
PENERAPAN
Ulangan 31:1-8 memiliki pesan yang relevan bagi jemaat dan individu dalam konteks iman Kristen saat ini yang perlu kita pahami: Berikut adalah beberapa pesan yang dapat kita ambil dari teks ini:
- Keberanian dan Kepemimpinan yang Diberkati : Pesan ini mengajarkan kepada kita untuk memiliki keberanian dalam menghadapi perubahan dan tantangan dalam hidup kita. Kepemimpinan yang diberkati oleh Tuhan, seperti kepemimpinan Yosua, membutuhkan keberanian untuk melangkah maju dan mempercayai bahwa Tuhan akan menyertai kita dalam perjalanan tersebut.
- Ketaatan Terhadap Firman Tuhan : Musa mengingatkan bangsa Israel untuk mematuhi hukum dan perintah Tuhan. Demikian pula, sebagai jemaat, kita harus memprioritaskan ketaatan terhadap ajaran dan prinsip- prinsip yang terkandung dalam Alkitab. Ini adalah dasar bagi kehidupan yang berkenan kepada Tuhan.
- Penyertaan Allah dalam Kehidupan Kita : Tuhan dijanjikan untuk berjalan di depan bangsa Israel dan Yosua. Pesan ini mengingatkan kita bahwa Tuhan adalah sahabat setia kita yang selalu menyertainya dalam setiap langkah perjalanan hidup kita. Kita tidak perlu takut atau gentar karena Tuhan ada bersama kita.
- Transisi dalam Pelayanan dan Kepemimpinan : Seperti peralihan kepemimpinan dari Musa ke Yosua, kita juga dapat mengalami transisi dalam pelayanan dan kepemimpinan dalam gereja atau dalam kehidupan kita. Penting untuk meresapi hikmah dan pengalaman dari pemimpin yang lebih berpengalaman dan siap menerima tanggung jawab yang lebih besar dengan iman yang kuat.
- Warisan Rohani : Pesan ini menekankan pentingnya mewarisi nilai-nilai rohani, prinsip-prinsip, dan kebenaran yang telah diajarkan oleh para pemimpin spiritual sebelumnya. Sebagai jemaat, kita harus menjaga dan melanjutkan warisan rohani yang telah diberikan kepada kita, serta mentransmisikan iman kita kepada generasi berikutnya.
- Penghiburan dalam Janji Tuhan : Bagian terakhir dari teks ini memberikan penghiburan bahwa Tuhan tidak akan meninggalkan atau membiarkan kita. Ini adalah pesan yang menenangkan bahwa kita dapat mengandalkan Tuhan dalam segala situasi dan bahwa Dia akan menjalani perjalanan hidup bersama kita.
Dengan merenungkan pesan-pesan ini dari Ulangan 31:1-8, kita dapat diberkati dan diberdayakan untuk hidup dengan keberanian, ketaatan, dan keyakinan dalam hubungan kita dengan Tuhan dan dalam pelayanan kita sebagai jemaat, Amin
DISKUSI UNTUK IBADAH PAM, PW DAN PKB
Bangsa Israel segera memasuki suatu era yang penting, yaitu era pengajaran iman dan ritus Israel yang berpusat pada TUHAN. Hal ini memiliki implikas atau hubungan langsung dengan perjalanan panjang sejarah Israel, dimula dari panggilan Abram, janji tentang keturunan dan bangsa, janji tentang memiliki negeri untuk didiami sebagai suatu bangsa. Kondisi lainnya yang akan dihadapi adalah penyerangan ke dalam jantung pengajaran iman melalui “penyesat atau pengajar dan nabi yang muncul di Israel sebagai yang menyesatkan umat Israel” (ay 2-3). Selain pengaruh yang datang dari Nabi ada juga pengaruh yang datang dari “saudaramu laki-laki, anak ibumu, atau anakmu laki-laki atau anakmu perempuan atau isterimu sendiri atau sahabat karibmu membujuk engkau diam-diam, katanya: Mari kita berbakti kepada allah lain yang tidak dikenal olehmu ataupun oleh nenek moyangmu.” (ay 6). Karena itu TUHAN memberikan “standar pegangan pengajaran iman yang benar yang diperhatikan oleh umat Israel”. Standar pengajaran itu menjadi dasar diskusi kita hari ini.
Pertanyaan Penuntun Diskusi
- Diskusikanlah standar pengajaran iman yang benar yang wajib dipegang teguh dan diperhatikan sebagaimana Nabi Musa teruskan yang TUHAN sampaikan kepadanya, berikut : “TUHAN, Allahmu, harus kamu ikuti, kamu harus takut akan Dia, kamu harus berpegang pada perintah-Nya, suara-Nya harus kamu dengarkan, kepada-Nya harus kamu berbakti dan berpaut.” (ay 4). Diskusikanlah makna peringatan Tuhan bagi bangsa Israel dan implikasinya dalam hidup dan tantangan iman jemaat saat ini dalam menghadapi berbagai aliran gereja dan agama yang mendatanginya.
- Peringatan tentang “mengikuti ajaran lain bukan hanya datang dari nabi tetapi juga dari “saudaramu laki-laki, anak ibumu, atau anakmu laki-laki atau anakmu perempuan atau isterimu sendiri atau sahabat karibmu” (ay 6b), terhadap kondisi ini, TUHAN melalui Musa peringatkan “… maka janganlah engkau mengalah kepadanya dan janganlah mendengarkan dia. Janganlah engkau merasa sayang kepadanya, janganlah mengasihani dan janganlah menutupi salahnya,” (ay 8). Diskusikanlah peringatan TUHAN kepada bangsa Israel dimaksud dan implikasinya dalam hidup dan tantangan iman pribadi dan jemaat?”.