KELENDER GEREJAWI : MINGGU SENGSARA VII
PEMBACAAN ALKITAB : LUKAS 22: 39-53
TEMA : DOA, SENJATA MENGHADAPI PENCOBAAN
LATAR BELAKANG
Kita sudah mencapai hari ini adalah hari ke-84, minggu ke-12 adalah minggu ke-4 dalam bulan ke-3 Maret tahun 2024 adalah minggu sengsara ke-7. Dalam minggu ke-4 bulan Maret, kita diarahkan kepada tema “pemberdayaan” dengan fokus triwulan 1 (satu) adalah: “TUHAN Sumber Utama Pemberdayaan”. Firman Tuhan yang mendatangi kita untuk merefleksikan makna pemberdayaan dan juga menggumuli semua karya kita sepanjang minggu ini, minggu sengsara ke-7 dari Lukas 22:39-53.
Perjalanan hidup Yesus di dunia dimulai dengan kenyataan yang tidak mudah. Lahir dalam keluarga yang sederhana, hidup dalam kesederhanaan dan berada di tengah-tengah lingkungan yang tidak selalu dapat menerima Yesus adalah kenyataan yang sering menempatkan Yesus dalam keadaan yang tidak mudah. Meskipun demikian, Yesus selalu mengambil waktu untuk menjalin hubungan dengan Allah Bapa di surga dalam doa.
Dalam pelayanan Yesus dari satu tempat ke tempat yang lain, tantangan dan pencobaan tidak pernah berhenti menjadi bagian kehidupan Yesus, bahkan dalam menjalani rencana Allah agar manusia tidak binasa, Yesus harus memberi diri ada dalam penderitaan yang berat bagi seorang manusia sampai akhirnya Yesus menghembuskan nafas terakhirnya. Tetapi Yesus selalu menjadikan doa sebagai senjata dan sumber kekuatan dalam menghadapi pencobaan sebagai seorang manusia yang berserah pada Allah Bapa.
Yesus memulai pergumulan yang berat di taman Getsemani. Getsemani arti Namanya pemerasan minyak. Waktu itu Yesus menuju ke lereng sebelah barat daya ke kebun zaitun yang disebut Getsemani. Dari Getsemani penderitaan terberat dimulai dan berakhir di Golgota, namun Yesus mengajarkan bagaimana seseorang tetap memberdayakan kesetiaan dan kasih dari dirinya dan tertuju kepada sesama atau orang lain, dan semua karya itu adalah bagian yang menyatukan, mengutuhkan dengan mengerjakan seluruh rencana Allah membentuk satu solidaritas, Persekutuan Allah di dalam dunia.
PENJELASAN TEKS
Ayat 39-40, di sini Yesus mengingatkan kita bahwa manusia itu lemah. Ajaran Yesus di Getsemani bagi para murid secara khusus adalah: “Berdoalah supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan.” Pencobaan membuat banyak orang termasuk para murid melupakan ajaran Yesus. Yesus tahu bahwa murid-murid- Nya lemah iman meskipun mereka selalu bersama-sama Yesus, sehingga Yesus menyarankan mereka untuk berdoa supaya mereka siap menghadapi kenyataan besar yang benar-benar akan menggoyahkan mereka.
Ayat 41-42, Yesus mengajarkan bahwa kita harus menjadi contoh dengan mempraktekkan ajaran yang kita berikan. Yesus menyadari bahwa bukan hal yang mudah bagi seorang manusia dalam menghadapi penderitaannya, dan sebagai manusia Yesus pun mengalaminya, sehingga Yesus memilih jalan berdoa untuk meminta kekuatan Allah. Keputusan untuk mengambil waktu berdoa dan mencurahkan isi hati-Nya kepada Allah adalah bukti bahwa sebagai manusia, Yesus tidak lari dari rencana Allah. Kenyataan bahwa la akan mengalami siksaan yang berat sebagai manusia sudah di depan mata dan dalam perasaan takut yang besar Yesus menunjukkan kesiapan-Nya menjalankan rencana Allah dengan berserah pada kehendak Allah. Kata-kata Yesus: “Ya Bapa-Ku jikalau Engkau mau, ambillah cawan ini dari pada-Ku; tetapi bukanlah kehendak-Ku, melainkan kehendak-Mulah yang terjadi” adalah sebuah bentuk kepasrahan pada kehendak Allah dalam kelemahan kemanusiawian.
