MINGGU, 12 MEI 2024
KALENDER GEREJAWI : PASKAH MINGGU VII
PEMBACAAN ALKITAB : KOLOSE 1: 15-23
TEMA : KEUTAMAAN YESUS DALAM PENCIPTAAN DAN KEBANGKITAN
LATAR BELAKANG
Kolose adalah sebuah Kota kecil di Asia Kecil, terletak di sebelah timur Efesus, berdekatan dengan Laodikia dan Hierapolis. Kolose terletak di lembah sungai Lycus, Kota ini terkenal sebagai jalur perdagangan yang menghubungkan Wilayah Timur dan Barat. Selama 500 tahun, sebelum zaman Paulus, terkenal sebagai kota industri Wol dan tekstil. Di kota ini ada kepercayaan pada ilmu perbintangan, yang dinamakan roh-roh dunia (2:8), penyembahan kepada malaikat-malaikat (kultus agama-agama misteri yang bercampur dengan filsafat). Kultus-kultus seperti ini menghasilkan peraturan-peraturan keagamaan yang kelihatannya memiliki hikmat yang tinggi, yang menurut Rasul Paulus, hanya memuaskan kehidupan yang bersifat duniawi. Kristologi dari Kitab Kolose ini sangat Kristosentris (berpusat pada Kristus). Apa saja yang mengalihkan fokus Jemaat dan membuat Jemaat tidak mengutamakan Kristus tetapi menghambakan diri kepada yang lain, semata-mata hanyalah perkara dunia dan manusiawi (ciptaan manusia yang sifatnya palsu dan kosong). Di dalam Eskatologinya, Paulus menggambarkan perubahan-perubahan yang akan terjadi ketika Yesus datang kembali, semua kuasa jahat akan ditaklukkan, dan Yesus akan memerintah atas seluruh dunia. Paulus mendengar, bahwa jemaat teguh dalam iman, Paulus terus berdoa dan mengucap syukur, supaya Jemaat memiliki hikmat dan pengertian rohani yang benar untuk mengetahui kehendak Tuhan dan hidup layak di hadapan Tuhan serta berkenan kepada- Nya. Paulus bersyukur bahwa Jemaat Kolose telah mendapat bagian dalam Kerajaan Allah, oleh karya penebusan Kristus (1:9-14).
PENJELASAN TEKS KOLOSE 1: 15-23
Ada beberapa istilah Yunani yang perlu kita kenal di dalam perikop Kolose 1: 15-23.
Pertama, Yesus sebagai gambar Allah. Kata gambar, bahasa Yunaninya, eikon. Eikon artinya: 1). Kemiripan; 2). Manifestasi. Bahwa Yesus adalah manifestasi atau perwujudan dari Allah itu sendiri. Allah itu dinyatakan sepenuhnya di dalam diri Yesus. Di dalam Yesus, Allah yang tidak terlihat, menjadi terlihat dan dikenal.
Kedua, Kata Sulung atau yang utama. Bahasa Yunaninya, prototokos. Yesus ada sebelum segala sesuatu ada, Dialah permulaan itu sendiri. Yesus adalah logos sejati, oleh Dia, segala sesuatu dijadikan, baik yang kelihatan maupun tidak kelihatan, Singgasana, kerajaan, pemerintahan maupun penguasa. Segala sesuatu diciptakan oleh Dia, Di dalam Dia dan untuk Dia. Dialah prinsip pemersatu dan penopang segala ciptaan. Yesus sebagai yang pertama atau yang sulung, prototokos, artinya Dialah ahli waris utama tertinggi dan penguasa atas segala yang ada.
Ketiga, kata Kepala, Bahasa Yunaninya Kephale. Kephale artinya sumber atau penopang. Yesus adalah sumber dan penopang segala sesuatu.
Keempat, Seluruh kepenuhan keAllahan berdiam di dalam Dia. Kata berdiam, bahasa Yunaninya Pleroma, artinya memenuhi dan tinggal permanen. Artinya KeAllahan Yesus adalah penuh dan bersifat permanen/tetap. Yesus bukanlah Allah sebagian dan Allah sementara. Dialah Allah sejati.
