
PENJELASAN TEKS
Ayat 14 23. Yesus sebelum disalibkan dan berpisah dengan murid-murid, Yesus melakukan makan Paskah sebagai perjamuan terakhir dengan murid- murid dan menyampaikan kepada murid-murid” Aku tidak akan memakannya lagi sampai ia beroleh kegenapannya dalam kerajaan Allah” artinya Yesus memberi pesan Perjamuan Paskah harus terus dilakukan sebagai peringatan tubuh Kristus dan anggur penderitaan-Nya. Roti melambangkan melambangkan darah-Nya yang tertumpah bagi isi dunia. Perjamuan adalah tanda murid-murid dan orang percaya mengingat karya-Nya selain itu juga momen untuk mengingat janji kedatangan-Nya kembali dimana saat itu kita akan seperjamuan makan dengan-Nya. Untuk itu murid-murid harus karena “setiap kali makan roti dan minum cawan Tuhan kamu memberitakan kematian Tuhan sampai la datang kembali” (1 Korintus 11:23) Yesus mau berpesan bisa jadi sebelum waktu perjamuan abadi bersama-Nya, murid-murid ada yang tidak setia atau murtad, berkhianat kepada Tuhan-Nya seperti kisah Yudas (bnd ayat 21-22).
Ayat 24 30. Dalam perjamuan Paskah saat Yesus mempersiapkan murid- murid untuk menerima fakta kematian-Nya. Murid-murid terpengaruh dengan kata-kata Yesus di ayat 18, murid-murid memandang secara materialisme karena mengira Yesus akan menjadi Raja.
Karna itu mereka mulai berambisi untuk memperebutkan kedudukan dalam pemerintahan-Nya kelak sehingga mereka berdebat siapa yang terbesar diantara mereka. Menjawab pertanyaan murid-murid Yesus menunjukan ciri kepemimpinan duniawi dan kepemimpinan Sorgawi yaitu: Pemimpin duniawi mengandalkan kuasa yang ada padanya untuk menguasai atau memerintah orang lain (25) bahkan cenderung ambisi mendominasi dan menjadi pemimpin yang haus kekuasaan, korup dan diktator. Tapi beda dengan pemerintahan Sorgawi bukan harus sebagai orang yang mengandalkan kuasa untuk memerintah dan mau dilayani namun sebagai orang yang mau melayani (26) mau merendahkan diri dan berkorban bagi sesama. Kuasa yang dimiliki dilakukan dengan penuh tanggung jawab tapi dalam kerendahan hati untuk melayani bukan dilayani. Seperti Yesus yang telah memberi teladan arti melayani (bnd Filipi 2: 6-8). Dengan tegas Yesus katakan hal duduk dalam kerajaan-Nya mutlak Hak-Nya diberikan bagi Orang yang setia dan Taat (29- 30) konsisten menjadi pemimpin yang menunjukan kesetiaan melayani dalam kerendahan.
Ayat 31-38. Dalam situasi dimana Yesus meminta murid-murid tidak menjadi serupa dengan kepemimpinan duniawi. Simon Petrus hendak menunjukan kesetiaannya sebagai seorang murid yang ada dengan Yesus sekalipun menanggung segala konsekwensi. Yesus tahu kelemahan Simon dan berdoa agar ia tidak jatuh ke dalam pencobaan, dan mengingatkan Simon bahwa Simon pun akan menyangkal Yesus guru-Nya (33). Akhirnya Yesus meminta kepada murid-murid persiapkan diri untuk menghadapi segala sesuatu karena itu mereka harus berjaga-jaga, situasi yang mereka hadapi jauh lebih sulit ketimbang ketika Yesus ada bersama mereka. Tapi jangan takut la yang mengutus mereka akan menyertai dan memperlengkapi (35). Murid-murid diingatkan bahwa semua yang ditulis kitab suci akan tergenapi.