Ayat 43-44, menjelaskan kepada kita bahwa dalam kelemahan kita Tuhan selalu hadir untuk menolong kita. Ayat 43 menjelaskan bahwa karena Yesus meminta dalam doa-Nya agar “kehendak Bapa yang jadi”, maka seorang malaikat dari langit menampakkan diri untuk memberi kekuatan kepada Yesus. Kekuatan itu bukti bahwa Allah tetap menjalankan kehendak-Nya melalui manusia Yesus meskipun rencana Allah adalah kenyataan yang sangat menyakitkan, sebab pengkhianatan, hujatan, penyangkalan dan siksaan demi siksaan akan dialami oleh Yesus baik dari para murid sebagai orang terdekat Yesus sampai para pembenci Yesus, meskipun kenyataan-Nya Yesus tidak berbuat kesalahan seperti yang dituduhkan kepada-Nya.Pada ayat 44, Yesus memilih menguatkan diri-Nya untuk sanggup menerima kehendak Allah yang tidak mudah itu dengan lebih bersungguh-sungguh lagi berdoa. Meskipun ketakutan dan kelemahan serta ketidakberdayaan mengubah rencana Allah menguasai Yesus, namun Yesus memberdayakan diri. Nya dengan jalan lebih bersungguh-sungguh lagi berdoa sehingga la dapat tetap setia kepada kehendak Bapa.
Ayat 45-46, kita harus memberdayakan orang lain agar mereka mengerti apa yang harus mereka lakukan menghadapi pencobaan. Yesus dalam situasi ketidakberdayaan-Nya menghadapi kehendak Allah yang berat bagi seorang manusia, Yesus mengingatkan sekaligus mengajarkan murid-murid-Nya agar mereka berdoa. Kelemahan mereka menguasai rasa mengantuk telah membuat mereka tertidur saat Yesus berdoa, sehingga Yesus mengingatkan mereka untuk berdoa sebab kenyataan yang akan menggoncangkan iman mereka hampir tiba. Yesus mempertegas bahwa berdoa dapat menolong seorang manusia untuk kuat menghadapi pencobaan yang berat dengan berkata: “berdoalah supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan.”
Ayat 47-48, pencobaan terbesar biasanya datang dari pengkhianatan orang terdekat. Yudas adalah salah seorang murid yang selalu bersama-sama Yesus di setiap pelayanan Yesus, namun ternyata Yudas menjadi orang yang menyerahkan Yesus dengan ciumannya. Ciuman adalah cara tradisional untuk pemberian salam di antara laki-laki, namun Yudas mencium Yesus untuk menunjukkan orang yang harus ditangkap sesuai dengan kesepakatan mereka. Yudas menjadi bukti bahwa tidak setiap orang terdekat adalah orang yang tulus mengasihi kita. Namun orang terdekat yang tidak setia dapat dipakai Tuhan untuk mewujudkan rencana Tuhan menjadi nyata lewat hidup kita.
Ayat 49-51, seorang pemenang adalah yang menghadapi pencobaan dengan kasih. Pada kedua ayat ini kembali lagi pengajaran Yesus menuntut bukti. Yesus pernah mengajarkan murid-murid-Nya untuk mengasihi sesama seperti diri sendiri (Hukum Kasih), dan dalam Doa Bapa Kami, Yesus mengajarkan mereka untuk berdoa : “ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami” (Mat.6:12), sehingga ketika Yesus ditangkap murid-murid-Nya bertanya “mestikah kami menyerang mereka dengan pedang?” Dan seorang dari mereka menyerang hamba Imam Besar sehingga putus telinga kanannya, Yesus menegur dengan berkata “sudahlah itu lalu Yesus menunjukkan kebaikan dengan menjamah telinga orang itu dan menyembuhkannya”. Sikap Yesus menunjukkan bahwa orang yang mau menerima rencana Allah dalam hidupnya tidak akan menghadapi kenyataan dengan emosi tetapi dengan kasih, sebab semua terjadi karena rencana Allah.
