JUMAAT,29 MARET 2024 | KALENDER GEREJAWI: PERJAMUAN KUDUS
PEMBACAAN ALKITAB : LUKAS 23: 50-56.a. | TEMA : PENGUBURAN YESUS DAN KESETIAAN DALAM MENGHADAPI KEMATIAN
BY : PDT NELSON KAPITARAU,S.TH,MM
PENDAHULUAN :
Injil Lukas merupakan salah satu dari empat Injil dalam Perjanjian Baru . Penulisnya adalah Lukas, seorang dokter dan sahabat Paulus, yang menulis Injil ini untuk memberikan rekaman terperinci tentang kehidupan, pelayanan, kematian, dan kebangkitan Yesus Kristus.
Lukas 23:50-56a: Pasal ini adalah bagian dari narasi penyaliban dan penguburan Yesus Kristus. Ini mencakup kisah tentang tindakan Yusuf dari Arimatea yang meminta tubuh Yesus dari Pontius Pilatus untuk penguburan dan penguburan Yesus oleh Yusuf Arimatea.
Tema “Penguburan Yesus dan Kesetiaan dalam Menghadapi Kematian”: Tema ini menyoroti penghormatan dan kesetiaan yang ditunjukkan oleh beberapa individu, seperti Yusuf dari Arimatea, dalam menghadapi kematian Yesus Kristus. Ini juga mencerminkan pengertian akan pentingnya memberikan penghormatan yang layak kepada orang yang telah meninggal dan kesetiaan dalam memenuhi kewajiban agama dan sosial.
Melalui Latar Belakang injil Lukas 23:50-56a, kita melihat Yusuf dari Arimatea, seorang anggota Sanhedrin yang tidak setuju dengan keputusan pengadilan untuk menyalibkan Yesus, tetapi takut untuk mengekspresikan pendapatnya secara terbuka karena reputasinya sebagai tokoh masyarakat yang terkemuka. Namun, setelah Yesus meninggal, Yusuf mengambil langkah berani untuk meminta tubuh Yesus dari Pontius Pilatus agar dapat menguburkannya dengan hormat. Dia , membungkus tubuh Yesus dengan kain kafan yang bersih, sesuai dengan tradisi pemakaman Yahudi.
Pesan dan Makna: Melalui latar belakang ini, kita belajar tentang pentingnya penghormatan dan kesetiaan dalam menghadapi kematian. Tindakan Yusuf dari Arimatea menunjukkan keberanian dan kesediaan untuk tetap setia pada nilai-nilai yang diyakini, meskipun dalam situasi yang sulit. Ini juga mengajarkan kita tentang pentingnya memberikan penghormatan yang pantas kepada orang yang telah meninggal dan pentingnya menjalankan kewajiban agama dan sosial dengan integritas.
Dengan demikian, latar belakang dari Injil Lukas 23:50-56a mencerminkan tema penguburan Yesus dan kesetiaan dalam menghadapi kematian, serta memberikan kita pelajaran yang berharga tentang nilai-nilai seperti keberanian, penghormatan, dan kesetiaan.
PENJELASAN AYAT PERAYAT :
Penjelasan ayat 50 “Ayat ini memperkenalkan Yusuf dari Arimatea, seorang tokoh yang dikenal sebagai orang yang baik dan saleh. Dia adalah anggota Mahkamah Tinggi atau Sanhedrin, tetapi juga seorang yang tidak setuju dengan keputusan mereka terhadap Yesus.
Penjelasan ayat 51: “Yusuf dari Arimatea tidak setuju dengan rencana dan tindakan Sanhedrin terhadap Yesus. Ia adalah penduduk kota Arimatea dan memiliki harapan akan kedatangan Kerajaan Allah, yang menunjukkan bahwa ia memiliki keyakinan spiritual yang kuat.
Penjelasan ayat 52: “Yusuf dari Arimatea pergi kepada Pontius Pilatus, gubernur Romawi di Yudea, dan meminta izin untuk mengambil tubuh Yesus yang telah disalibkan untuk penguburan.
Penjelasan ayat 53: “Yusuf dari Arimatea menurunkan tubuh Yesus dari kayu salib, membungkusnya dengan kain kafan, dan meletakkannya di dalam kubur yang baru yang belum pernah digunakan sebelumnya. Tindakan ini menunjukkan penghormatan dan kepedulian Yusuf terhadap tubuh Yesus.
