Site icon Gereja Kristen Injili Di Tanah Papua

PENGUBURAN YESUS DAN KESETIAAN DALAM MENGHADAPI KEMATIAN – JUMAT, 29 MARET 2023  – KALENDER GEREJAWI : PERJAMUAN KUDUS. LUKAS 23 : 50 – 56 a

JUMAT, 29 MARET 2023  – KALENDER GEREJAWI : PERJAMUAN KUDUS.

PEMBACAAN ALKITAB    : LUKAS 23 : 50 – 56 a | TEMA  : PENGUBURAN YESUS DAN KESETIAAN DALAM MENGHADAPI KEMATIAN

LATAB BELAKANG

Setelah penyaliban Yesus Kristus, Yesus telah mengalami penghinaan, penyiksaan dan kematian di kayu salib. Yosef dari Arimatea disebutkan sebagai seorang anggota Sanhedrin yang juga mengharapkan Kerajaan Allah. Dia tidak setuju dengan keputusan Sanhedrin untuk menyalibkan Yesus, tetapi takut untuk mengemukakan pendapat-nya secara terbuka. Perempuan-perempuan yang disebutkan dalam teks ini kemungkinan adalah mereka yang telah mengikuti Yesus selama pelayanannya di Galilea dan telah mendampingi-Nya selama perjalanan-Nya ke Yerusalem. Yosef dari Arimatea pergi kepada Pilatus, pemimpin Romawi di wilayah itu, dan meminta Jenazah Yesus. Yosef ingin memberikan Yesus penguburan yang layak. Yosef membungkus jenazah Yesus dengan kain kapan yang bersih dan menempatkannya dalam kubur baru yang belum pernah digunakan sebelumnya. Perempuan-perempuan itu menyaksikan tempat Yesus dikuburkan dan kembali ke tempat mereka menginap untuk mempersiapkan minyak dan rempah-rempah. Mereka merencanakan untuk mengurapi jenazah Yesus dengan minyak itu pada pagi hari berikutnya.

Teks ini menunjukkan tindakan kesetiaan dan penghormatan terhadap Yesus setelah kematian-nya. Yosef dari Arimatea, meskipun sebagai anggota Sanhedrin, memilih untuk menyatakan dukungan-nya dan keberanian dalam meminta jenazah Yesus. Perempuan-perempuan yang telah mengikuti Yesus dengan setia juga menunjukkan kehormatan mereka dengan merencanakan mengurapi jenazah-Nya dengan minyak dan rempah-rempah.

Penguburan Yesus dalam teks ini menunjukkan bahwa Yesus dikuburkan dengan cara yang memenuhi standard kehormatan terhadap tubuh-Nya yang telah mati. Tetapi teks ini mau menjelaskan kepada kita tentang kebangkitan Yesus yang akan datang. Teks ini juga mau memberikan gambaran kepada kita bahwa sekelompok pribadi atau individu yang berani mengambil langkah- langkah tegas untuk menghormati Yesus dalam penguburan-Nya dan mempersiapkan kehormatan terakhir-Nya. Dalam narasi ini mau mengantar kita untuk mempersiapkan diri dalam menghadapi peristiwa kebangkitannya dan kehidupan baru melalui Kristus.

PENJELASAN TEKS

Ayat 50 : Yosef, dari Arimatea, seorang anggota Sanhedrin, seorang yang saleh dan adil. Sanhedrin adalah Badan Otoritas Keagamaan Yahudi pada Saat itu. Yosef adalah seorang yang digambarkan sebagai pribadi yang saleh dan adil, yang berarti dia hidup dengan keputusan terhadap hukum-hukum agama dan dengan integritas moral yang baik.

Ayat 51 : Ini menunjukkan bahwa dia memiliki sikap yang berbeda dari mayoritas anggota Sanhedrin terhadap Yesus. Yosef adalah seorang yang menantikan Kerajaan Allah, yang menunjukkan bahwa dia memiliki keyakinan dan harapan akan penggenapan janji-janji Allah.

Ayat 52-53: Di dalam ayat ini menjelaskan kepada kita akan tindakan Yosef yang menunjukkan penghormatan dan perhatian terhadap tubuh Yesus yang telah mati.

Ayat 54 : ayat ini menjelaskan bahwa Yosef melakukan penguburan Yesus dengan terburu-buru karena la tidak ingin melanggar hukum Sabat Yahudi yang melarang melakukan pekerjaan pada hari sabat.

