yang besar, tetapi akhirnya membawa berkat yang tak ternilai.
Dengan demikian, latar belakang dari Lukas 23:26-49 memberikan gambaran tentang bagaimana tema “Jalan Derita bagi Kebaikan Manusia” tercermin dalam peristiwa penyaliban Yesus Kristus dan mengajarkan kita tentang pentingnya pengorbanan, kasih, dan pengampunan dalam mencapai kebaikan sejati.
PENJELASAN AYAT PERAYAT:
Penjelasan ayat 26: Di sinilah kita melihat bahwa Simon dari Kirene dipaksa oleh prajurit Romawi untuk membantu Yesus memikul salib-Nya menuju tempat penyaliban. Hal ini menunjukkan kesukaran dan penderitaan yang dialami Yesus pada saat itu, dan Simon dijadikan contoh tentang pengorbanan yang tidak direncanakan.
Penjelasan ayat 27-31 : Ini adalah perempuan yang mengikut Yesus saat Dia dalam perjalanan menuju penyaliban-Nya. Yesus berbicara kepada mereka, memberikan kata-kata penyemangat di tengah-tengah penderitaan, dan menggambarkan hari-hari yang akan datang dengan peringatan tentang kesengsaraan yang akan dialami Yerusalem.
Penjelasan ayat 32-34: Yesus disalibkan bersama dengan dua penjahat. Meskipun Dia sendiri disiksa dan disalibkan, Dia masih mampu memohon kepada Bapa surgawi-Nya untuk mengampuni orang-orang yang melakukan kejahatan tersebut, menunjukkan kasih dan pengampunan-Nya yang luar biasa.
Penjelasan ayat 35-38 : Orang-orang yang menyaksikan penyaliban tersebut mencemooh dan mencela Yesus, bahkan para pemimpin agama Yahudi yang tidak percaya mengejek-Nya. Mereka memperolok-olok Dia dengan mengatakan bahwa jika Dia adalah Mesias yang dijanjikan, Dia seharusnya menyelamatkan diri-Nya sendiri.
Penjelasan ayat 39-43: Meskipun ditertawakan dan disalahpahami oleh banyak orang, salah satu dari dua penjahat yang disalibkan bersama Yesus memohon kepada-Nya untuk diingat dan diselamatkan. Yesus dengan penuh belas kasih menjamin kepadanya bahwa hari itu juga ia akan berada bersama-Nya di surga (Firdaus).
Penjelasan ayat 44-49: Pada saat Yesus meninggal, langit menjadi gelap, dan tirai di dalam Bait Suci robek. Prajurit Romawi, yang menyaksikan semua ini, menyatakan bahwa Yesus benar-benar seorang yang adil. Sementara itu, banyak orang yang mengenal Yesus, termasuk beberapa perempuan dan murid-murid-Nya, berada di sana menyaksikan peristiwa penyaliban ini dengan kesedihan yang mendalam.
Demikianlah, dalam bagian Lukas 23:26-49, kita melihat gambaran tentang penderitaan, pengorbanan, kasih, pengampunan, dan kepercayaan yang terkandung dalam peristiwa penyaliban Yesus Kristus.
PENERAPAN DALAM KEHIDUPAN KITA SAAT INI:
Tema “Jalan Derita bagi Kebaikan Manusia melalui Jumat Agung” dapat kita pahami lebih dalam melalui pembacaan Alkitab dari Injil Lukas 23:26-49. Sebagai berikut:
- Pengorbanan dan Penderitaan Yesus: Pembacaan Alkitab ini membawa kita ke momen penting dalam kehidupan Yesus Kristus, yaitu saat-Nya menuju penyaliban. Yesus, sebagai Anak Manusia yang sempurna dan Mesias yang dijanjikan, secara sukarela memilih untuk menanggung penderitaan dan kematian yang tidak adil sebagai korban yang diperlukan untuk penebusan dosa manusia.
