Site icon Gereja Kristen Injili Di Tanah Papua

” PEMBERDAYAAN YANG DIKEHENDAKI TUHAN ” MINGGU, 26 MEI, 2024 – KELENDER GEREJAWI : HIJAU PA : KISAH PARA RASUL, 4:23-31

MINGGU, 26 MEI, 2024  

KELENDER GEREJAWI : HIJAU | PEMBACAAN ALKITAB : KISAH PARA RASUL, 4:23-31

TEMA : PEMBERDAYAAN YANG DIKEHENDAKI TUHAN

 

LATAR BELAKANG

Tak terasa kita sedang berada pada bulan ke-5, minggu ke 4 Mei 2024, merupakan hari ke-147 dan minggu ke-21 dalam tahun 2024. Pada kesempatan yang berbahagia ini, kita akan diingatkan kembali bahwa fokus pelayanan “Pemberdayaan” GKI Pada Triwulan Kedua April-Mei-Juni 2024: yang menegaskan tentang, Kristus Penebus dan Roh Kudus Pembaharu adalah Pokok Pemberdayaan Dunia. Fokus pelayanan pada pemberdayaan GKI di Tanah Papua tahun 2024 ini, benar-benar terlihat dalam pelayanan Yesus, karena Yesus adalah inisiator, kreator, dan ideator dalam pemberdayaan jemaat. Perhatikan, kisah Yesus memberi makan lima ribu orang (bnd.Mat. 14:13-21). Unsur memungkinkan terlihat ketika Yesus berkata kepada para murid “Kamu harus memberi mereka makan” (bnd. Mat. 14:16).

Disini Yesus akan memampukan para murid-Nya agar memberdayakan kemampuan dan potensi yang dimiliki dan ada pada dirinya bahwa kemampuan itu bukan berasal dari diri mereka, tetapi berasal dari Yesus, karena Yesus ada bersama mereka. Nah, disini terlihat unsur empowering (memberdayakan) terlihat ketika para murid berkata “Yang ada pada kami di sini hanya lima roti dan dua ikan”. Ini menunjukkan suatu langkah maju dengan menyebutkan apa yang ada pada mereka, namun tidak akan bermakna apaapa sehingga mereka membutuhkan empowering dari Tuhan Yesus. Sedangkan unsur charity (amal) terlihat orang banyak yang mengikuti Yesus membutuhkan makanan, namun orang banyak tidak dapat mengupayakan makanan bagi mereka, sehingga hanya bergantung pada Yesus. Dunia pada umumnya diperhadapkan dengan situasi dan kondisi sosial, politik yang tidak menentu, sudah tentu dapat dipastikan bahwa yang terganggu bukan saja relasi antara kelompok masyarakat tertentu yang terdampak, melainkan kehidupan beragama, termasuk gereja pun akan tergoncang sebagai akibat dari kemajuan teknologi dan perubahan zaman yang terus terjadi. Meskipun dalam penerapan pemberdayaan jemaat timbul keraguan melakukan sesuatu, seolah-olah sesuatu yang mustahil atau sangat sulit dilakukan. Dalam situasi seperti ini, dibutuhkan keberanian untuk mulai melangkah dengan perencanaan yang tepat dan melibatkan Tuhan. Ini adalah kunci dari pemberdayaan jemaat, karena menghadirkan Tuhan dan mengalami dan mengalami berkat-Nya. Karena itu dalam unsur-unsur penting yang menjadi focus pelayanan pemberdayaan jemaat GKI tahun 2024. tersebut harus mencakup tiga tugas gereja: koinonia (persekutuan), marturia (kesaksian), dan diakonia (pelayanan) yang berpusat pada Kristus. Tugas pemberdayaan jemaat harus dipahami sebagai “perpanjangan tangan dan kasih Allah kepada sesama manusia dan lingkungannya untuk menyatakan kemuliaan Allah bagi dunia dan sesama”.

