
SinodeGKITP.Com Snerbo, Biak Numfor – Semangat pelayanan membara di Jemaat Elohim Snerbo, Biak Numfor, saat 43 klasis Gereja Kristen Injili (GKI) dari 7 wilayah di Tanah Papua berkumpul dalam Lokakarya Alat Peraga II Sekolah Minggu. Acara yang berlangsung dari 2 hingga 4 April 2025 ini dibuka dengan ibadah khidmat yang dipimpin oleh Ketua Klasis Biak Selatan, Pdt. Yohanes Kbarek. Dalam khotbahnya yang diambil dari 1 Timotius 4:1-16, Pdt. Kbarek menekankan pentingnya peningkatan kualitas pendidikan Sekolah Minggu di Tanah Papua. Antusiasme para pelayan Tuhan terlihat jelas dalam lokakarya ini, yang bertujuan untuk memperlengkapi mereka dengan keterampilan dan pengetahuan baru dalam menggunakan alat peraga yang efektif dalam mengajar anak-anak.
Bupati Biak Numfor, M.O. Mansnembra, dalam sambutannya menekankan pentingnya peran anak-anak Sekolah Minggu sebagai aset bangsa. “Anak-anak Sekolah Minggu adalah aset. Bupati Biak Numfor adalah aset. Pemerintah Biak adalah Gereja dan Gereja adalah Biak,” ujarnya, menegaskan sinergi antara pemerintah dan gereja dalam membina generasi muda. Sekretaris Umum Sinode BPS GKI, Pdt. D. Kaigere, menambahkan bahwa alat peraga adalah media penting untuk membantu anak-anak memahami firman Tuhan dengan baik. “Hakekat alat peraga adalah media atau alat bantu untuk menolong anak-anak memiliki pengertian tentang Firman Tuhan dengan baik dan benar, dalam menyongsong Papua Baru,” jelasnya.
Rangkaian materi yang disampaikan oleh para pelatih memberikan wawasan mendalam bagi para peserta. Pdt. Yohan Wally, dalam materi “Pengembangan Materi Ajar Yang Menarik di Sekolah Minggu,” menekankan pentingnya kreativitas dalam menyampaikan firman Tuhan kepada anak-anak. “Kita harus mampu mengembangkan materi ajar yang tidak hanya informatif, tetapi juga menarik dan relevan dengan dunia anak-anak,” tuturnya. Materi praktik pembuatan bahan ajar yang dipandu oleh Pdt. Yohan Wally memberikankesempatan bagi para peserta untuk langsung mengaplikasikan ilmu yang mereka dapatkan.