- Kasih Tanpa Batas: Dalam peristiwa penyaliban, kita melihat kasih tanpa batas Yesus kepada umat manusia. Meskipun Dia disalahpahami, dihina, disiksa, dan disalibkan, Dia masih memohon kepada Bapa surgawi-Nya untuk mengampuni para pelaku yang melakukan kejahatan tersebut. Pesan ini mengajarkan kita tentang kekuatan dan pentingnya kasih dalam menghadapi penderitaan dan kesulitan.
- Pengampunan dan Belas Kasih: Ketika salah satu penjahat yang disalibkan bersama Yesus memohon untuk diingat di surga, Yesus segera memberikan pengampunan dan janji kepada-Nya. Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada dosa yang terlalu besar untuk diampuni oleh kasih dan belas kasih Allah. Pesan ini mengajarkan kita tentang pentingnya untuk selalu membuka hati kita untuk menerima pengampunan dan belas kasih Allah.
- Kesaksian dan Iman: Dalam pembacaan Alkitab ini, kita juga melihat kesaksian dari orang-orang yang menyaksikan penyaliban Yesus, termasuk perempuan-perempuan yang mengikut-Nya dan murid-murid-Nya. Meskipun mereka menghadapi penderitaan dan keputusasaan, mereka tetap setia dan teguh dalam iman mereka kepada Yesus. Pesan ini mengajarkan kita tentang pentingnya untuk tetap setia dan teguh dalam iman kita kepada Allah, bahkan dalam situasi-situasi yang penuh dengan penderitaan dan kesulitan.
Melalui pembacaan Alkitab dari Injil Lukas 23:26-49 pada Jumat Agung, kita dipanggil untuk merenungkan pengorbanan, kasih, pengampunan, dan iman yang ditunjukkan oleh Yesus Kristus dalam menghadapi penderitaan dan kematian-Nya. Hal ini juga mengajarkan kita tentang pentingnya untuk mengikuti teladan-Nya dalam hidup kita sehari-hari, dengan melakukan pengorbanan, kasih tanpa batas, pengampunan, dan tetap setia dalam iman, meskipun dalam situasi-situasi yang penuh dengan derita dan kesulitan. Amin.
_______________________________________________
Pembacaan Alikitab : Lukas 23:26-49
Alkitab SABDA | alkitab.sabda.org
Yesus Dibawa Untuk Disalibkan.
23:26 Ketika mereka membawa Yesus, mereka menahan seorang yang bernama Simon dari Kirene, yang baru datang dari luar kota, lalu diletakkan salib itu di atas bahunya, supaya dipikulnya sambil mengikuti Yesus. 23:27 Sejumlah besar orang mengikuti Dia; di antaranya banyak perempuan yang menangisi dan meratapi Dia. 23:28 Yesus berpaling kepada mereka dan berkata: “Hai puteri-puteri Yerusalem, janganlah kamu menangisi Aku, melainkan tangisilah dirimu sendiri dan anak-anakmu! 23:29 Sebab lihat, akan tiba masanya orang berkata: Berbahagialah perempuan mandul dan yang rahimnya tidak pernah melahirkan, dan yang susunya tidak pernah menyusui. 23:30 Maka orang akan mulai berkata kepada gunung-gunung: Runtuhlah menimpa kami! dan kepada bukit-bukit: Timbunilah kami! 23:31 Sebab jikalau orang berbuat demikian dengan kayu hidup, apakah yang akan terjadi dengan kayu kering 1 ?” 23:32 Dan ada juga digiring dua orang lain, yaitu dua penjahat untuk dihukum mati bersama-sama dengan Dia.
