MINGGU, 17 MARET 2024
KELENDER GEREJAWI : MINGGU SENGSARA VI
PEMBACAAN ALKITAB : LUKAS 22:14-38
TEMA : CIRI-CIRI MENJADI MURID TUHAN
LATAR BELAKANG
Kita sudah mencapai hari ini adalah hari ke-77, minggu ke-11 adalah minggu ke-3 dalam bulan ke-3 Maret tahun 2024, minggu kesengsaraan ke-6. Dalam minggu ke-3 bulan Maret, kita diarahkan kepada tema “pemberdayaan” dengan fokus triwulan 1 (satu) adalah: “TUHAN Sumber Utama Pemberdayaan”. Firman Tuhan yang mendatangi kita untuk merefleksikan makna pemberdayaan dan juga menggumuli semua karya kita sepanjang minggu ini, minggu sengsara ke-6 dari Lukas 22:14-38
Peristiwa makan Paskah atau perjamuan malam adalah peristiwa yang dilakukan oleh Yesus sendiri yang merupakan kerinduan Yesus untuk makan bersama murid-murid sebelum Yesus menjalani jalan sengsara sampai di Golgota untuk menebus dosa manusia. Di teks kita minggu ini kisah perjamuan malam terakhir Yesus dengan murid-murid, kita akan temui beberapa pesan penting yang kita akan maknai di minggu sengsara Tuhan Yesus yang ke-6. Makna apa saja kita lihat teks bacaan kita.
PENJELASAN TEKS
Ayat 14 23. Yesus sebelum disalibkan dan berpisah dengan murid-murid, Yesus melakukan makan Paskah sebagai perjamuan terakhir dengan murid- murid dan menyampaikan kepada murid-murid” Aku tidak akan memakannya lagi sampai ia beroleh kegenapannya dalam kerajaan Allah” artinya Yesus memberi pesan Perjamuan Paskah harus terus dilakukan sebagai peringatan tubuh Kristus dan anggur penderitaan-Nya. Roti melambangkan melambangkan darah-Nya yang tertumpah bagi isi dunia. Perjamuan adalah tanda murid-murid dan orang percaya mengingat karya-Nya selain itu juga momen untuk mengingat janji kedatangan-Nya kembali dimana saat itu kita akan seperjamuan makan dengan-Nya. Untuk itu murid-murid harus karena “setiap kali makan roti dan minum cawan Tuhan kamu memberitakan kematian Tuhan sampai la datang kembali” (1 Korintus 11:23) Yesus mau berpesan bisa jadi sebelum waktu perjamuan abadi bersama-Nya, murid-murid ada yang tidak setia atau murtad, berkhianat kepada Tuhan-Nya seperti kisah Yudas (bnd ayat 21-22).
Ayat 24 30. Dalam perjamuan Paskah saat Yesus mempersiapkan murid- murid untuk menerima fakta kematian-Nya. Murid-murid terpengaruh dengan kata-kata Yesus di ayat 18, murid-murid memandang secara materialisme karena mengira Yesus akan menjadi Raja.
Karna itu mereka mulai berambisi untuk memperebutkan kedudukan dalam pemerintahan-Nya kelak sehingga mereka berdebat siapa yang terbesar diantara mereka. Menjawab pertanyaan murid-murid Yesus menunjukan ciri kepemimpinan duniawi dan kepemimpinan Sorgawi yaitu: Pemimpin duniawi mengandalkan kuasa yang ada padanya untuk menguasai atau memerintah orang lain (25) bahkan cenderung ambisi mendominasi dan menjadi pemimpin yang haus kekuasaan, korup dan diktator. Tapi beda dengan pemerintahan Sorgawi bukan harus sebagai orang yang mengandalkan kuasa untuk memerintah dan mau dilayani namun sebagai orang yang mau melayani (26) mau merendahkan diri dan berkorban bagi sesama. Kuasa yang dimiliki dilakukan dengan penuh tanggung jawab tapi dalam kerendahan hati untuk melayani bukan dilayani. Seperti Yesus yang telah memberi teladan arti melayani (bnd Filipi 2: 6-8). Dengan tegas Yesus katakan hal duduk dalam kerajaan-Nya mutlak Hak-Nya diberikan bagi Orang yang setia dan Taat (29- 30) konsisten menjadi pemimpin yang menunjukan kesetiaan melayani dalam kerendahan.
