Pegangan Pelayan Ibadah GKI di Tanah Papua Tahun 2023 , MINGGU, 19 NOVEMBER 2023
KELENDER GEREJAWI : HIJAU | PEMBACAAN ALKITAB : HAGAI 1:1-2:1
TEMA : “TUBUHMU ADALAH BAIT-ROH KUDUS MAKA BANGUNLAH 1 Kor 6:19a”
LATAR BELAKANG
Hari ini kita berada pada hari ke-323, minggu ke-3 dalam bulan November, dan secara keseluruhan minggu ini adalah minggu ke 47 dalam tahun 2023, fokus pelayanan untuk triwulan ke-4 adalah “Pembaruan Tuhan bagi GKI menjadi berkat bagi bangsa-bangsa”, focus ini didasarkan pada firman Tuhan yang datang dari Hagai 1:1 – 2:1. Bila Nabi Hagai ditugaskan untuk membangun Kembali Bait Allah, kepada kita hari ini, Roh Kudus menyadarkan sebagaimana tema, bahwa pertama-tama “tubuh kita yang percaya kepada Tuhan Yesus adalah Bait Roh Kudus” maka pembaruan terhadap pembangunan bait yang sesungguhnya adalah tempat dimana Roh Kudus Tuhan berdiam, yaitu hati kita. Dari sini, hati kita, suatu hal sederhana dan kecil kita lakukan untuk menapaki hal besar ke depan bersama Roh Kudus Tuhan, menjadi berkat.
PENJELASAN TEKS
Ayat 1 – 2 Nabi Hagai dan Kondisi Rumah Tuhan
Nabi Hagai dipakai TUHAN untuk memberitahukan tentang perhatian dan hati Tuhan terhadap rumah Tuhan yang tidak difungsikan dan dibiarkan tidak terurus oleh umat Tuhan. Tuhan berbicara kepada nabi Hagai pada masa Raja Darius Raja Persia-Babel dalam bulan ke-enam, hari pertama bulan itu, bupati Yehuda Zerubabel bin Sealtiel dan Imam Besar Yosua bin Yozadak. Nabi Hagai memberitahukan Firman TUHAN yang datang kepadanya tentang “kata-kata yang diucapkan oleh bangsa Israel tentang pembangunan rumah TUHAN, demikian “sekarang belum tiba waktunya untuk membangun Kembali rumah TUHAN” (ay 2)
Ayat 3 – 11 Firman TUHAN tentang pembangunan rumah Tuhan dan Kondisi
Umat TUHAN
Hati TUHAN tentang pembangunan rumah TUHAN, yang dimulai dari satu kata yang diucapkan 2 kali berturut, yaitu “perhatikanlah keadaanmu” (ay 5 dan 7)
- Ayat 5-6; perhatikanlah keadaanmu: kamu menabur banyak tetapi membawa pulang hasil sedikit; kamu makan, tetapi tidak sampai kenyang; kamu minum, tapi tidak sampai puas ; kamu berpakaian tetapi badan mu tidak sampai panas ; bekerja untuk upah tetapi ditaruh dalam pundi-pundi yang berlubang ;
- Ayat 7-11 perhatikanlah keadaanmu : dua hal yang TUHAN sampaikan yaitu (a) Yang TUHAN berkenan ditegaskan dalam 3 (tiga) kata, yaitu “naiklah ke gunung, bawalah kayu dan bangunlah Rumah” ; (b) yang TUHAN tidak berkenan ada dua hal, yaitu (a)“rumah-Ku tetap menjadi reruntuhan, kamu masing-masing sibuk dengan urusan rumahnya sendiri” (ay 9), maka yang terjadi adalah “kamu mengharapkan banyak tetapi hasilnya sedikit ; membawa ke rumah Aku menghembuskan-nya ; langit menahan embunnya, bumi menahan hasilnya ; Aku memanggil kekeringan, ke atas : negeri, ke atas gunung-gunung, ke atas gandum, ke atas anggur, ke atas minyak, ke atas segala yang dihasilkan tanah, ke atas manusia, ke atas hewan dan ke atas segala hasil usaha (ay 11)
Ayat 12-14 dan 2:1a Pembangunan Rumah TUHAN
Periode pembangunan Bait Allah dimulai pada hari yang ke-40 bulan ke-6, bangsa Israel mendengar suara TUHAN…lalu takutlah bangsa itu kepada TUHAN (ay 12) dan perkataan Nabi Hagai. Pesan TUHAN “Aku ini menyertai kamu” (ay 13), cara TUHAN menyertai dalam kerangka permulaan pekerjaan rumah TUHAN adalah “menggerakkan semangat Zerubabel bin Sealtiel bupati Yehuda dan semangat Yosua bin Yosadak Imam Besar dan semangat selebihnya dari bangsa itu.