Yesus Disalibkan
23:33 Ketika mereka sampai di tempat yang bernama Tengkorak 2 , mereka menyalibkan Yesus 3 di situ dan juga kedua orang penjahat itu, yang seorang di sebelah kanan-Nya dan yang lain di sebelah kiri-Nya. 23:34 4 Yesus berkata: “Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat.” Dan mereka membuang undi untuk membagi pakaian-Nya. 23:35 Orang banyak berdiri di situ dan melihat 5 semuanya. Pemimpin-pemimpin mengejek Dia 6 , katanya: “Orang lain Ia selamatkan, biarlah sekarang Ia menyelamatkan diri-Nya sendiri, jika Ia adalah Mesias, orang yang dipilih Allah.” 23:36 Juga prajurit-prajurit mengolok-olokkan Dia; mereka mengunjukkan anggur asam kepada-Nya 23:37 dan berkata: “Jika Engkau adalah raja orang Yahudi, selamatkanlah diri-Mu!” 23:38 Ada juga tulisan di atas kepala-Nya: “Inilah raja orang Yahudi”. 23:39 Seorang dari penjahat yang di gantung itu menghujat Dia, katanya: “Bukankah Engkau adalah Kristus? Selamatkanlah diri-Mu dan kami!” 23:40 Tetapi yang seorang menegor dia, katanya: “Tidakkah engkau takut, juga tidak kepada Allah, sedang engkau menerima hukuman yang sama? 23:41 Kita memang selayaknya dihukum, sebab kita menerima balasan yang setimpal dengan perbuatan kita, tetapi orang ini tidak berbuat sesuatu yang salah.” 23:42 Lalu ia berkata: “Yesus, ingatlah akan aku, apabila Engkau datang sebagai Raja.” 23:43 Kata Yesus kepadanya: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus 7 .”
Yesus Mati
23:44 Ketika itu hari sudah kira-kira jam dua belas, lalu kegelapan meliputi seluruh daerah itu sampai jam tiga, 23:45 sebab matahari tidak bersinar. Dan tabir Bait Suci terbelah 8 dua. 23:46 Lalu Yesus berseru dengan suara nyaring: “Ya Bapa, ke dalam tangan-Mu 9 Kuserahkan nyawa-Ku 10 .” Dan sesudah berkata demikian Ia menyerahkan nyawa-Nya. 23:47 Ketika kepala pasukan melihat apa yang terjadi, ia memuliakan Allah, katanya: “Sungguh, orang ini adalah orang benar!” 23:48 Dan sesudah seluruh orang banyak, yang datang berkerumun di situ untuk tontonan itu, melihat apa yang terjadi itu, pulanglah mereka sambil memukul-mukul diri. 23:49 Semua orang yang mengenal Yesus dari dekat, termasuk perempuan-perempuan yang mengikuti Dia dari Galilea, berdiri jauh-jauh dan melihat semuanya itu.
_______________________________________________
TATA IBADAH
PERINGATAN HARI KEMATIAN TUHAN YESUS KRISTUS (JUMAT AGUNG)
Jumat, 29 Maret 2024
PANGGILAN BERIBADAH
(disilahkan berdiri)
Majelis |
: |
Jemaat yang dikasihi Tuhan …, Hari ini, kita kembali memasuki suasana duka yang sangat mengharukan. Sebab setelah menyusuri jalan kesengsaraan …Yesus Kristus Anak Allah mengalami puncak dari segala siksa, penderitaanNya, IA menjalani eksekusi hukuman mati di kayu salib.Darah segar mengucur dari tangan dan kaki-Nya yang ditembus paku, Kepala-Nya berdarah penuh luka oleh mahkota duri, Punggung-Nya memar penuh luka cambuk dan lecut. Namun … IA diam seribu bahasa, IA menanggung sengsara dan sangat menderita. |
Jemaat | : | Sesungguhnya penyakit kitalah yang ditanggung-Nya, sengsara kitalah
yang dipikul-Nya. IA ditikam karena pemberontakan kita, IA diremukkan karena kejahatan kita. Hukuman yang mendatangkan keselamatan kita, ditimpakan kepada-Nya dan oleh bilur-bilur-Nya kita menjadi sembuh. |
Majelis | : | Jemaat yang dikasihi Tuhan Yesus …,Marilah kita merenungkan dan
menghayati dengan sungguh-sungguh penderitaan-Nya yang tersalib di Golgota. |
PUJIAN JEMAAT : Ny. Roh. 54 : 1 & 3
- Memandang palang Rajaku yang mati untuk dunia, kurasa hancur congkakku dan harta hilang harganya.