Ayat 52-53, hidup akan berjalan sesuai waktu Tuhan. Kenyataan yang tidak mudah telah terjadi pada Yesus dan murid-murid-Nya, namun semua ada dalam rencana Allah sehingga Yesus menerimanya. Kata-kata Yesus di ayat 53b “Tetapi inilah saat kamu, dan inilah kuasa kegelapan itu” menunjukkan bahwa telah tiba saatnya kegelapan menguasai murid-murid dan semua orang terdekat Yesus. Waktunya telah tiba bahwa goncangan iman bagi pengikut Yesus telah tiba. Namun bagi orang yang berserah pada Allah, ia akan siap menghadapinya karena kehendak Allah.
PENERAPAN
Tema ini mengingatkan kita untuk belajar dari Yesus yang menjadikan doa sebagai senjata dalam menghadapi pencobaan sehingga kita dapat menjalankan rencana Allah dalam kesetiaan seperti Yesus meskipun kenyataannya berat untuk dijalani oleh seorang manusia.
Jadi sebagai seorang yang beriman, seberat apapun kenyataan hidup kita, berdoa adalah jalan terbaik, sebab dalam doa ada penyerahan diri, dengan berdoa kita meminta kekuatan Allah sehingga kita diberi kesanggupan menghadapi setiap pencobaan dan kenyataan hidup dengan kasih dan pengampunan. Selain itu tugas kita adalah menjalankan kehendak Allah dengan setia sambil memberdayakan diri dan orang lain untuk mempraktekkan kebenaran yang diajarkan oleh Yesus.
PEMBACAAN Lukas 22 | Alkitab TB | YouVersion
Di taman Getsemani 22:39-46 | (Mat. 26:36-46; Mrk. 14:32-42)
39Lalu pergilah Yesus ke luar kota dan sebagaimana biasa Ia menuju Bukit Zaitun. Murid-murid-Nya juga mengikuti Dia. 40Setelah tiba di tempat itu Ia berkata kepada mereka: ”Berdoalah supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan.” 41Kemudian Ia menjauhkan diri dari mereka kira-kira sepelempar batu jaraknya, lalu Ia berlutut dan berdoa, kata-Nya: 42”Ya Bapa-Ku, jikalau Engkau mau, ambillah cawan ini dari pada-Ku; tetapi bukanlah kehendak-Ku, melainkan kehendak-Mulah yang terjadi.” 43Maka seorang malaikat dari langit menampakkan diri kepada-Nya untuk memberi kekuatan kepada-Nya. 44Ia sangat ketakutan dan makin bersungguh-sungguh berdoa. Peluh-Nya menjadi seperti titik-titik darah yang bertetesan ke tanah. 45Lalu Ia bangkit dari doa-Nya dan kembali kepada murid-murid-Nya, tetapi Ia mendapati mereka sedang tidur karena dukacita. 46Kata-Nya kepada mereka: ”Mengapa kamu tidur? Bangunlah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan.”
Yesus ditangkap 22:47-53 | (Mat. 26:47-56; Mrk. 14:43-50; Yoh. 18:1-11)
47Waktu Yesus masih berbicara datanglah serombongan orang, sedang murid-Nya yang bernama Yudas, seorang dari kedua belas murid itu, berjalan di depan mereka. Yudas mendekati Yesus untuk mencium-Nya. 48Maka kata Yesus kepadanya: ”Hai Yudas, engkau menyerahkan Anak Manusia dengan ciuman?” 49Ketika mereka, yang bersama-sama dengan Yesus, melihat apa yang akan terjadi, berkatalah mereka: ”Tuhan, mestikah kami menyerang mereka dengan pedang?” 50Dan seorang dari mereka menyerang hamba Imam Besar sehingga putus telinga kanannya. 51Tetapi Yesus berkata: ”Sudahlah itu.” Lalu Ia menjamah telinga orang itu dan menyembuhkannya.