PENERAPAN
Sampai dengan hari ke-323, minggu ke-3, bulan November, atau minggu ke47 tahun 2023, pada triwulan ke-4 dalam focus pelayanan tentang “Pembaruan Tuhan bagi GKI menjadi berkat bagi bangsa-bangsa”, Firman TUHAN mengajarkan sisi lain dari pembaruan yang mendatangi GKI dalam pemaknaan atau refleksi atas Kitab Hagai 1:1 – 2:1, tentang “berkat dari
TUHAN dalam pembangunan rumah TUHAN”.
Niat membangun rumah Tuhan adalah niat yang suci dan tulus. Rumah Tuhan adalah simbol dari terjadinya “persekutuan yang nyata antar Tuhan dengan umat-Nya”. persekutuan itu berdampak kepada “menggumuli membangun rumah Tuhan”. Agar suatu saat umat Tuhan sampai kepada perjumpaan Tuhan dengan umat Tuhan dalam persekutuan, maka “rumah Tuhan” merupakan salah instrument yang diperlukan untuk mewujudkannya. Kita menemukan dari teks pembacaan kita, khusus ayat (5-6) tentang keadaan yang harus diperhatikan dalam jemaat, bila dalam membangun tidak seiasekata : kamu menabur banyak tetapi membawa pulang hasil sedikit ; kamu
makan, tetapi tidak sampai kenyang ; kamu minum, tapi tidak sampai puas ; kamu berpakaian tetapi badan mu tidak sampai panas ; bekerja untuk upah tetapi ditaruh dalam pundi-pundi yang berlubang ; atau suatu kondisi sebagaimana tergambar pada ayat (10-11) : … maka yang terjadi adalah “kamu mengharapkan banyak tetapi hasilnya sedikit ; membawa ke rumah Aku menghembuskan-nya ; langit menahan embunnya, bumi menahan hasilnya ; Aku memanggil kekeringan, ke atas : negeri, ke atas gunung-gunung, ke atas gandum, ke atas anggur, ke atas minyak, ke atas segala yang dihasilkan tanah, ke atas manusia, ke atas hewan dan ke atas segala hasil usaha (ay 11)
Pembelajaran yang hidup dan mengagungkan, tentang mengutamakan Tuhan sebagai Pokok dan Sumber berkat dan kehidupan. Mengutamakan bukan mengabaikan. Imanuel.
============================================================================
Tema : Tubuhmu adalah Bait Roh Kudus,Maka Bangunlah.(I Kor 6:19).
Oleh : Pdt Nelson Kapitarau,S.Th, MM.
PENDAHULUAN :
Kitab Hagai ditulis pada periode setelah para tawanan Bani Israel kembali dari pembuangan di Babel. Kembali ini berlangsung sekitar tahun 538 SM setelah pemerintahan Raja Koresh dari Persia memperbolehkan orang-orang Yahudi untuk pulang ke tanah air mereka dan membangun kembali Yerusalem, termasuk Bait Allah yang hancur. Latar belakang sejarah ini dapat ditemukan dalam kitab Ezra dan kitab Nehemia.
Namun, ketika umat Israel mulai kembali, mereka menghadapi tantangan dan kesulitan. Meskipun mereka telah mendirikan kembali mezbah korban bakaran di tempat Bait Allah yang lama, konstruksi Bait Allah sendiri tidak segera dimulai. Orang-orang lebih fokus pada membangun kembali rumah pribadi mereka dan mencari kesejahteraan pribadi. Kondisi spiritual dan moral mereka juga mungkin terabaikan.
Kitab Hagai muncul di tengah-tengah situasi ini sebagai suara nabi yang menyerukan umat Israel untuk memprioritaskan pembangunan Bait Allah. Nabi Hagai memperingatkan mereka tentang akibat ketidakpedulian mereka terhadap rumah Allah dan menegaskan bahwa kegagalan mereka untuk membangun kembali Bait itu telah menyebabkan kekurangan berkat dan keberkahan dalam kehidupan mereka.
PENJELASAN AYAT PERAYAT :
Penjelasan singkat untuk setiap ayat dalam Kitab Hagai Pasal 1:1-2:1:
Ayat 1:” Ayat ini memberikan konteks waktu dan tempat dari pesan yang diterima oleh nabi Hagai. Pesan ini disampaikan kepada pemimpin-pemimpin Israel, Zerubabel dan Yosua, pada tahun kedua pemerintahan Darius.
