
SinodeGKITP.Com Jayapura – Sabtu, 25 Oktober 2024, Telah berlangsung Ibadah Syukur Penyatuan Yayasan GKI Di Tah Papua di Jemaat GKI I. S. Kijne Padang Bualan Kompleks Kampus STFT GKI I. S. Kijne Abepura-Jayapura. Dalam sebuah langkah bersejarah, Sinode Gereja Kristen Injili (GKI) di Tanah Papua telah mencapai kesepakatan untuk menyatukan seluruh yayasan pendidikan di bawah satu wadah. Keputusan ini diambil setelah melalui proses panjang dan pertimbangan matang, serta merujuk pada keputusan Sidang Sinode ke-18 di Waropen pada tahun 2022. Ketua Badan Pekerja (BP) Sinode GKI di Tanah Papua sekaligus Ketua Umum Pimpinan Dewan Yayasan milik GKI di Tanah Papua, Pdt. Andrikus Mofu, M.Th, memimpin langsung proses penyatuan ini.
Pdt. Andrikus Mofu menyatakan bahwa penyatuan ini merupakan momen penting bagi pendidikan Kristen di Papua. “Hari ini, kita menyaksikan terwujudnya harapan kita untuk menyatukan kekuatan dalam memajukan pendidikan Kristen,” ujarnya. Ia berharap dengan adanya penyatuan ini, pengelolaan yayasan pendidikan akan semakin efektif dan efisien.
Penyatuan ini melibatkan tiga yayasan besar milik GKI, yaitu Yayasan Izack Samuel Kijne (YIZASCK), Yayasan Ottow Geissler (YOG), dan Yayasan Pendidikan (YPK) Tanah Papua. Kedua yayasan pertama, YIZASCK dan YOG , resmi bergabung dengan YPK Tanah Papua, sehingga membentuk satu kesatuan yang lebih kuat bernama Yayasan Pendidikan Kristen (YPK) di Tanah Papua.
Salah satu poin penting dalam penyatuan ini adalah pengelolaan aset yang sangat besar. Hasil valuasi aset dari seluruh yayasan pendidikan GKI Papua mencapai angka yang fantastis, yakni lebih dari 26 triliun rupiah. Angka ini dapat menjadikan YPK di Tanah Papua sebagai salah satu lembaga pendidikan kristen terbesar dan terkaya di Indonesia Timur.
Dengan adanya nilai aset sebesar itu, Sinode GKI Di Tanah Papua berencana membentuk tata pengelola aset yang lebih efektif dan efisien untuk mengoptimalkan pemanfaatannya. “Aset ini merupakan amanah yang besar bagi kita semua. Kita harus mengelolanya dengan baik untuk kepentingan pendidikan generasi muda Papua,” tegas Pdt. Andrikus Mofu.
Selain itu, Sinode Sinode GKI Di Tanah Papua juga berharap adanya dukungan dari pemerintah, khususnya dalam hal alokasi dana Otonomi Khusus. “Kami berharap pemerintah dapat memberikan perhatian khusus kepada lembaga pendidikan Kristen di Papua, mengingat perannya yang sangat penting dalam membangun sumber daya manusia Papua, dan juga merupakan Yayasan Pelopor Pertama di Tanah Papua” kata Pdt. Andrikus Mofu.