52Maka Yesus berkata kepada imam-imam kepala dan kepala-kepala pengawal Bait Allah serta tua-tua yang datang untuk menangkap Dia, kata-Nya: ”Sangkamu Aku ini penyamun, maka kamu datang lengkap dengan pedang dan pentung? 53 Padahal tiap-tiap hari Aku ada di tengah-tengah kamu di dalam Bait Allah, dan kamu tidak menangkap Aku. Tetapi inilah saat kamu, dan inilah kuasa kegelapan itu.”
TATA IBADAH MINGGU SENGSARA VII
Minggu, 24 Maret 2024
_______________________________________________
PANGGILAN BERIBADAH (disilahkan berdiri)
Majelis : Saudara-saudara …, Dunia menjadi kacau balau , karena kita-lah yang menyebabkan semua itu. Perbuatan daging telah nyata yaitu : percabulan, hawa nafsu, penyembahan berhala, perseteruan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, kemabukan, pesta pora bahkan perjudian. Terhadap semua itu ‘ku peringatakan kamu, bahwa barang siapa melakukan hal-hal demikian ia tidak akan mendapat bagian dalam kerajaan Allah.
Jemaat : Seharusnya kami-lah yang dihukum … mati dan binasa. Tetapi …syukur bagi Allah di dalam Yesus Kristus sang Penebus kami. Kami ada di dalam di dunia, tetapi kami bukan milik dunia ini. Kami milik DIA yang menebus dan menyelamatkan kami dari dosa. Bagi DIA-lah kami hendak beribadah di saat ini
Majelis : Lantunkanlah pujian terindah bagi-Nya, Bawalah seluruh hidupmu kepada Nya
PUJIAN JEMAAT : Ny. Roh. 53 : 1 & 2
- Ya Yesus, Ngkau bersalah bagaimana,
sehingga patut Ngkau kena bencana?
Siapakah yang menyebut tuduhan melawan Tuhan?
- Ngkau disesah, diejek, diludahi,
dan tubuh-Mu yang suci dilukai,
mahkota duri menekan kepala yang tak bersalah.
PEMBUKAAN & SALAM
Pelayan : Ibadah ini hanya berlangsung di dalam nama Bapa yang menciptakan langit dan bumi, di dalam nama Yesus Kristus yang menyelamatkan manusia, serta di dalam nama Roh Kudus yang menghibur dan menyadarkan manusia. Amin. Kasih karunia dan sejahtera-Nya menyertai kamu sekalian.
Jemaat : Tidak hanya menyertai kami, tetapi juga, menyertai saudara
PUJIAN BERSAMA : Ny. KJ. 176 : 1 & 4
- Di luar tembok negeri, di bukit Golgota,
tergantung Yesus di salib demi manusia.
Reff : Betapa agung kasih-Nya! Ku patut menyembah.
Dengan percaya dan teguh ku ikut jalan-Nya.
- Hanyalah Yesus Penebus, tiada ganti-Nya,
yang dapat mengantarkanku ke sorga yang baka. (Kembali ke Reff)
(disilahkan duduk)
PUJIAN DARI : PS / VG ……………………………
PENGAKUAN DOSA
Pelayan : Dengan kasih dan kesetiaan, kesalahan diampuni, karena takut akan
TUHAN orang menjauhi kejahatan
Jemaat : Kami takut kepada-Mu ya Tuhan, sebab itu…, kami hendak mengakui segala dosa dan kesalahan kami kepada-Mu.
Pelayan : Kita berdoa … ya Tuhan, DIKAU Pemimpin dan Pemilik atas persekutuan ini. Namun … seringkali hidup persekutuan dan pelayanan kami, lebih banyak berlangsung menurut maunya kami. Ampuni dan baharuilah kami…agar mau mempraktekan hidup persekutuan dan pelayanan menurut kehendak-Mu
Jemaat : Kami tahu segalanya ada padaMu, tapi … kami tidak menerapkan itu dalam keseharian kami. Kami tahu DIKAU adalah seorang Pekerja yang taat dan setia, tetapi …. kami lebih suka bersenang-senang tanpa berjuang dan bekerja keras. Kami sering tidak setia dalam kesetiaan-Mu
Pelayan : Kami mohon … ampunilah kami. Baharuilah kami agar menjadi pengikutMu yang mau mengikut kehendak-Mu. Dalam nama-Mu ya Tuhan Yesus, kami berdoa. Amin.