Ayat 55-56 : Ayat ini mengatakan kepada kita bahwa perempuan-perempuan yang telah mengikuti Yesus dari Galilea, mereka adalah saksi dari penguburan Yesus dan mengikuti tindakan Yosef dengan memperhatikan bagaimana jenazah Yesus ditempatkan di dalam kubur, menunjukkan kesetiaan mereka terhadap Yesus, yang berlanjut setelah kematian-Nya.

PENERAPAN

Penguburan Yesus dan Kesetiaan dalam menghadapi kematian-Nya dalam konteks perjamuan memiliki keterkaitan yang luar biasa dimana Yosef dari Arimatea meminta dan menguburkan jenazah Yesus dengan hormat dan penghormatan yang pantas, merupakan momen penting dalam menandai akhir kehidupan-Nya di dunia ini. Penguburan Yesus menunjukkan kesetiaan Yosef dan perempuan-perempuan yang mengikutinya. Yosef meskipun sebagai anggota Sanhedrin, mempertahankan kesetiaannya kepada Yesus dengan meminta jenazah-nya dan memberikan penguburan yang pantas. Begitu pula perempuan-perempuan itu tetap setia dalam mengikuti Yesus dan memberikan penghormatan terakhir-Nya.

  1. Hubungan tema ini dengan perjamuan mengingatkan kita pada perjamuan Yesus yang terakhir dengan murid-murid sebelum penyaliban, dalam moment perjamuan ini Yesus memperkenalkan Perjamuan kudus sebagai peringatan akan kematian-Nya dan pengorbanan-Nya bagi umat manusia.
  2. Simbolisme dalam perjamuan kudus menggunakan simbol roti dan anggur melambangkan tubuh dan darah Yesus yang dikorbankan.
  3. Penguburan Yesus menjadi point penting dan puncak simbolisme tersebut karena tubuh-Nya sekarang dikuburkan dalam kematian-Nya yang mengarahkan pada penebusan dosa dan pengorbanan-Nya bagi manusia.
  4. Kesetiaan yang di tunjukkan oleh Yosef dan Perempuan-perempuan dalam penguburan Yesus dapat dihubungkan dengan kesetiaan umat Tuhan dalam perjamuan kudus. Keterlibatan kita mengikuti perjamuan kudus menjadi tanda kesetiaan kita kepada Yesus dan pengakuan kita akan pengorbanan-Nya yang di nyatakan melalui roti dan anggur.
  5. Hubungan antara tema “Penguburan Yesus dan kesetiaan dalam menghadapi kematian-Nya.” Dengan perjamuan dan penghiburan yang datang dari Yesus melalui penguburan-Nya memberikan makna dan simbolis dalam perjamuan kudus saat ini, bahwa la mampu memberikan penghiburan bagi kita semua.
  6. Tema ini menekankan pentingnya kesetiaan terhadap Yesus dalam menghadapi kematian-nya dan pentingnya bagi kita dalam ikut serta dalam perjamuan kudus sebagai pengingat akan pengorbanan-Nya.

_______________________________

PEMBACAAN ALKITAB    : LUKAS 23 : 50 – 56 a

Sumber : Alkitab SABDA- Alkitab.sabda.org | https://alkitab.sabda.org/passage.php?passage=lukas%2023:50-24:12&mode=print

Yesus Dikuburkan

23:50 Adalah seorang yang bernama Yusuf. Ia anggota Majelis Besar, dan seorang yang baik lagi benar. 23:51 Ia tidak setuju dengan putusan dan tindakan Majelis itu. Ia berasal dari Arimatea, sebuah kota Yahudi dan ia menanti-nantikan Kerajaan Allah. 23:52 Ia pergi menghadap Pilatus dan meminta mayat Yesus. 23:53 Dan sesudah ia menurunkan mayat itu, ia mengapaninya dengan kain lenan, lalu membaringkannya di dalam kubur yang digali di dalam bukit batu, di mana belum pernah dibaringkan mayat. 23:54 Hari itu adalah hari persiapan dan sabat hampir mulai. 23:55 Dan perempuan-perempuan yang datang bersama-sama dengan Yesus dari Galilea, ikut serta dan mereka melihat kubur itu dan bagaimana mayat-Nya dibaringkan.

Kebangkitan Yesus

23:56 Dan setelah pulang, mereka menyediakan rempah-rempah dan minyak mur.

Catatan Tambahan :

JUMAT, 29 MARET 2023  – PERJAMUAN KUDUS.

