PENERAPAN DALAM KEHIDUPAN JEMAAT :
Dari Pembacaan Alkitab diatas dan sesuai dengan Tema khotbah pada minggu ini yaitu: “Orang Percaya sebagai Pengurus Kasih Karunia Allah di Dunia” menjadi pesan penting bagi kita untuk melakukannya dalam kehidupan tiap hari dengan berpodoman pada ajaran Alkitab yaitu :
- Menguasai Diri dan Berdoa (I Petrus 4:7):
- – Penguasaan Diri: Sebagai pengurus kasih karunia Allah, orang percaya harus menjaga integritas dan hidup dalam pengendalian diri. Ini berarti menghindari godaan dan gangguan yang dapat menjauhkan mereka dari tujuan rohani.
- – Doa yang Tekun: Mengembangkan kehidupan doa yang konsisten dan fokus adalah cara untuk tetap terhubung dengan Tuhan, mencari hikmat-Nya dalam mengelola karunia yang telah diberikan kepada kita.
- Kasih yang Tulus (I Petrus 4:8)
- – Menerapkan Kasih dalam Persekutuan: Kasih yang sungguh-sungguh berarti menunjukkan perhatian dan empati kepada sesama dalam komunitas gereja dan di luar gereja. Ini bisa diwujudkan dalam bentuk dukungan emosional, bantuan praktis, dan pengampunan.
- – Pengampunan dan Pemulihan: Menggunakan kasih sebagai alat untuk memulihkan hubungan yang rusak dan menutupi dosa, dengan menunjukkan belas kasih dan pengampunan.
- Keramahtamahan (I Petrus 4:9)
- – Melayani dengan Hati yang Tulus: Menyediakan tumpangan, membantu mereka yang membutuhkan, dan melayani dengan sukacita tanpa mengeluh menunjukkan bahwa kasih karunia Allah bekerja dalam hidup orang percaya.
- – Membangun Persekutuan yang Ramah: Menciptakan lingkungan yang ramah dan mendukung di gereja dan masyarakat, di mana setiap orang merasa diterima dan dihargai.
- Menggunakan Karunia untuk Melayani (I Petrus 4:10)
- – Penggunaan Karunia dengan Bijaksana: Mengenali dan mengembangkan karunia yang diberikan Allah, dan menggunakannya untuk melayani orang lain dengan setia. Ini bisa berupa karunia mengajar, memberikan nasehat, bantuan praktis, atau karunia rohani lainnya.
- – Menjadi Pengurus yang Baik: Memahami bahwa setiap karunia adalah pemberian dari Allah dan harus digunakan untuk membangun tubuh Kristus dan memuliakan Tuhan.
- Memuliakan Allah dalam Segala Hal (I Petrus 4:11)
- – Berbicara dengan Integritas: Ketika berbicara atau mengajar, lakukan dengan tanggung jawab, memastikan bahwa kata-kata kita mencerminkan firman Allah dan membawa kemuliaan kepada-Nya.
- – Melayani dengan Kekuatan dari Allah: Mengandalkan kekuatan yang diberikan oleh Tuhan dalam setiap tindakan pelayanan, sehingga setiap pelayanan dilakukan dengan semangat dan kekuatan ilahi, bukan mengandalkan kemampuan sendiri. Amin.
CATATAN TAMBAHAN CONTOH SEDERHANA YANG BISA KITA LAKUKAN :
- – Di Gereja: Mengorganisir kelompok doa yang fokus pada kebutuhan komunitas, menyediakan layanan konseling berbasis kasih untuk membantu mereka yang berjuang dengan dosa atau kesulitan hidup.
- – Di Rumah: Membina keluarga dalam kasih Kristus, menunjukkan keramahtamahan kepada tamu, dan mengajarkan anak-anak tentang pentingnya melayani dengan karunia yang mereka miliki.
- – Di Tempat Kerja: Menjadi teladan dalam etika kerja, berbicara dengan integritas, dan membantu rekan kerja dengan tulus tanpa mencari pujian.
- – Di Masyarakat: Melibatkan diri dalam pelayanan sosial, seperti memberi makan yang lapar, membantu mereka yang kehilangan tempat tinggal, atau mendukung program-program lingkungan yang berorientasi pada kasih dan bantuan praktis.
- Dengan menjalankan prinsip-prinsip ini, orang percaya tidak hanya menjadi pengurus kasih karunia Allah di dunia, tetapi juga menjadi saksi hidup dari kasih dan kekuatan Allah yang bekerja melalui mereka untuk kemuliaan-Nya.