Ayat 2: “Allah menyampaikan melalui nabi Hagai bahwa saatnya telah tiba untuk membangun kembali Bait Allah. Ini merupakan panggilan untuk memulai proyek pembangunan kembali tempat ibadah yang hancur.
Ayat 3 : Ayat ini mengindikasikan bahwa firman berlanjut melalui nabi Hagai.
Ayat 4: Allah menegur umat Israel karena mereka fokus pada membangun dan memperindah rumah-rumah pribadi mereka, sementara Bait Allah tetap dalam keadaan reruntuhan.
Ayat 5 : Allah memanggil umat untuk merenungkan tindakan mereka sendiri dan mempertimbangkan prioritas mereka.
Ayat 6: Allah menunjukkan bahwa kesulitan dan kekurangan yang mereka alami adalah hasil dari ketidaksetiaan mereka terhadap-Nya. Meskipun mereka bekerja keras, mereka tidak merasakan berkat yang dijanjikan.
Ayat 7: Allah sekali lagi mengingatkan umat untuk merenungkan cara hidup dan prioritas mereka.
Ayat 8 : Allah memberikan instruksi untuk memulai pembangunan Bait Allah, dan Dia menjanjikan berkat dan kemuliaan-Nya jika mereka taat.
Ayat 9 : Allah mengingatkan umat bahwa mereka tidak akan merasakan berkat-Nya jika mereka terus mengabaikan pembangunan Bait Allah.
Ayat 10 : Ini adalah gambaran tentang kekeringan dan kekurangan yang dialami umat karena ketidaksetiaan mereka.
Ayat 11 : Allah mengumumkan konsekuensi dari ketidaksetiaan mereka, yaitu adanya bencana dan kekurangan dalam berbagai aspek kehidupan.
Pasal 2: Ayat 1, Firman Tuhan melalui nabi Hagai terus berlanjut, memberikan petunjuk dan pesan kepada umat.
PESAN BUAT JEMAAT DAN KITA SEMUA PADA HARI INI:
Kitab Hagai Pasal 1-2:1 memberikan pesan dan ajaran yang dapat memberikan makna dan relevansi bagi jemaat dan saya, terutama jika dihubungkan dengan tema “Tubuhmu adalah Bait Roh Kudus, Maka Bangunlah.” Menjadi pesan buat kita pada minggu ini yaitu:
- Prioritas dalam Ibadah dan Pembangunan Rohani:
- Pesan utama dari Kitab Hagai adalah tentang memberikan prioritas yang benar. Umat Israel ditegur karena mereka lebih fokus pada membangun rumah pribadi mereka sendiri daripada Bait Allah. Hal ini dapat dihubungkan dengan tema “Tubuhmu adalah Bait Roh Kudus,” di mana kita dipanggil untuk memberikan prioritas yang benar pada pembangunan rohani dan kekudusan pribadi kita.
- Arti Ketaatan terhadap Allah:
- Ketaatan terhadap perintah Allah untuk membangun Bait-Nya mencerminkan ketaatan kita terhadap perintah-Nya dalam Perjanjian Baru, termasuk pemeliharaan kekudusan tubuh kita sebagai tempat kediaman Roh Kudus.
- Renungan atas Kondisi Spiritual:
- Umat Israel diminta untuk merenungkan tingkah laku mereka dan dampak spiritual dari prioritas mereka yang salah. Ini mengajak kita untuk merenungkan bagaimana kita memprioritaskan kehidupan rohani dan hubungan kita dengan Allah.
- Berkat Allah atas Ketaatan:
- Kitab Hagai menyampaikan janji berkat Allah atas ketaatan. Ini mengingatkan kita bahwa dengan memberikan prioritas pada kehidupan rohani, kita akan mengalami berkat Allah dalam hidup kita.
- Bait Roh Kudus dalam Tubuh:
-
- Konsep bahwa tubuh adalah Bait Roh Kudus mengajarkan bahwa kita harus merawat dan memelihara kekudusan dalam diri kita. Kitab Hagai menyoroti pentingnya membangun Bait Allah, yang dapat diartikan sebagai usaha mempersiapkan tempat yang suci bagi kehadiran Allah, juga dalam tubuh kita.
- Prioritas dalam Pembangunan:
- Tema “Maka Bangunlah” dalam konteks “Tubuhmu adalah Bait Roh Kudus” menggarisbawahi kebutuhan untuk aktif dalam membangun dan memelihara kekudusan pribadi dan komunitas kita Keduanya menekankan bahwa pembangunan rohani dan kekudusan pribadi harus menjadi prioritas utama dalam kehidupan kita.