- Terpancar dari luka-Nya, belas kasihan tak terp’ri. Belum pernah manusia, melihat sayang sejernih.
PEMBUKAAN & SALAM
Pelayan | : | Ibadah Jumat Agung mengenang kembali pengurbanan Yesus melalui
kematian-Nya di kayu salib di Golgota, saat ini berlangsung dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus. Amin. Terimalah damai sejahtera, dari Allah Bapa, Yesus Kristus, dan Roh Kudus. |
Jemaat | : | Damai sejahtera itu bagimu juga. |
PUJIAN JEMAAT : Ny. KJ. 361 : 1 & 4
1 | Di salibMu ‘ku sujud, miskin, buta dan lemah;
Yesus, Kau harapanku, agar aku s’lamatlah. |
|
Reff | Ku percaya pada-Mu, Anak domba Golgota.
di salib-Mu ‘ku sujud: diriku s’lamatkanlah! |
|
4 | Janji Tuhan kupegang; ‘ku dibasuh darah-Nya.
Ku bersujud, beriman, tersalib bersama-Nya. (kembali ke Refr) |
|
(disilahkan duduk) |
PUJIAN JEMAAT : PS / VG …………………………
HUKUM TUHAN (dislahkan berdiri)
Pelayan : (Membaca Matius 22 : 37 – 40) (disilahkan duduk)
PENGAKUAN DOSA
Pelayan | : | Saudara-saudara …,
Allah dalam anugerah-Nya yang membebaskan, berfirman: “Sadarlah dan bertobatlah, supaya dosamu dihapuskan.” (Kisah Para Rasul 3 : 19) |
Jemaat | : | Sebab Engkau, ya Tuhan, baik dan suka mengampuni dan berlimpah kasih setia bagi semua orang yang berseru kepada-Mu. (Mazmur 86 : 5) |
Pelayan | : | Kita berdoa … ya Tuhan, kasihanilah kami menurut kasih setia-Mu,
hapuskanlah pelanggaran kami menurut rahmat-Mu yang besar. Bersihkanlah kami seluruhnya dari kesalahan kami, dan tahirkanlah kami dari segala dosa kami ya Tuhan. Jikalau DIKAU tidak menebus kami, maka hidup kami berbeban dan dosa kami berat. Jikalau DIKAU menolong kami, maka, hidup kami damai, dan dosa kami terhapus. |
Jemaaat | : | Ya Yesus sang Anak Domba Allah yang kudus, Kamilah yang
menyebabkan DIKAU menderita, sampai mati di kayu salib. Kami sungguh bersalah pada-Mu ya Tuhan; |
Pelayan | : | Ampunilah kami ya Yesus, supaya kami memperoleh keselamatan dari-
Mu. Baharuilah hidup kami ya Tuhan. Sayangi dan terimalah kami yang berdosa ini, di dalam kasih dan pengampunan, Tuhan Yesus Juruselamat kehidupan dunia ini. Amin. |
PUJIAN JEMAAT : Ny. Roh. 49 : 2
- Sengsara-Mu semua yaitu salahku. ‘Ku menyebabkan jua segala luka-Mu.
Dengan sesal dan malu ‘ku tunduk menyembah, ‘ku patut kena palu, ya Tuhan, sayanglah!
_______________________________________________
BERITA ANUGERAH
Pelayan : Jemaat yang Kristus kasihi …,
Dengarlah kesaksian Alkitab tentang pengorbanan Kristus bagi kita: “Ia sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib,
supaya kita, yang telah mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran. Oleh bilur-bilur-Nya kamu telah sembuh.” (I Petrus 2:24).
Jemaat : DIA telah mencari dan menyelamatkan kami,
sehingga kami terpilih dari dalam dunia, menjadi milik tebusan-Nya. Kerinduan dan cita, kami persembahkan bagi-Mu Tuhan.
PUJIAN JEMAAT : Ny. Roh. 53 : 5
- ‘Ngkau mengorbankan diri sampai mati; kepada -Mu kupersembahkan hati. Curahkan kasih-Mu yang tak terduga, di rohku juga!