PUJIAN JEMAAT : Ny. Roh. 52 : 3
- Kesalahanku jua dan dosaku semua
sebanyak pasir laut yang menyebabkan duka,
sengsara-Mu dan luka, dan siksa yang membawa maut.
BERITA ANUGERAH
Pelayan : Jemaat kekasih Kristus, Dunia menawarkan segala kenikmatan hidup, namun … keselamatan hanya ada di dalam Yesus Kristus. Bagi setiap orang yang percaya dan menerima-Nya, Firman Tuhan berkata : ”Sebelum Aku tidak ada Allah dibentuk, dan sesudah Aku tidak akan ada lagi. Aku, Akulah TUHAN dan tidak ada juruselamat selain daripada-Ku” (Yesaya 43 : 10-11).
PUJIAN BERSAMA : Ny. Roh. 55 : 2
- Kuatkan hatiku dengan kuasa-Mu, agar tetap aku menjalani jalan ke negeri,
di mana Kau beri damai genap, damai genap.
PETUNJUK HIDUP BARU (disilahkan berdiri)
Pelayan : Saudara-saudara … dengarlah petunjuk hidup baru bagi jalan hidupmu : “Hendaklah kamu berakar di dalam DIA dan dibangun di atas DIA, hendaklah kamu bertambah teguh dalam iman yang telah diajarkan kepadamu, dan hendaklah hatimu melimpah dengan syukur. Hati-hatilah, supaya jangan ada yang menawan kamu dengan filsafatnya yang kosong dan palsu menurut ajaran turun –temurun dan roh-roh dunia, tetapi tidak menurut Kristus (Kolose 2:7-8)”
Jemaat : Begitu lama kami telah menjadi pengikutMu, tetapi … kami sering diombang-ambingkan dengan berbagai rupa pengajaran dunia. Berilah kami kemauan untuk semakin bertumbuh, mengenal dan mengasihiMu dengan segenap hati dan hidup kami. (disilahkan duduk)
PUJIAN DARI : PS / VG …………………………….
PEMBERITAAN FIRMAN
- Doa
- Pembacaan Alkitab
- Khotbah
PERSEMBAHAN SYUKUR
Pelayan : Bawalah persembahanmu dengan tangan dan hati yang bersyukur kepadaNya. Sebab pesan firmanNya : “Berilah dan kamu akan diberi : suatu takaran yang baik, yang dipadatkan, yang digoncang dan yang tumpah ke luar akan dicurahkan ke dalam ribaanmu. Sebab ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu” (Lukas 6: 38)
Jemaat : Mampukan kami untuk selalu memberi dengan sukacita, dan mengakui dengan jujur bahwa sesungguhnya kami menerima begitu banyak berkat dari-Mu.
PUJIAN BERSAMA : Ny. Roh. 50 : 1 – 4
- Lihat, ibu Tuhan kita sangatlah berdukacita,
‘mandang palang Anak-Nya. Anak-Nya disengsarakan,
dan pedang yang diramalkan menembuskan hati-Nya.
- Pahit sangatlah sedihnya, kar’na siksa dan pedihnya,
susah buat hatinya. Tapi kasih Anak Allah,
akan orang yang bersalah, tahan sampai mati-Nya.
- Hati kita mengenangkan, Yesus mati dipalangkan,
agar kita ditebus. Cari sungai kasihan-Nya,
yang berpancar selamanya , dari palang-Nya kudus.
- B’ri salib tudungi aku; Yesus, maut-Mu selaku ,
tempat perlindunganku. Dan, ketika tubuh mati,
b’rilah dengan suka hati, jiwa masuk firdaus-Mu.
DOA PERSEMBAHAN
PENGAKUAN IMAN (disilahkan berdiri)
Pelayan : Saudara-saudara yang dikasihi Kristus …, Dalam persekutuan bersama semua orang percaya di segala tempat dan waktu, kita mengucapkan pengakuan iman kita sesuai,
Pengakuan Iman GKI di Tanah Papua.