- Pemeliharaan Keutamaan Spiritual:
- Baik Kitab Hagai maupun tema “Tubuhmu adalah Bait Roh Kudus” menekankan pemeliharaan keutamaan spiritual. Sama seperti Bait Allah harus diprioritaskan, demikian juga kekudusan dan keutamaan spiritual kita sebagai tempat kediaman Roh Kudus.
Dengan menghubungkan Kitab Hagai Pasal 1-2:1 dengan tema “Tubuhmu adalah Bait Roh Kudus, Maka Bangunlah,” jemaat dapat memperoleh wawasan tentang pentingnya memberikan prioritas pada kehidupan rohani dan pemeliharaan kekudusan pribadi sebagai tempat kediaman Roh Kudus. Amin.
============================================================================
GUNAKAN TATA IBADAH MINGGU III
TATA IBADAH MINGGU III
- Nyanyian Jemaat: Nyanyian Mazmur-Rohani-Suara Gembira-Kidung Jemaat
(berdiri)
- Pembukaan dan Salam
Pelayan : Ibadah saat ini dilaksanakan dalam nama Bapa, Anak dan Roh Kudus. Amin.
“Salam sejahtera untuk kamu.”
Jemaat : Dan untukmu juga.
Nyanyian Jemaat: Nyanyian Mazmur-Rohani-Suara Gembira-Kidung Jemaat
(duduk)
Paduan Suara/Vocal Group
- Pujian Berbalas-balasan
Kita memuliakan Allah yang telah memelihara kita, dengan membaca secara berbalas-balasan.. (misalnya Mazmur 100:1-5, atau bagian lain dari Kitab Mazmur dan kitab lainnya yang terkait puji-pujian).
Nyanyian Jemaat: Nyanyian Mazmur-Rohani-Suara Gembira-Kidung Jemaat
- Pengakuan Dosa
Kita mengaku dosa di hadapan Allah dengan membaca berbalas-balasan Mazmur 51:1-14.
Pelayan : Kasihanilah aku, ya Allah, menurut kasih setia-Mu,
Jemaat : Hapuskanlah pelanggaranku menurut rahmat-Mu yang besar!
Pelayan : Bersihkanlah aku seluruhnya dari kesalahanku,
Jemaat : Dan tahirkanlah aku dari dosaku!
Pelayan : Sebab aku sendiri sadar akan pelanggaranku,
Jemaat : Aku senantiasa bergumul dengan dosaku.
Pelayan : Terhadap Engkau, terhadap Engkau sajalah aku telah berdosa dan melakukan apa yang Kau anggap jahat,
Jemaat : Supaya ternyata Engkau adil dalam putusan-Mu, bersih dalam penghukuman-Mu.
Pelayan : Sesungguhnya, dalam kesalahan aku diperanakkan,
Jemaat : Dalam dosa aku dikandung ibuku.
Pelayan : Sesungguhnya, Engkau berkenan akan kebenaran dalam batin,
Jemaat : Dan dengan diam-diam Engkau memberitahukan hikmat kepadaku.
Pelayan : Bersihkanlah aku dari pada dosaku dengan hisop,
Jemaat : Maka aku menjadi tahir, basuhlah aku, maka aku menjadi lebih putih dari salju!
Pelayan : Biarlah aku mendengar kegirangan dan sukacita,
Jemaat : Biarlah tulang yang Kau remukkan bersorak-sorak kembali!
Pelayan : Sembunyikanlah wajah-Mu terhadap dosaku,
Jemaat : Hapuskanlah segala kesalahanku!
Pelayan : Jadikanlah hatiku tahir, ya Allah,
Jemaat : Dan perbaharuilah batinku dengan roh yang teguh!
Pelayan : Janganlah membuang aku dari hadapan-Mu,
Jemaat : Dan janganlah mengambil roh-Mu yang kudus dari padaku!
Pelayan : Bangkitkanlah kembali padaku kegirangan karena selamat yang dari pada-Mu,
Jemaat : Dan lengkapilah aku dengan roh yang rela!
Nyanyian Jemaat: Nyanyian Mazmur-Rohani-Suara Gembira-Kidung Jemaat
- Pemberitaan Anugerah
Pelayan : Sebagai hamba Yesus Kristus, kami memberitakan kepada setiap orang yang mengaku dosanya sungguh-sungguh di hadapan Tuhan, bahwa ada pengampunan dosa. FirmanNya pada Yesaya 12:1-3 yang kita baca berbalas-balasan.
“Pada waktu itu engkau akan berkata :
Jemaat : Aku mau bersyukur kepada-Mu, ya TUHAN, karena sungguhpun Engkau telah murka terhadap aku: tetapi murka-Mu telah surut dan Engkau menghibur aku.
