
SinodeGKITP.Com – Jayapura, Maura Tami, Retreat Pelayan Firman GKI Wilayah I Kelompok I yang diselenggarakan di Klasis Muara Tami pada hari pertama, berlangsung dengan penuh semangat dan sukacita. Acara ini dihadiri oleh para pelayan firman dari berbagai klasis, termasuk Port Numbay, Kerom, dan Senggi. Pnt. Abisay Rollo, Ondofolo, dan Ketua Panitia turut hadir memberikan sambutan dan dukungan, menegaskan pentingnya sinergi lintas klasis dalam pelayanan firman.
Retreat ini bertujuan untuk memperkuat kapasitas dan semangat para pelayan firman dalam menjalankan tugas pelayanan mereka. Selain itu, kegiatan ini juga menjadi ajang untuk mempererat tali persaudaraan antar pelayan firman dari berbagai klasis. Semangat Klasis Muara Tami sebagai tuan rumah sangat terasa, menciptakan suasana yang hangat dan penuh kekeluargaan. Para peserta mengikuti berbagai sesi pembinaan, diskusi, dan ibadah bersama, yang diharapkan dapat memberikan bekal rohani yang kuat untuk pelayanan mereka di masa mendatang. Kehadiran tokoh-tokoh penting seperti Pnt. Abisay Rollo, Ondofolo, dan Ketua Panitia, semakin menambah semangat dan motivasi para peserta dalam mengikuti rangkaian acara retreat ini.
Acara dimulai dengan ibadah pembukaan yang dipimpin oleh tim, diikuti dengan arahan dari Ketua BP Sinode GKITP. Materi pertama, yang disampaikan oleh Wakil Ketua I BPS Pdt. Hezkia Rollo, S.Th, MM, membahas “Persekutuan dan Kesehatan dalam GKI: Tantangan & Peluangnya”. Materi ini menyoroti pentingnya persekutuan yang sehat dalam gereja, serta tantangan dan peluang yang dihadapi dalam mewujudkannya. Pdt. Hezkia Rollo menekankan bahwa persekutuan yang sehat adalah fondasi bagi pertumbuhan rohani dan pelayanan yang efektif.
Sesi selanjutnya membahas “Spiritualitas Pemuridan”, dengan fokus pada Kelompok Sel Pemuridan (KSP). Tim yang dipimpin oleh Pdt. Linda Upessy, S.Th, M.Si, juga memberikan materi tentang “Pengenalan Diri”. Kedua materi ini bertujuan untuk membekali peserta dengan pemahaman yang lebih dalam tentang spiritualitas pemuridan dan pentingnya pengenalan diri dalam pelayanan. Pdt. Linda Upessy menyatakan, “Pengenalan diri yang benar akan menuntun kita pada pemuridan yang efektif, karena kita dapat memahami kekuatan dan kelemahan kita dalam melayani Tuhan.”