 

PENJELASAN TEKS

Kitab Kisah Para Rasul, adalah salah satu kitab yang ditulis oleh seorang tabib/dokter yang bernama Lukas, yang juga telah menulis Injil Lukas. Tulisan dalam kitab ini ditujukan kepada seorang yang bernama Teofilus. (bnd.Kisah Para Rasul 1:1 “Hai Teofilus dalam bukuku yang pertama aku menulis tentang segala sesuatu yang dikerjakan dan diajarkan Yesus”. T

eofilus adalah orang yang terpandang di masa itu. Hal itu nampak pada sapaan yang mulia” sebagai gelar yang diberikan kepada wali negeri orang Roma di Yudea (bnd Kis 23:26, 24:2). Fokus pembacaan kita pada minggu ini, terdapat pada Kisah Para Rasul 4:23-31. Secara universal, teks ini berbicara tentang perkembangan gereja mula-mula pasca kebangkitan dan kenaikan Kristus ke surga selanjutnya di mana kita ketahui bahwa kisah ini dimulai dengan pencurahan roh kudus dan kemudian para murid diberdayakan dan diberikan kuasa Roh Kudus untuk mulai

 memberitakan Injil Yesus Kristus. Untuk itu, ayat 23-31 tidak bisa dipisahkan dengan perikop sebelumnya yakni, Kisah 4:1-:22; yang menggambarkan tentang situasi dan pergumulan yang dialami oleh murid- murid Tuhan Yesus (gereja mula-mula) di dalam tugas memberitakan Injil. Disini kita mendapatkan gambaran bahwa Rasul Petrus dan rasul Yohanes ketika sementara waktu memberitakan Injil Kristus didatangi oleh para pemuka Yahudi, yaitu para imam-imam kepala, pengawal bait Allah, orang saduki, dan mereka dihadapkan di hadapan para pemimpin Yahudi tua-tua ahli-ahli Taurat di hadapan sidang di Yerusalem. Termasuk di dalamnya juga ada imam besar hanas dan kayafos Yohanes serta Alexander dan semua orang lain termasuk keturunan imam besar. (band. Kisah.4:1-6). Namun kemudian kedua rasul itu dilepaskan atau dibebaskan karena para pembesar orang Yahudi ini mereka menjadi takut kepada orang banyak. (band. Ayat, 21).

Pada ayat 22, kita menemukan bahwa para rasul dalam hal ini Petrus dan Yohanes di datangi oleh imam-imam kepala pengawal bait Allah serta orang- orang sanuki kedatangan mereka adalah untuk melarang para rasul itu memberitakan Injil Yesus Kristus, Namun dengan kuasa-Nya mereka tetap memberitahukan kabar baik tentang kebangkitan Tuhan Yesus bagi banyak orang.

Ayat, 23: Menggambarkan tentang bagaimana setelah Rasul Petrus dan rasul Yohanes dibebaskan atau dilepaskan dari tahanan, dan kemudian pergilah kedua rasul itu kepada teman-teman mereka dan tentu juga adalah bersama dengan komunitas orang percaya mereka, kemudian menceritakan tentang peristiwa besar yang dikerjakan Allah melalui kuasa Roh Kudus, dan tentu hal yang pasti adalah cerita tentang amarah para imam, para tua-tua kepala mereka, karena pemberitaan Petrus dan Yohanes, terutama pemberitaan bahwa dalam Yesus ada kebangkitan.

Ayat, 24; Dan ketika rekan-rekan komunitas orang percaya atau gereja mula- mula itu mendengar apa yang disampaikan oleh baik Petrus maupun Yohanes maka berserulah mereka bersama-sama kepada Allah, tentang larangan, ancaman yang ada pada murid-murid Tuhan Yesus. Disini terlihat bahwa mereka membutuhkan penolong, namun penolong yang mereka harapkan mengancam mereka. Sebagai teman sekerja mereka sama-sama telah mengetahui kesulitan dan pergumulan ini. Jalan keluar mereka temukan di dalam doa. “berserulah mereka bersama-sama kepada Allah, karena Dialah menyapa Tuhan atas hidup mereka dan Pencipta langit dan bumi serta segala isinya. Disini terlihat bahwa doa menjadi sarana yang kuat bagi murid-murid mengatasi pergumulan. Kekuatan doa menjadikan mereka tetap kuat sebagai satu komunitas pengikut Yesus. Mereka sadar bahwa pergumulan harus dihadapi bersama, dalam ketekunan berdoa. Doa juga telah membuat mereka keluar dari ketakutan dan terus bersemangat memberitakan Injil, sehingga persekutuan mereka semakin kuat. Di dalam doa telah melahirkan pengakuan- pengakuan Iman tentang kebesaran kasih dan kekuasaan Allah. Dalam doa telah melahirkan pengakuan tentang siapa Allah itu. Ya Tuhan Engkaulah yang telah menjadikan langit dan bumi laut dan segala isinya.