TEMA :  PENGUBURAN YESUS DAN KESETIAAN DALAM MENGHADAPI KEMATIAN

Untuk Bentuk dan Jenis Tata Ibadah Perjamuan Kudus Pendet dan Majelis Jemaat dapat menyesuaikan dengan kebutuhan pelayanan masing-masing jemaat dan disesuaikan dengan Tata Ibadah Perjamuan Kudus I – III, dan Sesuai dengan Penjelasan Umum Fungsi Pemimpin Ibadah dan Bagian-bagian Ibadah dalam Bagian-bagian Tata Ibadah Perjamuan Kudus.

____________________________

JUMAAT,29 MARET 2024 | KALENDER GEREJAWI: PERJAMUAN KUDUS

PEMBACAAN ALKITAB : LUKAS 23: 50-56.a. | TEMA : PENGUBURAN YESUS DAN KESETIAAN DALAM MENGHADAPI KEMATIAN

BY : PDT NELSON KAPITARAU,S.TH,MM

 

PENDAHULUAN :

Injil Lukas merupakan salah satu dari empat Injil dalam Perjanjian Baru . Penulisnya adalah Lukas, seorang dokter dan sahabat Paulus, yang menulis Injil ini untuk memberikan rekaman terperinci tentang kehidupan, pelayanan, kematian, dan kebangkitan Yesus Kristus.

Lukas 23:50-56a: Pasal ini adalah bagian dari narasi penyaliban dan penguburan Yesus Kristus. Ini mencakup kisah tentang tindakan Yusuf dari Arimatea yang meminta tubuh Yesus dari Pontius Pilatus untuk penguburan dan penguburan Yesus oleh Yusuf  Arimatea.

Tema “Penguburan Yesus dan Kesetiaan dalam Menghadapi Kematian”: Tema ini menyoroti penghormatan dan kesetiaan yang ditunjukkan oleh beberapa individu, seperti Yusuf dari Arimatea, dalam menghadapi kematian Yesus Kristus. Ini juga mencerminkan pengertian akan pentingnya memberikan penghormatan yang layak kepada orang yang telah meninggal dan kesetiaan dalam memenuhi kewajiban agama dan sosial.

Melalui Latar Belakang injil Lukas 23:50-56a, kita melihat Yusuf dari Arimatea, seorang anggota Sanhedrin yang tidak setuju dengan keputusan pengadilan untuk menyalibkan Yesus, tetapi takut untuk mengekspresikan pendapatnya secara terbuka karena reputasinya sebagai tokoh masyarakat yang terkemuka. Namun, setelah Yesus meninggal, Yusuf mengambil langkah berani untuk meminta tubuh Yesus dari Pontius Pilatus agar dapat menguburkannya dengan hormat. Dia , membungkus tubuh Yesus dengan kain kafan yang bersih, sesuai dengan tradisi pemakaman Yahudi.

Pesan dan Makna: Melalui latar belakang ini, kita belajar tentang pentingnya penghormatan dan kesetiaan dalam menghadapi kematian. Tindakan Yusuf dari Arimatea  menunjukkan keberanian dan kesediaan untuk tetap setia pada nilai-nilai yang diyakini, meskipun dalam situasi yang sulit. Ini juga mengajarkan kita tentang pentingnya memberikan penghormatan yang pantas kepada orang yang telah meninggal dan pentingnya menjalankan kewajiban agama dan sosial dengan integritas.

Dengan demikian, latar belakang dari Injil Lukas 23:50-56a mencerminkan tema penguburan Yesus dan kesetiaan dalam menghadapi kematian, serta memberikan kita pelajaran yang berharga tentang nilai-nilai seperti keberanian, penghormatan, dan kesetiaan.

PENJELASAN AYAT PERAYAT :

Penjelasan ayat 50 “Ayat ini memperkenalkan Yusuf dari Arimatea, seorang tokoh yang dikenal sebagai orang yang baik dan saleh. Dia adalah anggota Mahkamah Tinggi atau Sanhedrin, tetapi juga seorang yang tidak setuju dengan keputusan mereka terhadap Yesus.

Penjelasan ayat 51: “Yusuf dari Arimatea tidak setuju dengan rencana dan tindakan Sanhedrin terhadap Yesus. Ia adalah penduduk kota Arimatea dan memiliki harapan akan kedatangan Kerajaan Allah, yang menunjukkan bahwa ia memiliki keyakinan spiritual yang kuat.

Penjelasan ayat 52: “Yusuf dari Arimatea pergi kepada Pontius Pilatus, gubernur Romawi di Yudea, dan meminta izin untuk mengambil tubuh Yesus yang telah disalibkan untuk penguburan.

