
Motivasi dan Hubungan dengan Tema “KESEHATIAN” 2025,
Kisah Ismael Matias Morin dan Since Gres Rumbrapuk dalam Fragmen Jalan Salib PAM Klasis Port Numbay ini bukan sekadar cerita tentang sebuah peran, melainkan cerminan dedikasi, kerentanan, dan pertumbuhan iman anak muda. Perjuangan Ismael dalam menghayati penderitaan Kristus dan perjalanan emosional Since dari keraguan hingga tangisan yang tulus karena jamahan Roh Kudus, menjadi bukti nyata bagaimana pelayanan dapat membentuk dan menguatkan karakter. Ini adalah inspirasi hidup bagi seluruh anggota PAM Klasis Port Numbay untuk tidak ragu melangkah dalam pelayanan, membawa seluruh diri—kekuatan dan kelemahan—ke hadapan Tuhan dan sesama.
Pengalaman mereka, bersama seluruh panitia dan peserta, secara mendalam menyentuh tema sentral GKI di Tanah Papua dan tema tahun 2025, yaitu “KESEHATIAN”. Kesehatan yang dimaksud bukanlah semata-mata fisik, melainkan kesehatan holistik yang mencakup spiritual, mental, emosional, dan sosial. Prosesi Jalan Salib dan Malam Puji-pujian menjadi sarana pemulihan dan penguatan kesehatan rohani melalui perenungan iman, serta kesehatan emosional saat para pemuda, seperti Since, diizinkan untuk merasakan dan mengekspresikan emosi mendalam dalam konteks iman dan dukungan komunitas (“Kk Satria dan Kk Nawan yg mereka kedua memeluk saya yg mengis ini”).
Lebih lanjut, kebersamaan dan persatuan yang terjalin selama persiapan hingga pelaksanaan acara ini adalah wujud nyata dari kesehatan sosial dalam tubuh persekutuan. Ketika anggota PAM Klasis Port Numbay bergerak bersama (“Bersatu”), saling mendukung (seperti Mita yang mendorong Since), dan bahkan saling menegur dalam kasih untuk bertumbuh (teguran saat latihan), mereka sedang membangun sebuah komunitas yang sehat dan kuat. Menjadi “tulang punggung gereja” yang kokoh, seperti pesan Since, adalah kontribusi aktif bagi kesehatan jemaat secara keseluruhan.
Oleh karena itu, biarlah semangat Paskah yang terwujud dalam Fragmen Jalan Salib ini terus membakar hati setiap anggota PAM Klasis Port Numbay. Jadikanlah pengalaman ini sebagai momentum untuk terus merawat “KESEHATIAN” dalam segala aspek—iman yang terus bertumbuh, emosi yang dikelola dalam terang Firman, persekutuan yang solid, dan karya nyata yang memberkati. Teruslah beriman, bersatu, dan berkarya, menjadi generasi muda GKI yang sehat secara holistik dan menjadi berkat bagi gereja, masyarakat, dan Tanah Papua. Tuhan Yesus Memberkati!