SinodeGKITP.Com | Jayapura, 24 Mei 2024 – Gereja Kristen Injili Di Tanah Papua (GKI) telah mengadakan pelatihan pengolahan data warga jemaat dengan tujuan meningkatkan pemahaman staf Komisi Litbang tentang data warga anggota jemaat. Pelatihan ini diikuti oleh 33 – 45 orang peserta dari berbagai Klasis GKI se-Tanah Papua. Pelatihan ini berlangsung selama 3 hari, mulai dari tanggal 21 hingga 23 Mei 2024.Narasumber yaitu dari Pusat Studi Kependudukan Uncen dan Universitas Ottow Geisler Papua dan Tempat pelatihan dilaksanakan di Rumah Retret Susteran Maranatha-Waena.
Wakil Ketua II Sinode GKI Di Tanah Papua, Pdt. G.M. Wutoy, M.Th dalam pembukaan kegiatan di Susteran Waena – Jayapura menekankan,”Data base merupakan ‘Kotak Hitam’ GKI Di Tanah Papua dan sangat penting dalam menentukan masa depan amsyarakat Papua ke depan.”
Dalam kegiatan pelatihan yang diikuti perwakilan Komisi Penelitian dan Pengembangan (Litbang) dari 70 Klasis di seluruh GKI Di Tanah Papua, dikatakan Wutoy juga bahwa mereka yang bekerja dalam bidang database di GKI ini merupakan orang-orang yang tahu persis bagaimana kondisi GKI di masa kini. Data base ini menjadi rumah dan menjadi titik start baru untuk memasuki pelayanan GKI berbasis data. “Saudara-saudari yang bekerja di Lingkup Klasis, Sinode sampai ke Jemaat adalah orang orang yang kini mengetahui apa sesungguhnya yang sedang terjadi dalam GKI Di Tanah Papua dan apa sesungguhnya yang diperlukan oleh Jemaat dan masyarakat di Tanah Papua. Termasuk juga apa sesungguhnya yang harus diberikan menjadi kebutuhan dan menjadi jawaban atas persoalan dan pergumulan kita ini. dikutipan dari : https://megekipapua.com/2024/05/21/database-kotak-hitam-gki-dtp-dan-penting-tentukan-masa-depan-masyarakat-papua/
Pelatihan ini diadakan sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan kapasitas dan keterampilan sumber daya manusia di Papua dalam menghadapi tantangan era digital. Analisis data menjadi keterampilan yang semakin penting dalam berbagai sektor, dan pelatihan ini bertujuan untuk memperkuat kompetensi peserta.
Selama pelatihan, peserta mendapatkan materi tentang dasar-dasar analisis data, penggunaan perangkat lunak statistik, dan teknik visualisasi data. Ada juga sesi praktik langsung menggunakan perangkat lunak analisis data untuk mengolah dataset yang relevan dengan konteks Papua.
Wakil Sekretaris Sinode GKI DTP, Pdt. Handry W. D. Kakiay, S.Th kepada MPC menjelaskan itu usai menutup kegiatan pelatihan database se-Klasis GKI Di Tanah Papua di Susteran Waena – Jayapura, 21 – 23 Mei 2024.
“Diharapkan pencapaian zero data ini akan selesai pada HUT GKI di 26 Oktober 2024 ini dan karenanya dibutuhkan semua pihak untuk pencapaiannya. Karena mulai tahun 2025 mendatang seluruh program GKI Di Tanah Papua harus dilaksanakan berbasis data ini,” kata Kakiay. Dikutip dari : https://megekipapua.com/2024/05/23/basis-data-jadi-primadona-gki-di-tanah-papua/
Sejak tahun 2017, GKI telah melakukan pendataan warga jemaat dan penginputan data hingga tahun 2020. Data yang terkumpul berasal dari berbagai wilayah pelayanan GKI di Tanah Papua dan merupakan sumber langsung dari jemaat-jemaat GKI. Proses pengolahan data ini bertujuan untuk memahami jumlah warga jemaat berdasarkan jenis kelamin, pekerjaan, usia, pendidikan, dan status perkawinan.
Penegasan ini disampaikan Kepala Pusat Studi Kependudukan Universitas Cenderawasih, Dr. Drs. John Rahail, M.Kes, Selasa (21/5) di Susteran Waena – Jayapura saat memfasilitasi Pelatihan Database Dalam Menata Pelayanan Berbasis Data oleh Departemen Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Sinode GKI Di Tanah Papua.
“Saya mengapresiasi langkah positif GKI Di Tanah Papua terkait dengan manajemen data ini, kenapa ini penting karena selama ini kadang data-data yang ada ini tidak valid dan bahkan dibuat berdasarkan situasi dan kebutuhan kepentingan apa data itu. Jika data itu dibuat untuk perencanaan pembangunan, itu selalu tidak tepat. Dalam artian persoalan-persoalan di masyarakat itu tidak tuntas dan kenapa karena tidak tepat sasaran, kenapa karena ternyata data itu tidak menggambar fakta demografi yang sesungguhnya,” katanya. dikutipan dari : https://megekipapua.com/2024/05/22/database-gki-dtp-terukur-dukung-data-nasional/
Dirinya mengaku bersyukur kegiatan pelatihan basis data untuk perencanaan program gereja ke depannya boleh selesai dengan baik, meskipun harapannya bisa diikuti oleh 70 klasis tetapi ternyata hanya ada 34 klasis. Itu tidak mengurangi semangat bersama untuk mencapai Visi ke depan.