
PENERAPAN
Rancangan Tuhan sering manusia tidak dapat menyelaminya karena melalui suatu jalan panjang liku-liku yang penuh onak dan duri, dalam hal inilah yang dialami Yusuf tidak mengerti 13 tahun lamanya, usia remaja termakan dalam perbudakan, penjarah dan penderitaan di negeri orang asing. Namun kisah Yusuf bagaikan sandiwara panjang yang menghiasi maksud yang sesungguhnya tetapi endingnya Yusuf mengerti dalam masa kebahagiaan dan kekuasaannya menjadi orang kedua di seluruh tanah Mesir dan perjalanan masa depan bagi bangsa-bangsa.
Kita belajar dari pengalaman hikmat Yusuf ini bahwa rencana Tuhan memakai kita mengawali dengan jalan tantangan dan viadolorosa kita merasa tak mampu menghadapinya, kecewa, putus asa, harapan masa depan sudah tidak ada dalam pikiran kita tetapi rancangan Tuhan tentang masa depan yang pasti dalam tugas pelayanan.
Hikmat Yusuf bagi kita adalah orang beriman hidup karena kemurahan Tuhan, maka hidup terus bersyukur dalam tantangan, dengan itu kita meninggikan Tuhan dalam hidup dan dalam kesaksian. Penderitaan jadikan sarana maksud Tuhan akan terwujud dengan pasti karena itu penderitaan menjadi bagian perjalanan orang beriman, bagaikan tujuh tahun hidup dalam kesusahan dan Tuhan mengubah tujuh tahun lagi menjadi masa bahagia dari janji berkat Tuhan kepada kita, supaya hidup mengalami kelimpahan dan sejahtera dalam nama-Nya. Karena itu sabar dalam penderitaan berarti ketahanan iman kepada Allah untuk sukses kehidupan masa depan.
Kita belajar dari Firman ini bahwa kehidupan masa depan tidak ditentukan oleh karena ramalan manusia atau guru-guru sihir palsu tetapi ditentukan oleh Tuhan dengan pasti sesuai dengan janji-Nya untuk mendatangkan kebaikan bagi umat kepunyaan-Nya. Karena itu orang beriman hidup dalam berpengharapan kepada Allah yang hidup bukan pada ramalan manusia di dunia ini. Tuhan dapat menolong kita melewati masa-masa yang sulit, melihat wajah Tuhan dalam musuh-musuh kita dari rancangan kejahatan diubah menjadi kebaikan bagi kita, dari kelemahan menjadikan yang kuat dan berkualitas dalam penampilan dan kepemimpinan.’
Orang beriman menghadapi tantangan berati bukan dibiarkan Allah tetapi proses api pemulihan masuk hadirat Allah untuk menjadi yang menang dan kuat, untuk masa depan yang sukses sesuai rencana Allah. Orang beriman menghadapi tantangan harus menjaga kecerdasan moral spiritual sebagaimana Yusuf diajak istri Potifar untuk bersetubuh dengannya tetapi Yusuf menolak, hal itu menandakan bahwa ia sangat bijak menjaga spiritualitas tetapi juga kecerdasan moralitas, intelektualitas dan emosionalnya dapat dikendalikan. Supaya cerdas menjadi pemimpin yang bijaksana di masa depan tetapi juga spiritualitas yang kokoh kepada kebenaran Allah untuk memperkenalkan kepada bangsa-bangsa tentang Allah yang berkuasa atas langit dan bumi. Sebagaimana Allah memakai Yusuf untuk masa depan keluarga dan umat pilihan-Nya, demikian pula kita dipakai Tuhan untuk alat kesaksian bagi banyak orang bisa mengenal Allah, metode Yusuf menjadi pembelajaran untuk kita melakukannya. Sebuah refleksi kehidupan penderitaan Yusuf di Mesir dengan penderitaan Yesus peristiwa kelam di kayu salib : Dengan perjalanan sengsara Yusuf di Mesir semua bangsa-bangsa mengenal Allah dan mendapat keselamatan masa depan. Dengan jalan kelam penderitaan Yesus di Kayu salib semua bangsa-bangsa mengenal Allah melalui-Nya dan mendapat keselamatan masa depan. Dengan jalan penderitaan itu kasih Allah dapat dinyatakan kepada semua suku bangsa di dunia. Tuhan memberkati kita melalui Firman-Nya, Amin.-
DISKUSI UNTUK IBADAH PAM, PW DAN PKB
Yusuf menubuatkan masa depan era kelimpahan dan era kelaparan yang akan mendatangi bangsa Mesir dari “mimpi raja mereka Firaun”. Sesuatu yang unik dan mungkin peristiwa seperti ini hanya sekali saja dikisahkan dalam Alkitab tentang “nubuat masa depan diperoleh dari petunjuk Tuhan melalui mimpi orang lain”. Apa yang Yusuf uraikan dalam penjelasan kepada Raja Firaun begitu meyakinkan Raja Mesir, sehingga, Raja begitu percaya memberikan takhta dan kereta kedua kepada Yusuf. Mari kita diskusikan tentang Yusuf “mengartikan atau menjelaskan arti mimpi Firaun” dan Kebijakan Raja Firaun mengangkat Yusuf menjadi pengelola kekayaan Mesir di masa kelimpahan untuk menghadapi masa kelaparan. Arti pemberdayaan bangsa atau Yusuf sebagai “bapa pemberdayaan Mesir” layak disandangkan baginya.
Pertanyaan Penuntun Diskusi
(1) Diskusikanlah pendapat Yusuf tentang “… dalam ketujuh tahun kelimpahan itu memungut seperlima dari hasil tanah Mesir.” (ay 34b) kelimpahan seperti apa yang anda bayangkan sehingga Yusuf menentukan jumlah “seperlima” untuk menimbun dan menyimpan dari seluruh hasil di Mesir untuk hadapi 7 tahun kelaparan?
(2) Diskusikanlah pendapat dan pertimbangan yang matang dan mantap dari raja Firaun sebelum ia membuat kebijakan dan memilih Yusuf, yaitu : “Mungkinkah kita mendapat orang seperti ini, seorang yang penuh dengan Roh Allah?” (ay 38b), apa makna kalimat ini “seorang yang penuh dengan Roh Allah?”, diskusikanlah.