SinodeGKITP.Com – Pada Hari Kedua Bimbingan Teknis (Bimtek) dan Pelatihan Metode Analisa Sosial (MAS) di Wilayah III dan IV GKI Di Tanah Papua yang di laksanankan di Klasis GKI Biak Jemaat GKI Maranatha Biak Semakin Terampil Membangun dan Meningkatkan Mutu Ketrampilan Diri untuk menjadi Oprator Basis Data Warga Jemaat GKI Di Tanah Papua baik pada lingkup Klasis maupun Jemaat GKI Di Tanah Papua.
Para peserta cukup antusias untuk segera masuk ke aplikasi database yang sudah dishare di WAG yang baru saja dibuat oleh Roni Berotabui Selaku Kepala Biro TIK Sinode GKI Di Tanah Papua, Bahkan ada peserta yang mungkin karena antusiasnya, ingin segera melihat dan mengisi setiap kolom di database jemaat yang baru mereka dan Antusiasme peserta pelatihan ini pun berlanjut hingga sesi tanya-jawab, baik untuk lebih memahami setiap kolom pun demikian memberi masukan guna penyempurnaan database jemaat ini. Agar database yang sudah dibuat dengan mahal ini tidak sia-sia, Dalan menggariskan dua poin penting pengisian data terletak pada proses pendataan keluarga dan pendataan pribadi dengan menggunakan 2 bentuk atau model kegiatan yaitu Simulasi Pengenalan Aplikasi dan Praktek penginputan data.
Dimana diawali dengan presentasi yang disamapikan oleh Waima Doerebo, S. Si Teol yang merupakan salah satu Oprator Database Lingkup tingkat Sinode GKI Di Tanah Papua yang menggunakan 2 bentuk atau model kegiatan yaitu Simulasi Pengenalan Aplikasi dan Praktek penginputan data. Petama Seorang ODB harus memahami tool atau menu-menu yang ada dalam aplikasi untuk bentuk, fungsi dan kegunaannya dalam melakukan Penginputan, Pengeditan, Pelaporan, yang bertujuan untuk menyediakan data dan informasi warga jemaat secara akurat, lengkap, mutakhir dan mudah diakses serta digunakan sebagai acuan bagi perumusan kebijakan program pelayana di lingkup Jemaat dan Klasis.
“Sebagaimana yang dikatakan Bapak Guru Jean Banundy bahaw tim database jemaat harus setia melakukan pendataan dan mengisi data di aplikasi. Tindakan ini harus terus dikerjakan. Tak perlu menunggu pensensusan selesai, baru operator bekerja. Jikalau demikian dilakukan maka database jemaat ini akan lambat hasilnnya”, terang Jean Banundy yang juga Sekertaris Komisi LITBANG Klasis GKI Waropen dan Sebagai Koordinator Oprator Lingkup Klasis.
Di jaman digital saat ini, hampir sebagian besar manusia telah menggunakan teknologi perangkat elektronik berupa handphone, komputer, laptop, tablet, dan lainnya. Perangkat elektronik bukan menjadi suatu hal yang asing lagi untuk manusia. Karena sebagian besar waktu manusia pasti digunakan untuk mengakses berbagai aplikasi atau software di perangkat elektronik baik secara online.
“ 86 Oprator Basis Data Warga Jemaat GKI Di Tanah Papua baik pada lingkup Klasis maupun Jemaat dari 15 Klasis GKITP di hari kedua pelatihan semaking memahami Teknik bagaimana melakukan Entry Data Warga Anggota Jemaat, bagaimana Operator dapat Menyajikan laporan dalam format yang dapat dimengerti, dan Bagaimana melakukan Registrasi, verifikasi, validasi dan lapoaran data pada proses Awal dan Proses Akhir, serta bagaimana Operator memahami tugas dan fungsi sebagai Seorang Operator.” Ungkap Michael Mambrasar selaku Oprator DB Klasis GKI Biak Selatan yang juga Turut Hadir Sebagai Pemateri.
Setelah hampir 4 jam lamanya Dalan berbagi informasi tentang aplikasi database jemaat, ia menutup dengan satu keyakinan, database adalah representasi kebenaran.“Saya suka dengan kebenaran. Bagi saya yang sudah lama berkecimpung dalam bidang ini, saya yakini database merupakan representasi kebenaran, sebab di dalamnya ada fakta yang disajikan terkait keberadaan warga jemaat. Dengan GKI Di Tanah Papua memiliki database, maka kebenaran itu akan meningkatkan sumberdaya dan kualitas manajemen di dalam GKI Di Tanah Papua, Aplikasi database jemaat yang sudah dibuat ini merupakan hal besar bagi GKI Di Tanah Papua. Dan Kita harus yakini hal ini sebagai langkah awal untuk menggapai mimpi kita bersama bahwa dalam GKI Di Tanah Papua yang harus siap memasuki dan mengambil peran di era digital ini, dan karenanya GKI Di Tanah Papua harus dibangun dengan baik, dengan sistem yg baru dan sesuai zaman” pungkas Pnt. Yan Raubaba S.Sos selaku Wakil Sekertaris Klasis GKI Yapen Selatan dan juga Sebagai Oprator dalam mengakhiri sesi teknis dilapang dalam situasi dan kondisi pelayan berbasis database bagi jemaat GKI Di Tanah Papua.
Perangkat elektronik memiliki kelebihan sistem penyimpanan data yang biasa disebut dengan database. Dari sinilah mulai muncul istilah database. Database merupakan istilah teknologi jaringan komputer yang memiliki banyak manfaat berupa penyimpanan data. Menurut pengertiannya, database merupakan kumpulan data yang dikelola sedemikian rupa berdasarkan ketentuan tertentu yang saling berhubungan sehingga memudahkan dalam pengolahan datanya. Melalui pengelolaan tersebut, pengguna mendapatkan kemudahan dalam mencari, menyimpan, ataupun mengubah suatu informasi.