Pelayan : Sungguh, Allah itu keselamatanku.
Jemaat : Aku percaya dengan tidak gementar.
Pelayan : Sebab TUHAN ALLAH itu kekuatanku dan mazmurku,
Jemaat : Ia telah menjadi keselamatanku.
Pelayan : Maka kamu akan menimba air dengan kegirangan dari mata air keselamatan.
Nyanyian Jemaat: Nyanyian Mazmur-Rohani-Suara Gembira-Kidung Jemaat
- Hukum TUHAN (berdiri)
Saudara-saudara, dengarlah Hukum Tuhan berdasarkan Keluaran 20:3-17
- Jangan ada padamu allah lain di hadapan-Ku.
- Jangan membuat bagimu patung yang menyerupai apapun yang ada di langit di atas, atau yang ada di bumi di bawah, atau yang ada di dalam air di bawah bumi. Jangan sujud menyembah kepadanya atau beribadah kepadanya, sebab Aku, TUHAN, Allahmu, adalah Allah yang cemburu, yang membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anaknya , kepada keturunan yang ketiga dan keempat dari orang-orang yang membenci Aku, tetapi yang menunjukkan kasih setia kepada beribu-ribu orang, yaitu mereka yang mengasihi Aku dan yang berpegang pada perintah-perintah-Ku.
- Jangan menyebut nama TUHAN, Allahmu, dengan sembarangan, sebab TUHAN akan memandang bersalah orang yang menyebut nama-Nyadengan sembarangan.
- Ingatlah dan kuduskanlah hari Sabat : enam hari lamanya engkau akan bekerja dan melakukan segala pekerjaanmu, tetapi hari ke tujuh adalah hari Sabat TUHAN, Allahmu; maka jangan melakukan sesuatu pekerjaan, engkau atau anakmu laki-laki, atau anakmu perempuan, atau hambamu laki-laki atau hambamu perempuan, atau hewanmu atau orang asing yang di tempat kediamanmu.
- Hormatilah ayahmu dan ibumu, supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu kepadamu.
- Jangan membunuh.
- Jangan berzinah.
- Jangan mencuri.
- Jangan mengucapkan saksi dusta tentang sesamamu.
- Jangan menginginirumah sesamamu; jangan mengingini isterinya, atau hambanya laki-laki, atau hambanya perempuan, atau lembunya atau keledainya, atau apapun yang dipunyai sesamamu.”
(duduk)
Paduan Suara/Vocal Group
- Pemberitaan Firman
- Doa – dalam bentuk pujian/nyanyian.
(Misalnya memilih salah satu : Rohani 115:1,3; 126:2,4; KJ 231:1,2; 235:3-4; dan nyanyian Mazmur-Rohani-Kidung Jemaat terkait lainnya)
- Pembacaan Alkitab
- Khotbah
Paduan Suara/Vocal Group
- Persembahan Syukur
Bawalah persembahanmu kepada Tuhan sebagai ungkapan syukur kepada-Nya.
“Hendaklah masing-masing memberikan menurut kerelaan hatinya, jangan dengan sedih hati atau karena paksaan, sebab Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita.” (II Korintus 9:7).
Nyanyian Jemaat: Nyanyian Mazmur-Rohani-Suara Gembira-Kidung Jemaat
- Doa Persembahan Syukur
- Pengakuan Iman (berdiri)
Pelayan : Bersama dengan segala orang percaya di segala tempat dan waktu, kita mengaku pengakuan iman kita secara bersama-sama dengan melagukan Nyanyian Rohani 77:1-3.
(duduk)
- Doa Syafaat
Nyanyian Jemaat: Nyanyian Mazmur-Rohani-Suara Gembira-Kidung Jemaat
(berdiri)
- Pengutusan dan Berkat
Pelayan : Terimalah berkat Tuhan dan pergilah dengan sejahtera : TUHAN-lah Penjagamu, TUHAN-lah naunganmu di sebelah tangan kananmu. Matahari tidak menyakiti engkau pada waktu siang, atau bulan pada waktu malam. TUHAN akan menjaga engkau terhadap segala kecelakaan; Ia akan menjaga nyawamu. TUHAN akan menjaga keluar masukmu, dari sekarang sampai selama-lamanya (Mazmur 121:5-8). Amin.
Jemaat : (Menyanyikan) A … min. A… min. A… min.
(Nadanya sesuai Nyanyian KJ. 478 b).
Nyanyian Jemaat: Nyanyian Mazmur-Rohani-Suara Gembira-Kidung Jemaat