Kelima, kata terasing atau jauh dari Allah. Ayat 21, dulu kita jauh dan terasing dari Allah. Kata Yunani untuk terasing adalah apellotriomenous. Arti dari kata ini adalah “pengalihan kepemilikan”. Dulu kita adalah milik Allah, tetapi kemudian diserahkan untuk menjadi milik setan dan menjadi milik diri sendiri. Sekarang kita yang jauh dari Allah, yang menjadi milik Setan, sekarang ditebus kembali, lewat pendamaian (diperdamaikan degan Allah) oleh kematian Kristus. Jawaban Tuhan untuk keterasingan adalah Rekonsiliasi. Kita mengalami pengampunan, bahasa yunaninya aphesis. Artinya dosa yang menghalangi hubungan kita dengan Allah, telah dihapus, sehingga kita tidak terhalang lagi. Status kita menjadi baru, dikuduskan (arti dari kata kudus adalah dipisahkan, dipisahkan untuk menjadi milik Allah). Di dalam penebusan, ada gagasan pembebasan. Harga penebusan atau pembebasan kita telah menjadi sah dengan darah Yesus (darah Yesus sebagai tanda terima dari pembelian yang sah).
Semua pengertian di atas menolong kita untuk mengerti keutamaan kristus sebagai Allah, Pencipta, Penebus/Pendamai, Kepala dari Jemaat atau Gereja. Bahwa hikmat dan pengertian seperti ini menghasilkan iman terhadap Kristus, Kristus yang adalah sumber keselamatan, yang menopang keberadaan Jemaat di dunia, mengarahkan hidup dan pemberitaan Jemaat, untuk kepada apa yang dikerjakan Yesus, yang mendatangkan keselamatan yang pasti, bukan cara hidup lama dan kebiasaan atau tradisi lama yang bersumber dari kekafiran, yang menolak Keselamatan yang hanya bersumber dari Kristus. Ini yang disebut soteriologi (ajaran tentang keselamatan).
- Kolose 1: 15 -23. Kristus dan lebih penting dari peraturan-peraturan agamawi yang menghalangi Iman Jemaat bertumbuh, dan membuat Jemaat tidak bersyukur. Iman yang menyelamatkan, timbul dari yang pendengaran akan Firman, dan iman seperti ini yang menjadikan Kristus sebagai yang utama. Penempatan Kristus sebagai yang utama, mengarahkan Jemaat kepada perbaikan moralitas, Tata kelola organisasi secara baik/profesional, pemberdayaan untuk mewujudkan kemandirian Jemaat.
- Tahun 2024 ini adalah Tahun Pemberdayaan. Periode ini, menekankan Inovasi dan kolaborasi, agar berinovasi menggunakan kemajuan-kemajuan di bidang IPTEK, juga bermitra, berkolaborasi, bersinergi dengan semua pihak, mewujudkan Visi GKI “Menjadi Gereja pembawa keadilan, perdamaian dan Kesejahteraan” di atas Tanah Papua.
DISKUSI UNTUK IBADAH PAM, PW DAN PKB
Kebenaran yang terkandung dalam keyakinan Kristiani tentang “keutamaan Kristus” sebagaimana Rasul Paulus gambarkan “kebenarannya” kepada Jemaat di Kolose, bahwa “Kristus adalah gambar Allah, yang sulung, lebih utama dari segala yang diciptakan” (ay 15. Mari kita diskusikan beberapa pernyataan iman yang bernilai teologi yang sangat tuntas untuk suatu karya Allah baik sebelum dan sesudah manusia diciptakan. Kristus adalah yang sulung. Pertanyaan pembimbing diskusi
- Diskusikanlah kalimat berikut: lalah yang sulung, yang pertama bangkit dari antara orang mati, sehingga la yang lebih utama dalam segala sesuatu. (ay 18b), apa makna yang terkandung dalam kalimat dimaksud, diskusikanlah …
Diskusikan tentang kalimat berikut: “Bertekun dalam iman”, dan “Tetap teguh, tidak tergoncang, jangan mau digeser dari pengharapan Injil” (ay 23), diskusikanlah makna kalimat dimaksud.