PENGAKUAN IMAN ( disilahkan berdiri)
Pelayan : Dalam persekutuan dengan semua orang percaya di segala zaman dan tempat, kita mengucapkan pengakuan iman kita sesuai Pengakuan Iman Rasuli.
“Aku percaya kepada Allah Bapa Khalik langit dan bumi………………..
PUJIAN JEMAAT : Ny. Roh. 54 : 2
- B’ri Tuhan, jangan ‘ku menggah melainkan akan mati-Mu. ‘Ku persembahkan dunia dan untungnya kepada-Mu.
(disilahkan duduk)
PUJIAN DARI : PS /VG ………………………….
PEMBERITAAN FIRMAN
- Doa
- Pembacaan Alkitab
- (Menyanyi) ‘Hosiana’ 3x
- Khotbah
PUJIAN DARI : PS / VG ………………………….
_______________________________________________
PERSEMBAHAN SYUKUR
Pelayan : Jemaat Yesus Kristus …,
Di hari Jumat yang kudus ini, kita diingatkan bahwa Kristus Yesus telah mengorbankan diri-Nya sebagai Korban Persembahan yang hidup, untuk membebaskan kita dari dosa dan maut. Sebagai respons atas kebaikan Tuhan, marilah kita membawa dan memberikan persembahan kita kepada Allah.
Jemaat : Kami hidup, hanya karena Yesus rela menderita sampai mati di kayu salib.
Sesungguhnya, kami berhutang kepada-Nya.
Mampukanlah kami untuk bersukacita dan jujur ketika memberi kepada- Nya.
PUJIAN JEMAAT : Ny. KJ. 364 : 1 – 5
- Berserah kepada Yesus tubuh, roh dan jiwaku; kukasihi, kupercaya, ku ikuti Dia t’rus.
Refr : Aku berserah, aku berserah, kepada-Mu, Jurus’lamat, aku berserah!
- Berserah kepada Yesus di kaki-Nya ‘ku
Nikmat dunia kutinggalkan; Tuhan, t’rima anak-Mu! (kembali ke Refr)
- Berserah kepada Yesus aku jadi milik-Mu.
B’rilah Roh-Mu meyakinkan bahwa Kau pun milikku! (kembali ke Refr)
- Berserah kepada Yesus ku berikan
B’ri kasih-Mu dan kuasa-Mu, ya, berkati anak-Mu! (kembali ke Refr)
- Berserah kepada Yesus ku rasakan api-Nya.
Kar’na s’lamat yang sempurna puji, puji nama-Nya (kembali ke Refr)
DOA SYAFAAT
PUJIAN JEMAAT : Ny. KJ. 183 : 1 (disilahkan berdiri)
Menjulang nyata atas bukit kala t’rang benderang salib-Mu Tuhanku Dari sinarnya yang menyala-nyala memancarkan kasih agung dan restu. Seluruh umat insan menengadah ke arah cah’ya kasih yang mesra
Bagai pelaut yang karam merindukan di ufuk timur pagi merekah
PENGUTUSAN DAN BERKAT
Pelayan : Terimalah berkat Tuhan serta pergilah dengan damai sejahtera ke dalam kehidupanmu masing-masing serta lakukanlah firman yang baru kamu dengar :
“Tuhan memberkati engkau dan melindungi engkau. Tuhan menerangi engkau dengan wajah-Nya dan mengasihani engkau. Tuhan menunjukan wajah-Nya kepada engkau dan memberi engkau selamat dan sejahtera.”
Jemaat : (Melagukan) A … min, a … min, a … min.
PUJIAN JEMAAT : Ny. KJ. 183 : 2
Salib-Mu Kristus tanda pengasihan, mengangkat hati yang remuk redam Membuat dosa yang tak terperikan, di lubuk cinta Tuhan terbenam.
Di dalam Tuhan kami balik lahir, insan bernoda kini berseri, Teruras darah suci yang mengalir di salib pada bukit Kalvari.