MINGGU, 16 JUNI 2024 | KELENDER GEREJAWI : MINGGU BIASA
PEMBACAAN ALKITAB : ULANGAN 31:1-8
TEMA : MENERUSKAN WARISAN KEPEMIMPINAN
LATAR BELAKANG
Hari ini tepat hari ke-168, minggu ke-24, minggu ke-3 bulan Juni tahun 2024. Tahun 2024 GKI merumuskan melalui Renstra GKI sebagai tahun “Pemberdayaan” dan fokus triwulan 11 April-Mei-Juni 2024 arahnya kepada “Kristus Penebus dan Roh Kudus Pembaharu adalah Pokok Pemberdayaan Dunia”. Fokus triwulan ke-2 ini didasarkan pada pelayanan Firman Tuhan yang akan berlangsung atau digunakan pada minggu ini, yaitu dari Ulangan 13:1-8, penekanan pada pemberdayaan Musa kepada Yosua suatu warisan kepemimpinan yang tepat, dalam semangat kepemimpinan yang regenaratif ini maka realisasi pelaksanaan Renja triwulan ke-2 untuk Jemaat, Klasis dan Sinode akan terus didampingi untuk semua pencapaiannya.
Bapak Ibu Jemaat Yang Tuhan Yesus kasihi, dari pembacaan Alkitab kita dari ulangan 13:1-8 dengan perikop pembacaan “Yosua Sebagai Pengganti Musa, dengan tema renungan yaitu: “Meneruskan Warisan Kepemimpinan” sangat relevan dengan sejarah bangsa Israel dalam Alkitab, dari pembacaan pasal ini menerangkan kepada kita mengapa tema ini menjadi penting bagi kita. Pada saat peristiwa ini terjadi, Musa adalah pemimpin utama Israel. Dia telah memimpin mereka keluar dari perbudakan di Mesir, menerima hukum Taurat dari Tuhan di Gunung Sinai, dan membimbing mereka selama perjalanan panjang di padang gurun. Musa adalah tokoh yang sangat dihormati dan diandalkan oleh bangsa Israel. Meskipun Musa telah membawa bangsa Israel hampir sampai ke Tanah Kanaan, dia telah diinformasikan oleh Tuhan bahwa dia tidak akan masuk ke tanah tersebut karena suatu pelanggaran yang dia lakukan di Meribah (lihat Ulangan 32:51-52). Oleh karena itu, perlu ada pengganti untuk memimpin bangsa ini ke dalam tanah yang dijanjikan. Yosua dipilih oleh Tuhan sebagai pengganti Musa.
Yosua telah terbukti setia dan kuat dalam memimpin militer dan dalam beribadah kepada Tuhan. Dia telah mendampingi Musa dalam perjalanan panjang bangsa Israel dan telah siap untuk mengambil peran kepemimpinan. Bangsa Israel juga harus siap menerima kepemimpinan Yosua. Mereka perlu memahami bahwa peralihan kepemimpinan ini adalah bagian dari rencana Tuhan, dan mereka harus tetap setia kepada-Nya. Tema ini menekankan pentingnya mewarisi nilai-nilai rohani, prinsip-prinsip, dan tugas-tugas yang telah diajarkan oleh pemimpin sebelumnya. Ini juga menyoroti bahwa kepemimpinan bukan hanya tentang tindakan fisik tetapi juga tentang memimpin orang-orang dalam iman dan ketaatan kepada Tuhan. Dalam konteks tema “Meneruskan Warisan Kepemimpinan,” perjalanan Israel dari kepemimpinan Musa ke kepemimpinan Yosua adalah suatu transisi yang sangat penting dalam sejarah mereka, dan tema ini menggambarkan pentingnya menjaga kesinambungan dalam pelayanan dan iman kepada Tuhan.
PENJELASAN TEKS
Untuk memahami teks ulangan 31:1-8 maka perlu penjelasan akan ayat- perayat dari pembacaan tersebut:
Ayat 1, Ini adalah awal dari pernyataan Musa kepada seluruh bangsa Israel. Pada usia 120 tahun, Musa telah mencapai akhir hidupnya. Dia akan memberikan pesan terakhir kepada bangsa Israel sebelum mereka memasuki tanah Kanaan.
Ayat 2, Di sini Musa mengingatkan bangsa Israel bahwa Tuhan telah berbicara padanya dan mengatakan bahwa dia tidak akan memasuki tanah Kanaan. Ini adalah konsekuensi dari perbuatan Musa yang melanggar perintah Tuhan di Meribah (lihat Ulangan 32:51-52).
Ayat 3, Meskipun Musa tidak akan memasuki tanah Kanaan, Tuhan akan tetap memimpin bangsa Israel. Dia akan memusnahkan bangsa-bangsa yang mendiami tanah itu, dan Yosua akan menjadi pemimpin yang akan membawa mereka masuk ke tanah tersebut.
Ayat 4, Musa mengingatkan bangsa Israel tentang bagaimana Tuhan telah memenangkan pertempuran melawan raja-raja Amori, Sihon dan Og. Ini adalah bukti bahwa Tuhan akan memberikan tanah Kanaan kepada mereka seperti yang telah Dia janjikan.
Ayat 5, Musa memberikan instruksi kepada bangsa Israel untuk berperang dan mengambil alih tanah Kanaan dengan cara yang sesuai dengan perintah Tuhan. Mereka harus patuh kepada hukum dan instruksi yang telah diberikan oleh Tuhan melalui Musa.
Ayat 6, Ini adalah pernyataan penting yang menekankan keberanian, kekuatan, dan keyakinan dalam Tuhan. Bangsa Israel diminta untuk tidak takut atau gentar dalam menghadapi musuh-musuh mereka karena Tuhan akan menyertai mereka, tidak akan meninggalkan mereka, dan akan melindungi mereka.
Ayat 7, Musa secara resmi memanggil Yosua dan memberikan instruksi langsung kepadanya. Yosua diingatkan tentang tanggung jawabnya sebagai pemimpin yang akan memimpin bangsa Israel ke tanah Kanaan dan mewarisi mereka sesuai dengan janji Tuhan kepada nenek moyang mereka.
Ayat 8, Ayat ini mengulangi pesan penting bahwa Tuhan akan menyertai Yosua dalam kepemimpinannya, tidak akan meninggalkannya, dan akan memberikan perlindungan-Nya. Ini adalah penghiburan bagi Yosua dan bangsa Israel saat mereka bersiap-siap memasuki tanah Kanaan.
Ulangan 31:1-8 adalah bagian penting dari pesan terakhir Musa kepada bangsa Israel sebelum dia meninggal, dan ayat-ayat ini mencerminkan pentingnya keyakinan, ketaatan, dan kesiapan mereka dalam menghadapi masa depan yang penuh tantangan.