
Pelaksanaan Program Kegiatan Ret-Reat Pembekalan Pelayan Firman GKI Di Tanah Papua Dilaksanakan Oleh : Departemen Pembinaan Dan Pengajaran Jemaat (DP2J) Sinode GKI Di Tanah Papua di Awali Pada Wilayah I Sinode GKITP, yang di Bagi Menjadi 3 Kelompok, berdasarkan Lingkup :
Wilayah I Pembukaan Retreat Pembekalan BP. Sinode, BPPG, dan Staf Kantor Sinode GKI Di Tanah Papua, Tablanusu, Tanggal 27-28 Pebruari 2025.
Retreat Sinode GKI yang diselenggarakan di Tablanusu pada tanggal 27-28 Februari 2025 menjadi momentum penting bagi pengembangan diri dan pelayanan jemaat. Acara ini memberikan kesempatan bagi para peserta untuk belajar dan bertumbuh bersama, serta memperkuat ikatan dalam komunitas GKI. Salah satu fokus utama retreat ini adalah pengembangan kapasitas individu, seperti yang diungkapkan oleh salah satu peserta, “Saya sangat bersyukur atas kesempatan yang diberikan oleh BPS Sinode GKI untuk belajar. Dukungan dari para pendeta, seperti Pdt. Linda Upessy, Pdt. Sumihe, Pdt. Dolfina Yahuy Nelwan, Pdt. Justincemirino, dan Pdt. Erna, sangat berarti bagi saya.”
Retret Sinode GKI di Tablanusu bukan hanya menjadi ajang refleksi spiritual bagi para peserta, tetapi juga momen apresiasi bagi para pekerja gereja yang seringkali berada di balik layar. Mereka adalah tulang punggung dari setiap kegiatan di Kantor Sinode GKI, yang memastikan semua pekerjaan berjalan lancar. “Kami seringkali tidak terlihat, tetapi kami merasa sangat dihargai dengan adanya retret ini. Ini adalah waktu bagi kami untuk mengisi ulang energi dan mempererat kebersamaan,” ujar salah satu pekerja gereja yang enggan disebutkan namanya. Para pekerja ini terlibat dalam berbagai tugas, mulai dari administrasi, logistik, hingga persiapan teknis untuk setiap acara gereja.
Selama retret, para peserta tidak hanya mengikuti sesi-sesi rohani, tetapi juga menikmati keindahan alam Tablanusu. Momen sederhana seperti duduk di atas batu kerikil dan menikmati pemandangan laut menjadi cara bagi mereka untuk melepas lelah. “Kami bekerja keras setiap hari, dan momen seperti ini sangat berharga bagi kami. Ini adalah kesempatan untuk merasakan kedamaian dan kebersamaan dengan rekan-rekan kerja,” kata seorang peserta retret. Retret ini juga menjadi ajang untuk memperkuat solidaritas antar pekerja gereja, yang diharapkan dapat meningkatkan kinerja mereka dalam melayani jemaat.
Lagu “Berkarya dalam KaryaMu” yang diciptakan oleh Pdt. A. Mofu, Ketua Sinode GKI, akan segera direkam dan dirilis. Lagu ini merupakan salah satu karya beliau yang mencerminkan semangat pelayanan dengan hati. Sejarah mencatat bahwa belasan tahun lalu, saat menjabat sebagai Ketua Klasis Sorong, Pdt. A. Mofu telah menunjukkan dedikasinya dalam berkarya. Kini, di tahun 2025, semangat “Kesehatian” menjadi tema utama dalam pelayanan beliau, yang tercermin dalam lagu ini. Rekaman lagu ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi banyak orang, khususnya jemaat GKI, dalam menjalani kehidupan dan pelayanan.
“Lagu ini adalah ungkapan syukur dan doa saya kepada Tuhan atas segala karya-Nya dalam hidup kita,” ujar Pdt. A. Mofu. “Saya berharap lagu ini dapat menyentuh hati setiap pendengar dan menginspirasi mereka untuk terus berkarya dalam karya Tuhan dengan penuh kesehatian.” Lagu “Berkarya dalam KaryaMu” bukan hanya sekadar lagu, tetapi juga sebuah refleksi dari perjalanan pelayanan Pdt. A. Mofu yang panjang dan penuh dedikasi. Rekaman lagu ini diharapkan dapat menjadi warisan rohani yang berharga bagi generasi mendatang, serta menjadi pengingat akan pentingnya pelayanan dengan hati dan kesehatian dalam setiap aspek kehidupan.
Retreat ini juga menjadi ajang untuk berbagi pengalaman dan inspirasi dari para pemimpin gereja yang hadir. Kehadiran tokoh-tokoh seperti Pdt. Linda Upessy, Sekretaris DP2J, yang dikenal menghargai potensi setiap individu, serta Pdt. Dolfina Yahuy Nelwan yang memiliki suara emas dan semangat berbagi berkat, diharapkan dapat memberikan dorongan positif bagi para peserta. “Kerendahan hati dan kasih sayang yang ditunjukkan oleh para pendeta, seperti Pdt. Justincemirino dan Pdt. Erna, memberikan motivasi bagi saya untuk menjadi lebih berguna dalam tim yang diizinkan Tuhan,” ujar salah satu peserta. Retreat ini diharapkan dapat menjadi wadah bagi para peserta untuk menemukan cara menjadi lebih berguna dalam pelayanan, serta mempererat tali persaudaraan dalam komunitas GKI.
Penampilan pantomim ala-ala staf Kantor Sinode ini berhasil memukau para juri dan penonton dengan humor segar dan akting yang ekspresif. Mereka menggambarkan dinamika keseharian di kantor dengan sentuhan komedi yang cerdas, mulai dari rapat yang menegangkan hingga momen-momen santai di ruang istirahat. Di bawah arahan Pdt. Joyce da Costa dan Sam Koirewoa, setiap gerakan dan ekspresi dirancang dengan detail, menghasilkan pertunjukan yang tidak hanya menghibur tetapi juga sarat makna. Kostum dan properti yang digunakan juga menambah nilai estetika dan keunikan penampilan mereka.
Kemenangan ini tidak hanya menjadi kebanggaan bagi staf Kantor Sinode, tetapi juga menjadi bukti kreativitas dan kekompakan tim mereka. Hadiah berupa kesempatan pentas lebih lanjut menjadi motivasi tambahan untuk terus mengembangkan bakat seni mereka. Pdt. Joyce da Costa mengungkapkan rasa bangganya atas pencapaian ini, “Saya sangat terkesan dengan dedikasi dan semangat tim. Mereka berhasil menunjukkan bahwa seni pantomim bisa menjadi media yang efektif untuk menyampaikan pesan dan menghibur. Kami berharap penampilan ini bisa menjadi inspirasi bagi orang lain untuk berani berekspresi dan berkarya.” Sam Koirewoa menambahkan, “Kami sangat bersyukur atas dukungan semua pihak. Kemenangan ini adalah hasil kerja keras dan kolaborasi tim yang solid.”