Ayat, 25-27; Menceritakan tentang bagaimana mereka berseru kepada Tuhan. Hal yang spektakuler dan menarik di sini ialah bahwa doa yang mereka ucapkan, khususnya di ayat 25, kita bisa melihat bahwa doa itu adalah doa yang dikutip dari Mazmur pasal 2 yaitu tentang “Mesias yang akan datang, Mesias yang akan memerintah”. (Bnd. Kisah, 4:25 26 27). Disini kita tahu bersama bahwa Mazmur, 2 ini adalah Mazmur mesianik menurut tafsiran Jon Gill atau tafsiran Albertrans yang dimaksudkan dengan ayatnya yang ke-25 dan 26 itu berbicara tentang Kristus atau Mesias yang ditentang dan dilawan oleh para pembesar baik itu para pembesar Yahudi maupun raja-raja dunia dalam hal ini para pembesar Yahudi. Mereka adalah imam besar, para imam tua-tua Yahudi, orang saduki, Herodes antipas, Pontius Pilatus, di mana semua mereka turut terlibat dalam penyaliban Kristus atau Mesias. Nah saudara, para pembesar ini tidak hanya menentang Mesias ketika ia hidup dan melayani di dunia tetapi bahkan ketika ia sudah naik ke surga mereka terus menentang Injil Yesus Kristus yaitu dengan melarang para rasul dan murid-Nya untuk memberitakan Injil Yesus Kristus. Namun kita dapat menyaksikan bagaimana ketika persekutuan orang percaya ini berdoa dengan sungguh-sungguh maka mereka dapat melihat mujizat Tuhan terjadi.

Ayat, 28-30; Merupakan suatu seruan untuk mampu melaksanakan segala sesuatu yang telah Tuhan tentukan dari awal, atau sejak semula oleh kuasa dan kehendak-Nya. Selanjutnya pada ayat,29 kita jumpai Bagaimana ungkapan doa yang disampaikan kepada Tuhan, dengan narasi seperti ini; “Dan sekarang, ya Tuhan, lihatlah bagaimana mereka mengancam kami dan berikanlah kepada hamba-hamba- Mu keberanian untuk memberitakan Firman-Mu”. Bahwa sekalipun mereka dalam ancaman mereka tetap percaya bahwa ada TUHAN, dan pasti Tuhan Sang Pencipta langit dan bumi, yang memiliki otoritas tertinggi akan memberikan mereka kekuatan dan keberanian kepada mereka untuk terus tampil dan memberitahkan injil sesuai petunjuk Roh Kudus. Disini sangat jelas bagaimana keluhan-keluhan pengalaman pahit yang mereka lakukan diceritakan dalam doa. Juga permohonan yang tiada hentinya disampaikan kepada Allah, supaya memberikan keberanian kepada mereka dalam pelaksanaan tugas pemberitaan Injil. Bahkan juga memohon kepada Tuhan untuk diberikan mujizat dan kesembuhan kepada orang yang mendengarkan Firman Tuhan. Kesembuhan tidak hanya sembuh dari sakit secara jasmani tetapi juga kesembuhan secara rohani. Disini mereka tahu bahwa mereka hanya alat yang dipakai Tuhan, dan karena itu mereka meminta kuasa dari Tuhan melalui doa. Hal lain yang unik bahwa, mereka tidak pernah membanggakan diri bahwa mereka pernah dipilih oleh Tuhan Yesus. Melainkan status sebagai murid Tuhan Yesus telah membuat mereka hidup dalam kerendahan dan menggantungkan kerja pelayanan mereka kepada Yesus melalui doa.

