
Secara khusus, Pdt. Rollo memberikan pesan bagi para pelayan yang bertugas di wilayah Ilaga dan Puncak Jaya, yang menghadapi tantangan lingkungan yang keras, potensi bahaya, serta realitas kebencian dan tantangan alam yang berat. Melalui retreat ini, beliau berpesan agar kasih tidak hanya menjadi retorika, tetapi diwujudkan dalam tindakan nyata. Beliau juga mengingatkan pentingnya doa yang berkelanjutan, tidak hanya saat menghadapi kesulitan.
Para peserta retreat mengungkapkan kesan dan perasaan mendalam setelah mengikuti serangkaian sesi pembekalan. Mereka merasakan adanya pembaruan semangat dan pengharapan baru, diibaratkan seperti “cas yang mengisi,” yang memberikan kekuatan untuk memulai kembali pekerjaan pelayanan dengan energi yang segar. Bagi para pelayan yang datang dari wilayah pelayanan yang sulit seperti Ilaga dan Puncak Jaya, retreat ini menjadi wadah penguatan di tengah situasi keras dan berbahaya, mengingatkan mereka akan pentingnya kasih yang nyata dan doa yang tak putus-putusnya.
Seorang peserta secara khusus menyampaikan rasa malu dan kesadaran akan berbagai kekurangan diri, dosa kesombongan, dan tinggi hati. Melalui retreat ini, mereka merasakan dorongan kuat untuk merendahkan diri di kaki salib Kristus, saling mengampuni, saling menguatkan, dan menemukan kembali jati diri yang sejati di hadapan Tuhan. Kesan keseluruhan terhadap proses retreat ini adalah rasa syukur karena benar-benar diberkati, ditolong, dan mendapatkan semangat baru untuk melayani. Kesempatan bertemu langsung dengan pimpinan Sinode juga menjadi momen yang sangat berharga bagi para peserta.
Di penghujung acara, para pelayan diajak untuk merenungkan kekurangan diri, mengakui dosa kesombongan dan keangkuhan, serta menyerahkannya di bawah salib Kristus. Mereka juga didorong untuk saling mengampuni, saling menguatkan, dan menemukan kembali jati diri sebagai pelayan Tuhan.
Retreat pembekalan ini diharapkan dapat memperbarui semangat pelayanan dan mempererat persatuan di antara para pelayan firman GKI di Tanah Papua Wilayah V, khususnya di Klasis Nabire, Klasis Nabire Timur, dan Klasis Nabire Barat, dalam menghadapi berbagai dinamika dan tantangan pelayanan di masa depan.