Ayat 31-38. Dalam situasi dimana Yesus meminta murid-murid tidak menjadi serupa dengan kepemimpinan duniawi. Simon Petrus hendak menunjukan kesetiaannya sebagai seorang murid yang ada dengan Yesus sekalipun menanggung segala konsekwensi. Yesus tahu kelemahan Simon dan berdoa agar ia tidak jatuh ke dalam pencobaan, dan mengingatkan Simon bahwa Simon pun akan menyangkal Yesus guru-Nya (33). Akhirnya Yesus meminta kepada murid-murid persiapkan diri untuk menghadapi segala sesuatu karena itu mereka harus berjaga-jaga, situasi yang mereka hadapi jauh lebih sulit ketimbang ketika Yesus ada bersama mereka. Tapi jangan takut la yang mengutus mereka akan menyertai dan memperlengkapi (35). Murid-murid diingatkan bahwa semua yang ditulis kitab suci akan tergenapi.
PENERAPAN.
- Minggu depan kita akan diundang untuk makan Perjamuan Kudus untuk mengingatkan kita Kasih Allah dengan menghadirkan kita Yesus kristus memberi tubuh-Nya terpecah dan darah-nya ditumpahkan untuk menebus dosa kita manusia tapi juga mengingatkan kita untuk tetap setia sebagai anak-anak Tuhan. Kasih Tuhan memberdayakan kita untuk setia memberitakan injil keselamatan Allah di mana saja kita berada agar kelak kita boleh duduk bersama dalam perjamuan abadi.
- Ciri menjadi murid Tuhan adalah mau melayani daripada dilayani. Keteladanan Yesus dalam hal melayani memberdayakan kita untuk menunjukan ciri pemimpin sorgawi dan bukan duniawi.
- Kasih Allah memberdayakan kita untuk konsisten memiliki pengharapan di dalam Tuhan. Keadaan dunia dengan kesukaran sekalipun, Yesus tetap setia memelihara dan menyertai. Amin.
DISKUSI UNTUK IBADAH PAM, PW DAN PKB
Kita menjumpai satu pernyataan yang penting dari Yesus tentang “… Aku ada di tengah-tengah kamu sebagai pelayan” (ay27b) untuk satu tujuan di masa depan, seperti yang tampak pada pernyataan Yesus: kamulah yang tetap tinggal bersama-sama dengan Aku dalam segala pencobaan (ay 28), Hak-hak Kerajaan bagi manusia ditentukan Tuhan Yesus (ay 29), akan makan-minum semeja dengan Aku dalam Kerajaan-Ku (ay 30). Sisi lain dari penyertaan Tuhan bagi semua orang yang “diutus Tuhan”, Yesus membuat konfirmasi “Ketika Aku mengutus kamu dengan tiada membawa pundi-pundi, bekal dan kasut, adakah kamu kekurangan apa-apa?” (ay 35), mari kita diskusikan dua hal dimaksud.
Dua Pertanyaan Penuntun Diskusi :
- Diskusikanlah pertanyaan Yesus kepada murid-murid-Nya “Sebab siapakah yang lebih besar: yang duduk makan, atau yang melayani? Bukankah dia yang duduk makan? Tetapi Aku ada di tengah-tengah kamu sebagai pelayan.” (ay 27)
- Diskusikanlah pernyataan Yesus kepada murid-murid-Nya “Ketika Aku mengutus kamu dengan tiada membawa pundi-pundi, bekal dan kasut, adakah kamu kekurangan apa-apa?” (ay 35)
Ketika tiba saatnya, Yesus duduk makan bersama-sama dengan rasul-rasul-Nya. Kata-Nya kepada mereka: ”Aku sangat rindu makan Paskah ini bersama-sama dengan kamu, sebelum Aku menderita. Sebab Aku berkata kepadamu: Aku tidak akan memakannya lagi sampai ia beroleh kegenapannya dalam Kerajaan Allah.” Kemudian Ia mengambil sebuah cawan, mengucap syukur, lalu berkata: ”Ambillah ini dan bagikanlah di antara kamu. Sebab Aku berkata kepada kamu: mulai dari sekarang ini Aku tidak akan minum lagi hasil pokok anggur sampai Kerajaan Allah telah datang.” Lalu Ia mengambil roti, mengucap syukur, memecah-mecahkannya dan memberikannya kepada mereka, kata-Nya: ”Inilah tubuh-Ku yang diserahkan bagi kamu; perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku.” Demikian juga dibuat-Nya dengan cawan sesudah makan; Ia berkata: ”Cawan ini adalah perjanjian baru oleh darah-Ku, yang ditumpahkan bagi kamu.
TB: Alkitab Terjemahan Baru [1]
[1] https://www.bible.com/id/bible/306/LUK.22.14-20.TB