Aku percaya kepada Allah Bapa Pencipta langit dan bumi,
Pemelihara segala yang diciptakan dan yang menyediakan kehidupan kekal di dalam kerajaan-Nya.
Aku percaya kepada Yesus Kristus, yang menebus dan menyelamatkan manusia dari dosa dalam kematian dan kebangkitan-Nya.
Dialah Tuhan dan kepala gereja, yang memerintah Gereja Kristen Injili di Tanah Papua, dengan Firman dan RohNya.
Aku percaya kepada Roh Kudus, yang membarui, memelihara, dan menuntun umat-Nya dalam kebenaran sampai kegenapan Kerajaan Allah, dalam kedatangan kembali Yesus Kristus.
Aku mengaku, bahwa Alkitab adalah Firman Allah dan satu-satunya kesaksian tentang Penyataan Allah.
Aku mengaku bahwa Gereja Kristen Injili di Tanah Papua adalah tubuh Kristus yang kudus dan am, yang mempersatukan umat manusia menjadi satu persekutuan sorgawi di bumi.
Aku mengaku mengasihi Allah dan sesama manusia dengan segenap hati, jiwa, dan akal budi.
Aku mengaku hidup kudus dan setia memberitakan Injil Kerajaan Allah di Tanah Papua dan dunia.
Aku mengaku mengusahakan dan memelihara Tanah Papua sebagai alam ciptaan Allah bagi kesejahteraan, keadilan, dan kebahagiaan umat manusia.
PUJIAN BERSAMA : Ny. KJ. 361 : 1
- 1. Disalib-Mu ku sujud, miskin, buta dan lemah;
Yesus, Kau harapanku, agar aku s’lamatlah.
Reef : Ku percaya pada-Mu, Anak Domba Golgota.
Di salib-Mu ku sujud diriku s’lamatkanlah!
(disilahkan duduk)
DOA SYAFAAT PENGUTUSAN & BERKAT
(disilahkan berdiri)
Pelaeyan : Penderitaan dan pergumulan masih terus berlangsung … dan manusia merindukan pembebasan. Karena itu, ke mana pun kamu diutus, pergilah Carilah yang baik dan jangan yang jahat, supaya kamu hidup. Bencilah yang jahat, cintailah yang baik serta tegakanlah keadilan;
Jemaat : Kekuatan-Mu ya Tuhan, yang memberi kami kesanggupan untuk melakukan semua itu di tengah derasnya arus kehidupan dunia ini.
PUJIAN BERSAMA : Ny. KJ. 368 : 1 & 3
- Pada kaki salib-Mu, Yesus, ‘ku berlindung;
Air hayat Golgota pancaran yang agung.
Reefr : Salib-Mu, salib-Mu yang kumuliakan,
hingga dalam sorga k’lak ada perhentian.
- Pada kaki salib-Mu kuingat kurban-Mu,
dalam jalan hidupku kukenang selalu. (kembali ke Reef)
Pelayan : Tuhan Pencipta semesta alam berfirman : “Aku ini, TUHAN, telah memanggil engkau untuk maksud penyelamatan. Aku telah membentuk engkau dan memberi engkau menjadi terang untuk bangsa-bangsa. Karena itu, terimalah berkat-Nya serta pergilah dalam damai sejahtera : “Tuhan memberkati engkau dan melindungi engkau. Tuhan menyinari engkau dengan wajah-Nya dan memberi engkau kasih karunia. Tuhan menghadapkan wajah-Nya kepadamu dan memberi engkau damai sejahtera”.
Jemaat : (Melagukan – sesuai KJ 478c) A… min, a … min, a … min.
PUJIAN JEMAAT: Ny. KJ. 368 : 4
- Pada kaki salib-Mu ‘ku tetap percaya,
hingga dalam sorga k’lak jiwaku bahagia.
Reef : Salib-Mu, salib-Mu yang kumuliakan,
hingga dalam sorga k’lak ada perhentian.
___________________________________________________