Penjelasan ayat 53: “Yusuf dari Arimatea menurunkan tubuh Yesus dari kayu salib, membungkusnya dengan kain kafan, dan meletakkannya di dalam kubur yang baru yang belum pernah digunakan sebelumnya. Tindakan ini menunjukkan penghormatan dan kepedulian Yusuf terhadap tubuh Yesus.

Penjelasan ayat 54: “Ayat ini menyatakan bahwa hari itu adalah hari Persiapan, yaitu hari sebelum Sabat, yang menunjukkan bahwa tindakan penguburan Yesus dilakukan dengan tergesa-gesa sebelum malam Sabat dimulai.

Penjelasan ayat 55: “Ayat ini menjelaskan bahwa para saksi peristiwa penguburan Yesus adalah sekelompok perempuan yang telah mengikuti Yesus dari Galilea. Mereka adalah orang-orang yang setia kepada-Nya dan telah melayani-Nya. Selain itu, terdapat banyak perempuan lain yang juga ikut dalam peristiwa ini.

Penjelasan ayat 56a: ” Wanita-wanita yang menyaksikan penguburan Yesus kembali ke kota untuk menyiapkan rempah-rempah dan minyak yang harum untuk memperlakukan tubuh Yesus sesuai dengan adat kebiasaan penguburan Yahudi.

Demikianlah penjelasan untuk setiap ayat dari Lukas 23:50-56a, yang menggambarkan peristiwa penguburan Yesus Kristus dan penghormatan-Nya oleh sekelompok orang, termasuk Yusuf dari Arimatea dan sekelompok wanita yang setia.

PENERAPAN BUAT KITA MELALUI PERJAMUAN KUDUS SAAT INI:

Melalui Perayaan Perjamuan Kudus Saat ini ada beberapa pesan penting buat kita yaitu:

  1. Penguburan Yesus: Dalam teks Lukas 23:50-56.a, kita melihat bagaimana Yusuf dari Arimatea dengan penuh penghormatan mengurus penguburan Yesus, meskipun Yesus telah disalibkan dan mati. Ini menggambarkan tindakan penghormatan dan kasih yang ditunjukkan kepada Yesus di saat-saat terakhir-Nya. Dalam Perjamuan Kudus, kita mengingat kembali kematian Yesus dan pentingnya pengorbanan-Nya bagi keselamatan kita.
  2. Kesetiaan dalam Menghadapi Kematian: Wanita-wanita yang mengikuti Yesus dari Galilea, seperti yang disebutkan dalam ayat 23:55, juga menunjukkan kesetiaan mereka dalam menghadapi kematian Yesus dengan tetap berada di dekat-Nya hingga saat-saat terakhir. Mereka bahkan turut serta dalam persiapan penguburan-Nya. Dalam Perjamuan Kudus, kita dipanggil untuk mengikuti teladan kesetiaan ini dengan tetap berada di sisi Yesus, mengingat pengorbanan-Nya bagi kita.
  3. Pesan dan Makna untuk Perjamuan Kudus: Dari penguburan Yesus dan kesetiaan yang ditunjukkan oleh para pengikut-Nya, kita dapat menemukan pesan dan makna yang dalam untuk Perjamuan Kudus. Perjamuan ini tidak hanya mengingat kematian Yesus, tetapi juga memperingatkan kita akan kesetiaan-Nya kepada kita sebagai umat-Nya. Ini merupakan panggilan bagi kita untuk menjalani hidup yang setia dan penuh penghormatan terhadap Yesus, serta untuk mengikuti teladan-Nya dalam menghadapi tantangan dan penderitaan.
  4. Penghormatan dan Pengorbanan: Perjamuan Kudus juga mengajarkan kita tentang penghormatan dan pengorbanan. Ketika kita mengambil roti dan anggur yang melambangkan tubuh dan darah Yesus, kita mengenang pengorbanan-Nya yang besar bagi kita. Ini memanggil kita untuk hidup dengan sikap penghormatan terhadap-Nya dan untuk bersedia mengorbankan diri kita bagi sesama, sebagaimana Dia mengorbankan diri-Nya bagi kita.

Dengan demikian, melalui teks Alkitab dari Injil Lukas 23:50-56.a tentang penguburan Yesus dan kesetiaan dalam menghadapi kematian, kita dapat menemukan pesan dan makna yang dalam untuk Perjamuan Kudus. Ini adalah panggilan bagi kita untuk hidup dalam kesetiaan kepada Yesus, menghormati-Nya, dan mengikuti teladan-Nya dalam pengorbanan dan kasih kepada sesama Amin.

 _______________________________________________

Exit mobile version