Dalam sambutannya, Bendahara Sinode GKI di Tanah Papua, Syamas Thresya Imelda Numberi, SE, menyampaikan hasil analisis kinerja keuangan semester pertama. “Analisis terhadap laporan keuangan semester 1 menunjukkan bahwa kita telah mencapai beberapa kemajuan yang signifikan. Namun, ada beberapa hal yang perlu kita perhatikan lebih serius. Salah satu temuan penting adalah bahwa realisasi pendapatan kita belum mencapai target yang telah ditetapkan, ” ungkap Thresya.
Lebih lanjut, Thresya juga menyoroti tantangan yang dihadapi gereja, seperti keterlambatan pelaporan keuangan dari beberapa klasis. “Hal ini tentu saja menghambat proses pengambilan keputusan yang tepat dan komprehensif, ” tegasnya. Namun, Thresya optimis bahwa tantangan ini dapat menjadi peluang untuk tumbuh dan berkembang.
Menyikapi hasil evaluasi, Sinode GKI di Tanah Papua menetapkan langkah-langkah konkrit untuk meningkatkan kinerja keuangan. Beberapa diantaranya adalah memperkuat sistem pelaporan keuangan yang terintegrasi dan transparan, meningkatkan kapasitas sumber daya manusia, dan mengembangkan program-program penggalangan dana yang inovatif.
“Dengan komitmen dan kerja keras kita bersama, kita yakin dapat mewujudkan gereja yang mandiri dan sejahtera, ” tutup Thresya.
Panitia Rakor Keuangan II Sinode GKITP 2024 berharap rapat koordinasi ini dapat menghasilkan rekomendasi-rekomendasi yang konstruktif untuk meningkatkan pengelolaan keuangan gereja dan memberikan manfaat bagi seluruh umat.