Penjelasan ayat 54: “Ayat ini menyatakan bahwa hari itu adalah hari Persiapan, yaitu hari sebelum Sabat, yang menunjukkan bahwa tindakan penguburan Yesus dilakukan dengan tergesa-gesa sebelum malam Sabat dimulai.
Penjelasan ayat 55: “Ayat ini menjelaskan bahwa para saksi peristiwa penguburan Yesus adalah sekelompok perempuan yang telah mengikuti Yesus dari Galilea. Mereka adalah orang-orang yang setia kepada-Nya dan telah melayani-Nya. Selain itu, terdapat banyak perempuan lain yang juga ikut dalam peristiwa ini.
Penjelasan ayat 56a: ” Wanita-wanita yang menyaksikan penguburan Yesus kembali ke kota untuk menyiapkan rempah-rempah dan minyak yang harum untuk memperlakukan tubuh Yesus sesuai dengan adat kebiasaan penguburan Yahudi.
Demikianlah penjelasan untuk setiap ayat dari Lukas 23:50-56a, yang menggambarkan peristiwa penguburan Yesus Kristus dan penghormatan-Nya oleh sekelompok orang, termasuk Yusuf dari Arimatea dan sekelompok wanita yang setia.
PENERAPAN BUAT KITA MELALUI PERJAMUAN KUDUS SAAT INI:
Melalui Perayaan Perjamuan Kudus Saat ini ada beberapa pesan penting buat kita yaitu:
- Penguburan Yesus: Dalam teks Lukas 23:50-56.a, kita melihat bagaimana Yusuf dari Arimatea dengan penuh penghormatan mengurus penguburan Yesus, meskipun Yesus telah disalibkan dan mati. Ini menggambarkan tindakan penghormatan dan kasih yang ditunjukkan kepada Yesus di saat-saat terakhir-Nya. Dalam Perjamuan Kudus, kita mengingat kembali kematian Yesus dan pentingnya pengorbanan-Nya bagi keselamatan kita.
- Kesetiaan dalam Menghadapi Kematian: Wanita-wanita yang mengikuti Yesus dari Galilea, seperti yang disebutkan dalam ayat 23:55, juga menunjukkan kesetiaan mereka dalam menghadapi kematian Yesus dengan tetap berada di dekat-Nya hingga saat-saat terakhir. Mereka bahkan turut serta dalam persiapan penguburan-Nya. Dalam Perjamuan Kudus, kita dipanggil untuk mengikuti teladan kesetiaan ini dengan tetap berada di sisi Yesus, mengingat pengorbanan-Nya bagi kita.
- Pesan dan Makna untuk Perjamuan Kudus: Dari penguburan Yesus dan kesetiaan yang ditunjukkan oleh para pengikut-Nya, kita dapat menemukan pesan dan makna yang dalam untuk Perjamuan Kudus. Perjamuan ini tidak hanya mengingat kematian Yesus, tetapi juga memperingatkan kita akan kesetiaan-Nya kepada kita sebagai umat-Nya. Ini merupakan panggilan bagi kita untuk menjalani hidup yang setia dan penuh penghormatan terhadap Yesus, serta untuk mengikuti teladan-Nya dalam menghadapi tantangan dan penderitaan.
- Penghormatan dan Pengorbanan: Perjamuan Kudus juga mengajarkan kita tentang penghormatan dan pengorbanan. Ketika kita mengambil roti dan anggur yang melambangkan tubuh dan darah Yesus, kita mengenang pengorbanan-Nya yang besar bagi kita. Ini memanggil kita untuk hidup dengan sikap penghormatan terhadap-Nya dan untuk bersedia mengorbankan diri kita bagi sesama, sebagaimana Dia mengorbankan diri-Nya bagi kita.
Dengan demikian, melalui teks Alkitab dari Injil Lukas 23:50-56.a tentang penguburan Yesus dan kesetiaan dalam menghadapi kematian, kita dapat menemukan pesan dan makna yang dalam untuk Perjamuan Kudus. Ini adalah panggilan bagi kita untuk hidup dalam kesetiaan kepada Yesus, menghormati-Nya, dan mengikuti teladan-Nya dalam pengorbanan dan kasih kepada sesama Amin.
_______________________________________________