Ayat, 31; Pada bagian ini, kita melihat dan menyaksikan bahwa Tuhan mendengar dan menjawab doa mereka. Mereka melihat tanda dari jawaban doa. Ketika sedang berdoa goyanglah tempat mereka berkumpul itu. Pergumulan adalah cara Tuhan bukan saja menguji hamba-hamba-Nya. Tetapi juga pergumulan telah memicu mereka untuk berdoa dengan sungguh. Perhatikan….. pada waktu para rasul atau komunitas orang percaya ini sementara berdoa dikatakan di sana goyanglah tempat dimana mereka sedang berkumpul, dan mereka semua penuh dengan roh kudus. Nah saudara, kasus ini sama atau sangat mirip dengan apa yang terjadi pada peristiwa pencurahan Roh Kudus bahwa kehadiran Allah melalui Kuasa Roh Kudus telah turun atas mereka dan terjadi di tengah-tengah persekutuan orang percaya itu..! Saudara…..begitu luar biasa dan dasyat, setelah mereka selesai berdoa mereka semakin berani untuk memberitakan Firman Allah atau Injil Yesus Kristus dengan semangat yang luar biasa. Nah saudara, Keberanian yang dimaksud bukan melakukan perlawanan dengan menggunakan senjata atau membinasakan orang yang menghambat, melainkan mempercayakan pekerjaan pemberitaan Injil dalam tuntunan Roh Kudus. Doa adalah gambaran kedekatan Tuhan dengan orang yang sedang bergumul. Tuhan mendengar doa yang disampaikan dengan sungguh-sungguh. Dan mereka ini adalah kumpulan orang-orang yang telah percaya, dan hidup mereka penuh dengan kasih seorang terhadap yang lain.

Alkitab memberikan kesaksian bahwa; mereka dikatakan bersehati, sejiwa mereka penuh kasih seorang terhadap yang lain, dan kepunyaan mereka menjadi kepunyaan bersama dan dengan kuasa Tuhan para rasul itu memberikan Kesaksian tentang Kristus yang telah bangkit dari antara orang mati dan semua orang akan hidup di dalam kasih karunia yang melimpah- limpah asalkan percaya kepada-Nya.

PENERAPAN

Saudara, belajar dari pengalaman pelayan yang dialami oleh rasul Petrus dan Yohanes memberi inspirasi kepada kita sebagai pelayan Tuhan maupun warga gereja, bahwa:

PEMBACAAN ALKITAB : KISAH PARA RASUL, 4:23-31

DOA JEMAAT

4:23 Sesudah dilepaskan pergilah Petrus dan Yohanes kepada teman-teman mereka, lalu mereka menceriterakan segala sesuatu yang dikatakan imam-imam kepala dan tua-tua kepada mereka. 4:24 Ketika teman-teman mereka mendengar hal itu, berserulah mereka bersama-sama kepada Allah, y  katanya: “Ya Tuhan, Engkaulah yang menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya. z  4:25 Dan oleh Roh Kudus dengan perantaraan hamba-Mu Daud, a  bapa kami, Engkau telah berfirman: Mengapa rusuh bangsa-bangsa, mengapa suku-suku bangsa mereka-reka perkara yang sia-sia? 4:26 Raja-raja dunia bersiap-siap dan para pembesar berkumpul untuk melawan Tuhan dan Yang Diurapi-Nya. b  4:27 Sebab sesungguhnya telah berkumpul di dalam kota ini Herodes c  dan Pontius Pilatus d  beserta bangsa-bangsa dan suku-suku bangsa Israel melawan Yesus, Hamba-Mu yang kudus, e  yang Engkau urapi, 4:28 untuk melaksanakan segala sesuatu yang telah Engkau tentukan dari semula f  oleh kuasa dan kehendak-Mu. 4:29 Dan sekarang, ya Tuhan, lihatlah bagaimana mereka mengancam kami dan berikanlah kepada hamba-hamba-Mu keberanian g  untuk memberitakan firman-Mu 1 4:30 Ulurkanlah tangan-Mu untuk menyembuhkan orang, dan adakanlah tanda-tanda dan mujizat-mujizat 2  h  oleh nama Yesus, Hamba-Mu yang kudus. i ” 4:31 Dan ketika mereka sedang berdoa, goyanglah j  tempat mereka berkumpul itu dan mereka semua penuh dengan Roh Kudus 3 , k  lalu mereka memberitakan firman Allah l  dengan berani 4 . m 

Sumber : alkitab.sabda.org | https://alkitab.sabda.org/passage.php?passage=kis%204:23-31

Exit mobile version