Kaimana, Papua Barat – Gereja Kristen di Tanah Papua (GKTP) Klasis Kaimana, Fak-Fak, dan Kokas baru-baru ini menggelar pelatihan yang intensif bagi para pekerja gereja, masyarakat adat, pemuda, dan perempuan. Pelatihan yang berlangsung selama dua hari, yaitu pada tanggal 30 September hingga 2 Oktober 2024 di Kaimana ini mengangkat tema “Kasih Kristus Menggerakkan Kemandirian Gereja, Mewujudkan Keadilan, Perdamaian dan Kesejahteraan”.
Pandangan Pdt. Hezkia Rollo
Pada hari pertama pelatihan, Pdt. Hezkia Rollo, S.Th MM, menyampaikan pandangan Gereja terkait persoalan hukum, HAM, dan lingkungan. Menurut beliau, “Tema sentral GKI, yaitu ‘Kasih Kristus Menggerakkan Kemandirian Gereja Mewujudkan Keadilan, Perdamaian dan Kesejahteraan’, menjadi landasan bagi seluruh aktivitas gereja, termasuk dalam isu hukum, HAM, dan lingkungan. Kasih Kristus mendorong kita untuk memperjuangkan keadilan bagi semua, termasuk bagi mereka yang terpinggirkan. Gereja harus menjadi suara bagi yang tidak bersuara, terutama bagi masyarakat adat yang sering kali hak-haknya terabaikan.”
Pdt. Hezkia juga menekankan pentingnya bagi gereja untuk memahami konteks hukum dan HAM yang berlaku di Indonesia, khususnya di Papua. “Dengan memahami hukum, kita dapat menjadi warga negara yang baik dan ikut serta dalam membangun negara yang berdasarkan hukum. Selain itu, pemahaman tentang HAM akan membantu kita dalam memperjuangkan hak-hak masyarakat, terutama kelompok minoritas,” tambahnya.
Fokus pada Kesadaran HAM, Hukum, dan Lingkungan
Pelatihan ini secara khusus menyoroti pentingnya membangun kesadaran akan hak asasi manusia (HAM), hukum, dan pelestarian lingkungan hidup di kalangan masyarakat Papua. Para peserta diberikan pemahaman mendalam mengenai berbagai aspek hukum yang relevan dengan kehidupan sehari-hari, serta pentingnya menjaga kelestarian alam sebagai warisan bagi generasi mendatang.
Implementasi Nilai-nilai Kristiani
Tema pelatihan yang diambil, yaitu “Kasih Kristus Menggerakkan Kemandirian Gereja, Mewujudkan Keadilan, Perdamaian dan Kesejahteraan”, menunjukkan komitmen gereja untuk mengimplementasikan nilai-nilai Kristiani dalam kehidupan sehari-hari. Kasih, keadilan, perdamaian, dan kesejahteraan menjadi nilai-nilai dasar yang harus dijunjung tinggi oleh setiap orang Kristen.
Keterlibatan Masyarakat Adat
Salah satu poin penting dalam pelatihan ini adalah melibatkan masyarakat adat. Sebagai kelompok masyarakat yang memiliki hubungan erat dengan alam dan tradisi, masyarakat adat diharapkan menjadi agen perubahan dalam menjaga kelestarian lingkungan dan memperjuangkan hak-hak mereka.
Peran Gereja dalam Membangun Masyarakat Adil
Gereja Kristen di Tanah Papua, sebagai institusi yang memiliki pengaruh besar di masyarakat, mengambil peran aktif dalam membangun masyarakat yang adil dan sejahtera. Melalui pelatihan ini, gereja ingin membekali para anggotanya dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk menjadi agen perubahan di tengah masyarakat.
Implementasi Nilai-nilai Kristiani
Tema pelatihan yang diambil, yaitu “Kasih Kristus Menggerakkan Kemandirian Gereja, Mewujudkan Keadilan, Perdamaian dan Kesejahteraan”, menunjukkan komitmen gereja untuk mengimplementasikan nilai-nilai Kristiani dalam kehidupan sehari-hari. Kasih, keadilan, perdamaian, dan kesejahteraan menjadi nilai-nilai dasar yang harus dijunjung tinggi oleh setiap orang Kristen.
Harapan untuk Masa Depan
Diharapkan pelatihan ini dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat Papua, khususnya dalam meningkatkan kesadaran akan pentingnya HAM, hukum, dan lingkungan hidup. Selain itu, pelatihan ini juga diharapkan dapat memperkuat peran gereja dalam membangun masyarakat yang lebih baik dan berkeadilan.