Untuk mengatasi tantangan ini, Dr. Howay mengusulkan beberapa strategi inovatif, seperti Evaluasi komprehensif: Melakukan evaluasi menyeluruh terhadap program pendidikan yang ada untuk mengidentifikasi area yang perlu diperbaiki. Memanfaatkan teknologi: Memanfaatkan alat seperti “Design Thinking” dan “Generative AI” untuk mengembangkan solusi yang disesuaikan. dan Memperkuat kemitraan: Berkolaborasi dengan pemerintah, organisasi masyarakat sipil, dan sektor swasta untuk meningkatkan hasil pendidikan.
“Kita harus merangkul inovasi dan bekerja sama untuk membangun masa depan yang lebih cerah bagi Papua, ” kata Dr. Howay. “Dengan berinvestasi dalam pendidikan, kita berinvestasi pada masa depan masyarakat kita. “
Seruan GKI untuk transformasi pendidikan telah mendapat sambutan dari banyak orang di Papua, yang melihat pendidikan sebagai pendorong utama pembangunan. Karena wilayah tersebut terus menghadapi perubahan yang cepat, komitmen lembaga seperti GKI untuk meningkatkan pendidikan dipandang penting bagi kemajuan Papua.
Kesimpulan yang dapat disampaikan pada RAKOR Pendididkan ini adalah Pengembangan pendidikan di Papua menghadapi berbagai tantangan kompleks. Pemerintah provinsi perlu bekerja sama dengan pemerintah pusat, lembaga swadaya masyarakat, dan pihak swasta untuk mengatasi masalah-masalah tersebut. Solusi jangka panjang memerlukan komitmen yang kuat dari semua pihak untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Papua. dan juga Saran agar Perlu adanya kajian mendalam terhadap regulasi yang berlaku, terutama yang berkaitan dengan pengelolaan pendidikan di Papua. Pemerintah pusat perlu memberikan dukungan yang lebih besar dalam hal anggaran dan sumber daya manusia untuk pengembangan pendidikan di Papua. Pemerintah provinsi perlu meningkatkan koordinasi dan kerjasama dengan pemerintah kabupaten/kota dalam pengelolaan pendidikan. dan Masyarakat perlu terlibat aktif dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan anak-anak mereka.